Himmel - Episode 18

5.1K 683 36
                                    

Selamat membaca danSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.


Lima hari sebelum ulang tahun Miracle.

Czar menghitung sisa uang tabungannya selama bertahun-tahun. Karena sudah ketahuan dan merasa kasihan pada adik-adiknya. Czar membelikan mereka baju baru dan juga makanan enak. Mereka semua terlihat sangat senang. Kalau bisa memilih. Keempat adiknya juga tidak ingin lahir sebagai orang miskin.

Czar membagi uang itu dalam tiga kelompok. Untuk membeli pakaian baru untuknya pergi ke pesta Miracle, untuk membeli hadiah, dan sisanya untuk membangun usaha sendiri. Czar tidak ahli dalam hal berbisnis. Dia tidak punya kemampuan apapun. Itu sebabnya sampai sekarang dia bingung ingin membuka usaha apa. Soal mengurus toko dia akan minta di ajari oleh boss toko susunya nanti.

"Kalau aku beli sebuah toko. Sisa uangnya tidak akan cukup untuk modal. Kira-kira aku harus membuka usaha apa ya? Aku tidak ahli dalam semuanya. Toko kue? Aku tidak hobi memasak. Toko pakaian? Modalnya jauh lebih besar. Ku pikirkan nanti saja. Aku harus membeli hadiah untuk Miracle. " Czar mengumpulkan semua uangnya. Menggulungnya dan mengikatnya dengan karet. Kemudian dimasukan ke dalam saku celananya.

Hadiah untuk Miracle harus di beli dengan harga mahal. Tidak hanya mahal tetapi juga harus bagus. Agar gadis itu menyukainya. Czar ingin memberikan sesuatu yang hingga saat ini Miracle belum dapatkan. Namun mustahil jika ada.

Czar berjalan-jalan. Melihat-lihat gedung toko yang sedang dia seleksi. Jika suatu toko itu besar dan bagus. Maka sudah pasti dia menjual barang-barang mahal. Czar melihat sebuah toko mewah di sebrang jalan. Di depan toko itu berdiri seorang wanita tua tengah memegang dompet merahnya. Dari gaya pakaian wanita tua itu. Czar tahu jika dia memiliki banyak uang. Toko tempatnya berdiri pasti menjual barang-barang mahal.

Untuk pergi kesana. Czar harus menyebrang terlebih dahulu.

"Hei! Hei! Lepaskan!"

Seorang pemuda memakai topi berusaha merampas tas wanita tua itu. Pemuda itu mendorong wanita tua itu dengan kasar. Tenaga mereka yang berbeda jauh membuat wanita tua itu terjatuh.

"Hei! Dasar pencuri! Hei!"

Banyak orang yang mengetahui itu. Mereka melihatnya dengan jelas. Namun, tidak ada dari mereka yang bergerak untuk menolong.

Czar merasa tidak tega. Ia pun pergi mengejar pencuri itu. Waktu yang pas. Pencuri itu sedang duduk di kursi luar restoran. Ia sedang membuka resleting tas wanita itu. Czar segera berlari kencang. Merampas tas itu kembali. Jika bertarung dia akan kalah. Jadi tidak ada pilihan lain. Selain kabur membawa tas itu kembali pada pemiliknya.

Czar kembali pada wanita tua itu.  Wanita tua itu masih berdiri di sana. Kali ini dia tidak berdiri sendirian. Ada banyak pria bertubuh tinggi memakai jas hitam bersamanya.

Himmel [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang