Chapter 5

2.4K 238 6
                                    

Pagi yang berbeda dengan biasanya. Kediaman Park Chanyeol. Aniya, aku tidak satu kamar dengannya. Ia menyuruhku tidur di kamarnya. Dan dia akan tidur di sofa di ruang tengah.

"Annyeong, Kim Yoo Rin!"

Aku tersenyum, "Annyeonghaseyeo..."

"Kau berangkat sekolah hari ini?"

"Aniya,"

"Kalau begitu, aku bisa titip apartemenku padamu, kan?"

Aku mengangguk pelan.

"Ah, gomawo, Kim Yoo Rin!" Chanyeol menepuk kepalaku.

"Ah, ya, aku berangkat dulu, ya!" lanjutnya sambil berjalan menyusuri lorong apartemen untuk melewati pintu keluar.

.

.

Hari ini sudah seminggu sejak aku dibully dan bermalam di rumah Chanyeol.

"Um, Chanyeol-ah."

"Hm?"

"Aku ingin masuk sekolah besok."

"Lalu, apa urusannya denganku?"

"Aku takut," Ya, sangat takut.

"Ehm, Kim Yoo Rin. Asal kau tahu, kamu itu lemah. Cobalah kau lawan mereka seperti yang kau lakukan dulu."

.

"Ah, idiot ini sudah kembali lagi," Ara menyambutku dengan penuh dengki.

Aku hanya diam tak bisa berbuat apapun.

"Mengapa seminggu kemarin kau absen? Kau takut padaku, hah? Apa karena kejutan kemarin? Sepertinya ia."

Chanyeol hanya melirikku dari jauh tanpa berbuat apapun. Ia mencoba membuatku menjadi kuat. Gomawo.

"Kim Yoo Rin, ttarawa. Aku inigin berbicara padamu."

"Aniya."

"Sial, sepertinya dia harus dipaksa."

Ara menarik tanganku. Menuju arah kamar mandi. Aku hanya bisa berdoa, 'tolonglah aku... tolong aku...' Aku benar-benar takut. Aku tidak bisa 'hidup' disini. Bullying terus terjadi padaku.

Ara benar-benar membawaku ke kamar mandi dan menyiram seluruh tubuhku dengan air. Entah apa yang ada dipikirannya. Apa salahku?

"Ah, aku merasa puas setiap melihat dirimu menangis seperti itu, Yoo Rin-ah." Ara terus-menerus menyiramkan air pada tubuhku.

Aku menangis sejadi-jadinya. Aku berlari dan mendorong Ara agar aku memiliki jalan untuk lewat. Aku berlari menuju atap. Untuk saat ini, emosiku sedang tidak dapat dikondisikan. Aku berlari menuju atap dengan seragam sekolah yang masih meneteskan air. Aku benci semua ini!

Chanyeol POV

Ke mana Yoo Rin? Mengapa dia belum kembali? Bahkan sampai Ha Na kembali, ia belum nampak di kelas. Apa sesuatu terjadi padanya lagi?

.

Kim Yoo Rin POV

Bodoh! Untuk apa aku sekolah?! Untuk apa? Jika akhirnya aku hanya tersiksa seperti ini. Dasar manusia lemah!

Cih, menggerutu pada diri sendiri. Aku benci semua ini. Bel sudah berbunyi, tapi sejak tadi pagi aku bahkan hanya duduk disini tanpa melakukan apapun. Terisak tanpa alasan seperti orang idiot. Bukan, bukan aku yang idiot. Tetapi Ara.

"Kim Yoo Rin!" Suara teriakan seorang namja yang kukenal memanggilku.

"Park Chanyeol?" Aku mencoba tersenyum dan menghapus air mataku.

"Yoo Rin-ah, sedang apa kau disini? Mengapa bajumu terlihat basah? Aku khawatir padamu."

"Gwaenchanha," kataku meyakinkan.

"Kau tidak terlihat seperti itu. Lihatlah, bajumu basah kuyup, wajahmu pucat, matamu sembab. Ceritakan padaku apa yang terjadi padamu."

"Aku bilang aku tak apa-ap–"

"Ceritakan saja. Kau masih tak percaya pada Park Chanyeol?"

Sial, karena kau aku menangis lagi.

.

.

.

*TBC*

.

.

Annyeong! Author disiniii... kok kayaknya yang baca ceritanya dikit banget yah? sudahlah, biarkan saja :")... aku bahagia hidup sepi dan sendirian #bhakss :v // untuk yang baca makasih bangeet... aku tau ke betean kalian membaca dari prolog yang sama sekali gaada feel chanyeol nya sampe bisa sampe chapter ini yang chanyeolnya udah mulai keliatan. // tolong review di comment ya chingudeul... 

Saranghae.

Sadness Alone [EXO Chanyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang