Chapter 2

2 0 0
                                    

Tersenyum. Fahri hanya bisa tersenyum melihat gadis lucu tadi dengan pipi merah di depannya. 'Aneh yang ke senggol kakinya yang merah pipinya' begitulah kurang lebih yang ada di benar Fahri saat ini.

"Kenapa?" Tanya Fatir sepupunya sekaligus rekan kerjanya itu. Pasalnya jarang sekali Fahri tersenyum sebegitu saltingnya di depan umum.

"Gapapa tadi abis ketemu kucing lucu banget" jawab Fahri dan terlihat wajah Fatir yang memang tidak percaya, mana ada kucing lucu di rumah makan padang begini batinnya.

"Ini gue yang kegeeran atau emang dari tadi kita diliatin terus sih?" Pertanyaan tiba tiba dari Farhan membuat kedua rekannya itu menoleh ke arah pandangan lelaki itu.

"Kebetulan aja kali" jawan Fatir sekenanya seraya melanjutkan makannya dengan tenang. Karena memang mereka sedang cuti setelah kegiatan latihan berbulan bulan, maka jangan heran kenapa bisa ada TNI makan siang di luar Batalio. Kebetulan pula mereka sudah biasa makan di rumah makan padang ini karena pemiliknya adalah rekan kerja mereka juga, maka tak heran kenapa disebut sebagai padang TNI karena anak dari pemiliknya merupakan seorang TNI terlihat dari foto keluarga yang terpampang di dalam rumah makan tersebut.

______

"Bisa ngga makan siangnya sampe sore aja? Belum puas liatin mas mas TNI nyaa" celotehan random Nana yang mulai ngalor ngidul kemana mana. Sedangkan Dina? Aduuuh Dina lagi salting saltingnya mana bisa diajak ngobrol.

Plak!

"Diiiiii istighfar kamu takut takut kerasukan ntar" tangan ganas Oce sudah mendarat mulus tanpa hambatan pada bahu Dina dengan cukup? Keras membuat sang empunya mengaduh sedikit.

"Aduuuhh! Sakit tau Ceeeee. Ya emang kerasukan ko iniii, kerasukan maz maz ganteng" jawabnya sambil mengusap usap bahunya dengan bibir cemberut.

"Besok kan long week nih, kita kemana ke yuuuk!" Stop mas mas TNI nya dulu. Usul Oce ingin mengalihkan atensi kedua sahabatnya itu. Disamping itu juga mereka memang ingin merencanakan untuk jalan jalan bertiga untuk menghabiskan long weekend kali ini.

"Ngecamp aja kali yaa, yuk! Mau ngga na? Jangan minta di tempat yang enak tapi minimal gunung deh" usul Dina karena memang sedang kepengen aja ngecamp kayanya seru bertiga, toh tempat rekomendasiny nanti tidak sepi pengunjung jadi tidak terlalu khawatir apalagi mereka perempuan semua.

"Aku ijin ibu dulu tapi. Pengennya sih ikut, ayok deh" angguk kedua kawannya seperti sudah paham dengan kebiasan temannya itu jikalau ingin berpergian harus ijin ibu terlebih dahulu. Diantara yang lainnya Ibu dari Nana adalah yang paling posesif terhadap anaknya jadi ya begitu agak alot untuk meminta ijin keluar, walaupun hanya sekedar ketempat yang dekat dengan rumah sekalipun.

______

Hari ini sudah hari Jum'at artinya hari terakhir keputusan mereka bertiga untuk benar benar merealisasikan rencananya kemarin atau hanya akan jadi wacana saja nantinya.

"Ayoook! Aku di ijinin ibu ikut ngecamp. Berarti sekarang sekalian kita sewa sewa yaaa" yes! Seru kedua temannya kegirangan akhirnya tidak hanya akan jadi wacana saja rupanya.

Sepulang bekerja mereka bergegas untuk menuju tempat penyewaan peralatan camping. Mereka menyiapkan dengan sangat matang agar tidak repot nantinya disana, setelah selesai menyewa peralatan camping ketiga gadis itu pun bergegas menuju supermarket untuk membeli kebutuhan logistik selama camping.

Satu hari berlalu dengan cepat, tak sadarpun hari sudah mulai malam. Mereka sudah pulang kerumah masing masing untuk packing kebutuhan untuk besok.

"Selamat bersenang senang besok Dina" ujar gadis itu pada diri sendiri lagi merebahkan diri dan kemudian tertidur.

______

Ting!
Ting!
Ting!
Dereta notifikasi pesan masuk satu persatu masuk pada grup obrolan mereka bertiga. Entah itu menanyakan sudah siap atau belum atau sudah sampai mana dan bla bla bla banyak sekali.

"Oke! Let's gooooo ke gunung putri" mereka pun meluncur ketempat eksekusi 'healing' mereka dengan suka hati menggunakan mobil Nana. Sudah hampir sampai tempat tujuan mereka masih asik bernyanyi nyanyi didalam mobil, menyapa orang orang sekitar sampai menyemangati orang yang sedang jogging selama perjalanan. Serandom itu memang.

Sesampainya ditempat Nana langsung memarkirkan mobilnya dengan rapih. Setelah itu Dina dan Oce mulai bergegas keluar mobil untuk menurunkan barang barang mereka dan membeli tiket masuk. Setelah siap mereka tidak langsung naik melainnya memilih untuk duduk sebentar sambil menyantap sewadah pop mie sambil menikmati pemandangan.

"Gila! Ini sih pemandangannya lebih dari indah na" gumam Dina kegirangan sambil mengguncang guncang bahu Nana.

"Namanya pegunungan ya begini Diii lebay amat" jawab Oce sekenanya sambil menikmati pop mienya.

"Yeeeh, makanya liat dulu dong tuuh" tunjuk Dina menggunakan dagunya sambil mengisyaratkan Oce untuk mengikuti fokus pandangannya.

"Kalo itu sih namanya jodoh Dii bukan sekedar pemandangan biasa" timpal Oce saat setelah melihat pemandangan indah yang dimaksud oleh Dina itu. Iya betul! Sesuai dugaan mereka bertemu lagi dengan as mas TNI itu. Keadaan saat ini? Bereka berenam sedang bertukar pandang namun enggan untuk menyapa.

"Ini serius yaa kalo sampe nanti nih diatas ketemu lagi, aku bakalan nyapa sih" ujar Dina dengan serius dibalas tatapan tidak percaya oleh dua temannya "yeeeh serius inii" tambahnya meyakinkan.

"Lain kali aku kalo ngomong selalu pake Bissmillah deh kalo gini. Bissmillah calon suami" monolog Nana seraya menatap salah satu dari mas mas TNI itu. "Aamiin" kemudian di Aamin-kan oleh kedua temannya itu.

BloomateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang