06

120 17 6
                                    


••••

Ren dan thana sibuk menyiapkan makan siang, sementara kanaphan dia di depan rumah bermain dengan kucing peliharaan thana yang berada di rumah ibunya itu

"panggil kana untuk makan, ibu lihat dia di luar bermain dengan zuzu"

Thanawat mengangguk dia kemudian berjalan keluar rumah, terlihat di sana kana sedang bermain dengan zuzu menggunakan sebuah mainan yang berbunyi

"kana, ayo masuk untuk makan siang"

Kanaphan memberikan jempolnya lalu membawa zuzu dalam gendongannya dan masuk bersama thanawat ke dalam rumah utnuk makan siang

"ayo duduk dulu nak...ibu membuatkan udang bakar ini untukmu"

"wahh bibi tau makanan kesukaanku?"

Kanaphan sangat semangat ketika melihat udang besar di atas meja dan itu ternyata untuknya, kana sangat menyukai udang bakar sejak dia kecil sampai sekarang pun dia masih menyukai menu udang bakar tersebut

"tentu bibi tau kau sejak kecil sangat menyukai udang bakar"

Ren tersenyum menatap kanaphan yang tersenyum padanya lalu makan dengan lahap, ren menyuruhnya untuk menganggap rumah sendiri jadi tidak usah menjadi seoranh tamu

"thana nanti ajak kana berkeliling sekitar sini yaa"

"tapi ibu sedang tidak--"

"ayo kita berkeliling aku ingin melihat suasana desamu baby"

Peduli setan dengan reaksi thanawat yang melotot padanya karna terang terangan memanggil baby di hadapan ren, si ibu hanya menatap keduanya paham sembari tersenyum menggoda

"kana!"

"ibu sudah sehat, setelah ini ibu harus ke rumah kepala desa nak untuk mengurus sesuatu dan mungkin akan kembali nanti malam"

"apa yang ibu lakukan selama itu?"

"kanaphan ingin membuat rumah disini, jadi ibu yang akan mengurusnya bersama kepala desa"

Thanawat menatap tak percaya pada kanaphan yang hanya tersenyum tanpa beban, lelaki ini nekat membuat rumah di desa itu dan pertanyaan thanawat untuk apa dia membuat rumah disini? Apakah dia tidak tahan serumah dengan thana di rumahnya?

"aku pendatang baby jadi membuat rumah disini aku harus mengurusnya ke kepala desa dan bibi ren berkenan membantuku, kabar baiknya aku membuat rumah di samping rumahmu"

"apa? Di tanah kosong itu? Ibuuuu"

"kenapa? Tanah itu cukup untuk membuat satu rumah dan kalau dia kemari kan dia bisa tinggal disana"

Sekarang thanawat menatap ibunya tak percaya karna mendukung kemauan kanaohan untuk membuat rumah di samping rumahnya. kanaphan tidak mungkin pulang selalu kemari dan siapa yang akan mengurus rumah itu, lagipun jika ingin tinggal di rumahnya pun bisa kenapa harus menghamburkan uang dengan membuat rumah?

Sekarang thana menjadi pusing, makan sembari menumpukan kepalanya dengan tangan. Dia di kelilingi orang orang aneh, termasuk ibunya.

Bartend3r | | ON GOING✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang