Chapter 3

2.6K 276 0
                                    

Hari ini tepat satu hari sebelum ulang tahunku. Aku takut, aku takut hal itu akan terjadi lagi...

.

.

"Annyeong, Kim Yoo Rin!" Tumben sekali Chanyeol menyapaku dengan sapaan seperti itu.

"Annyeong."

"Kim Yoo Rin, aku ingin berbica–"

"Park Chanyeol, ikut aku ke atap. Untuk kali ini, aku tidak sembarangan memotong pembicaraan, aku serius."

Aku bisa melihat raut muka kebingungan dari namja jakung itu.

"Ada apa?"

"Begini, dari kemarin, kau selalu bertanya tentang Lee Ha Na, kan?"

"Ah, iya. Apa kau sudah minta ma–"

"Belum. Dan aku tak ingin."

"Aku kesini untuk menjelaskan hal itu. Aku sudah muak dengan pertanyaan-pertanyaanmu," lanjutku lagi.

"Lee Ha Na, aku membenci orang itu. Dia juga sebaliknya, dia amat sangat membenciku. Aku tak tau apa alasan dia berteriak di depanku kemarin."

Tanpa sadar, tetes demi tetes air mataku mulai mengalir.

"Kim Yoo Rin..."

"Entah apa alasannya tiba-tiba ia menarik rambutku. Seperti dulu, ia juga pernah menenggelamkanku di kolam renang. Tak hanya itu saja, aku juga per–"

"Kim Yoo Rin, cukup!"

"Apa kamu sebanyak itu memfitnah Lee Ha Na hanya karena peristiwa kemarin?"

"Ya, itu terserah kamu ingin percaya padaku atau tidak. Asal kau tahu, besok adalah hari ulang tahunku. Dan kau tau? Aku sangat ketakutan sekarang."

.

.

"Annyeong, Kim Yoo Rin..." Sial, kali ini yeoja sialan itu yang memanggilku.

"Annyeong, Ara-ya."

"Ah, hari ini ulang tahunmu bukan?"

Aku hanya mengangguk.

"Hei, bisa kau ikut aku sebentar? Aku memiliki kejutan untukmu."

"Aniya."

"Eum, bagaimana jika saat istirahat saja?"

Aku hanya terdiam.

"Geurae! Saat istirahat." Ara bahkan menentukannya sendiri.

.

.

Aku takut, amat ketakutan saat melihat mata Ara. Aku dapat melihat kejahatan di tatapannya. Tolong aku, aku takut.

"Yaa! Ara-ya. Apa kau sudah siap bertemu dengan kejutanmu? Baiklah."

Ara menggandeng tanganku menuju halaman belakang sekolah. Sedangkan Chanyeol, yang sedari tadi memperhatikan kami berdua, hanya diam saja sepertinya.

Chanyeol POV

Yoo Rin-ah pernah berkata padaku, "Asal kau tahu, besok adalah hari ulang tahunku. Dan kau tau? Aku sangat ketakutan sekarang."

Aku tak mengerti apa maksudnya. Atau yang dikatakan Kim Yoo Rin benar? Jika iya, aku amat merasa bersalah padanya.

Kim Yoo Rin POV

Ara membawaku ke halaman belakang, aku bisa melihat teman-teman Ara sudah bersiap disini.

"Nah, ini kejutan untukmu, Idiot!"

Ara mendorong tubuhku hingga terjatuh. Temannya hanya menyiramkan air dan melemparkan telur busuk padaku. Aku tahu, tak ada yang menyukaiku memang. Bahkan jika aku menceritakan semuanya.

Aku menangis disituasi ini. Aku tak bisa melawan. Aku lemah. Aku bergegas berlari meninggalkan mereka dan pergi dari sekolah. Yah, setidaknya Park Chanyeol tak mengetahui ini.

Chanyeol POV

Kim Yoo Rin, maafkan aku. Aku melihat semuanya. Sekarang, aku percaya padamu. Aku tahu ini terlambat. Aku melihat langsung dirimu yang sebenarnya. Jika aku menjadi dirimu, mungkin aku sudah mencoba untuk bunuh diri. Aku melihatmu berlari keluar sekolah dengan kesedihan yang ada di matamu. Maafkan aku.

Kim Yoo Rin POV

Aku menangis sejadi-jadinya selagi air mata ini belum habis. Aku muak dengan sekolah ini. Aku membenci semuanya!

.

.

.

*TBC*

.

.

Kayaknya ini fic nya udah mulai memasuki bagian komplikasi #bhaaaks :v dan sudah panjang // makasih buat yang udah baca. aku sayang kaliaan... kritik atau saran, tolong tulis di comment ya! 

Arigatou!

Sadness Alone [EXO Chanyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang