03

221 21 9
                                    

Usai kejadian di mana seorang misterius yang jeongwoo sama sekali tak kenal, banyak sekali nomor nomor asing yang kerap menghubungi nya, sudah berulang kali pula ia memblokir nomor tersebut bahkan ia sudah 2 kali berganti nomor telepon, tapi entah lah, dia selalu bisa menghubungi jeongwoo.

Kalau haruto tidak selalu membuntuti nya pasti ia akan lebih mudah untuk mencari tau siapa orang tersebut, eh ga juga sih, sok bisa lu woo.

"Haruto!, lo bisa ga si ga ngikutin gue mulu!?!?" pekik jeongwoo kesal.

".... "

Tak ada jawaban dari pemuda jangkung tersebut, ia hanya menatap datar jeongwoo tanpa sepatah kata pun.

"Haruto!!" pekik jeongwoo sekali lagi, sambil menggoyangkan tubuh haruto.

"Apa?" sahut nya.

"Mending lo balik ke kelas, gue mau ke toilet" suruh jeongwoo.

"Ga, gue ikut" kekeh haruto.

"Sinting, ya kali anying lo liat gue pipis" ucap nya sembari mendorong dorong tubuh haruto.

"Ck, yauda iya, liat lo sampe lama" ancam nya.

"Dih, siapa emang dia" gumam jeongwoo.

Ga berani dia ngomong langsung :D.

Ia pun dengan santai berjalan kearah toilet untuk membuang dosa dosa mu, g canda maksudnya buang hajat.

Sebelum keluar ia pun menyempatkan untuk mencuci tangan sambil berkaca.

"Eh, bejir ganteng juga gue"

Sedang asik berkaca menatap wajah rupawan nya, tiba tiba ada sebuah tangan melingkar apik di pinggang ramping nya.

Dengan cepat ia pun langsung melepas paksa tangan tersebut.

"Apa apaan dah lo!" pekik jeongwoo marah.

"Kenapa?"

"Masih nanya lo?!?" ucap jeongwoo tak percaya.

Tanpa sepatah kata pun, pemuda tinggi di depan jeongwoo langsung memojokan jeongwoo ke sudut tembok di toilet tersebut.

Dengan kurang ajar nya ia langsung mengelus bagian alat vital jeongwoo dengan santai, dan langsung di hadiahi tepisan kasar dari jeongwoo.

"Ihh, apsi jijik, gelay tau ga, jancuk! Kurang aja lo ya!" marah jeongwoo.

"Tuh bener kan? Dugaan gue" ucap nya berbisik dengan smirk yang menghiasi wajah rupawan nya.

"Apa nya yang bener anjing!"

"Ga usah sok ga tau park, gue kan udah bilang, gue lebih tau diri lo dari pada si keparat haruto"

"Sialan jadi itu lo!"

"Kenapa?, mau gue elus lagi ni vagina?"

"Minggir ga!" pekik jeongwoo entah yang ke berapa kali.

Mata jeongwoo sudah berkaca kaca, entah lah ia merasa sangat takut, takut kalau junghwan menyebarkan rahasia nya.

"Lu makin cantik kalo nangis gini, tapi lebih cantik lagi kalo nangis di bawah kukungan gue" ucap ny sambil mengusap air mata jeongwoo yang merembes keluar.

"Jahat!, lo jahat so junghwan!"

"Gue tau, tapi bukan nya lebih jahat haruto?"

"Maksudnya? Apa, klo ngomong ga usah setengah setengah bisa?" kesal jeongwoo.

"Dia selalu berusaha deket sama lo sampe nyakitin lo apa itu namannya ga jahat?"

"Alah kalian bedua sama anying, dah lah minggir" usir nya sambil mendorong bahu junghwan menjauh.

Painful loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang