Dia gadis biasa seperti gadis gadis pada umumnya bernama Dinayla Sarasvati dia terlahir dari keluarga yang cukup? Harmonis. Hari ini seperti biasa aktifitasnya selain menjadi fangirl haechan ya bekerja bagai kuda tanpa diberi ampun untuk bernafas. "Huuft!" Seru lenguham dari bibir tipisnya seraya menopang dagu malas malas."Siang ini mau makan apa?"
Atensi Dina seketika berpaling dari benda kotak dihadapanya lalu menyuguhkan senyuman manis seperti sudah biasa atas pertanyaan salah satu sahabatnya itu, Raveena namanya biasanya Dina memanggilnya dengan sebutan Nana supaya gampang saja katanya.
"Biasaaa, kalo ngga ayam ya apa lagi" jawab Dina sekenanya seraya memfokuskan kembali netra mungilnya pada benda kotak dihadapanya itu kembali.
"Bosen ngga sih ayam teruuss" timpal Nana seraya menghembuskan napas bosan
"Ya emang kalo ngga ayam mau apa? Paling paling juga padang TNI biar sekalian liat si mas masnya itu kan" jawab Dina sambil sedikit meledek kawannya itu.
"iyaaaa!" Balas Nana dengan penuh semangat seraya ikut tertawa. Dina hanya bisa menggelengkan kepala 'lihatlah pipinya memerah malu malu' ucap gadis itu dalam hati kemudian.
"Mau ke padang TNI nih jadinya?" Tanya Rosella atau biasa dipanggil Oce yang ternyata sedari tadi menyimak obrolan mereka.
"Aku sih ayok aja siapa tau beneran ketemu mas masnya" jawab Dina seraya melirik Nana sambil tertawa "eh eh siapa tau mas masnya itu bawa sekalian printilan TNI lainnya kan bisa bagi bagi".
Begitulah jika sudah membahas perihal mankan siang apalagi disangkut pautkan dengan padan TNI tidak akan ada ujungnya apalagi Nana yang memang sesenang itu jika mendengar tentang tipe tipe ideal suami idamannya itu.
______
"Mas aku mau pake cincang sama perkedel aja yaa" yap! Itu Nana yang sudah mencuri start duluan untuk memesan makanan, sedangkan kedua temannya masih berjalan santai menuju tempan pemesanan.
"Mas aku pake ayam bakar sama perkedel ya, kamu mau pake apa ce?" Tawar Dina pada Oce seraya memperhatikan Oce yang sedang asik memilih milih menu.
"Aku pake rendang sama perkedel aja deh mas"
Putusnya. Merekapun bergegas memilih tempat duduk, pojok! Pasti karena Nana pasti akan memilih tempat duduk itu 'biar semangat makannya harus sambil liatin mas mas TNI' begitu katanya."Eh, kebayang ngga sih waktu kita lagi makam tiba tiba mas TNI nya datang bawa temen temennya terus kita jodoh, haha lucu kan" ucap Nana sembarangan, Dina dan Oce hanya bisa menggelengkan kepala sambil ikut tertawa.
"Ini ya neng pesanannya, minumnya kaya biasa kan ya" ujar mas Edi pelayan disana yang memang sudah hapal betul pesanan minuman mereka seperti biasanya, terbukti tak lama setelah itu mas Edi kembali datang dengan membawa pesanan minuman mereka 'seperti biasanya' itu.
Suasana makan siang ini hening seketika saat makanan pesanan masing masing dari mereka tiba, mereka makan dengan tenang tanpa buru buru sesekali mengobrol membicarakan hal hal kecil contohnya ghibah.
"Mas Edi, lagi rame nih" netra Nana yang tadinya sedang fokus pada perkedelnya itu bepindah pada lelaki yang sedang mengobrol dengan mas Edi di depan.
"Ini serius apa gimana si? Ko omongan aku jadi doa" ujarnya terkagum kagum, Dina dan Oce pun mengalihkan pandangan mereka pada arah pandangan Nana. Dan ya seketika itu juga pandangan mereka terkunci pada beberapa orang yang memang sedang mengobrol dengan mas Edi.
"Tadi ngomongnya Bissmillah dulu ngga na? Alhamdulillah ketemu calon suami" Nana dan Oce pun hanya bisa mengangguk kikuk mendengar celotehan random dari mulut Dina.
"Ini kalo beneran kita jodoh sama mereka, mau nikah bareng aja ngga?" Oce yang tadinya hanya diam kini mulai angkat bicara entah lelaki 'TNI' mana yang tengah ia tatap. Yang jelas kini ketiga gadis itu salting sendiri padahal gaada yang godain juga.
"Ini kalo misalkan aku ngajak kenalan di terima ngga ya?" Ujar Dina sekenanya. Emang Dina ini bener bener yaa ngaco mulu kalo ngomong, tapi gapapa semangat Dina ngejar calon suaminya.
"Emang berani?" Tanya Nana dan Oce bersamaan seraya memandangi kawannya dengan tatapan tidak percaya diri.
"Ya ngga juga, kan cuma misalkan. Siapa tau malah mas mas TNI nya duluan yang ngajakin kenalan" jawabnya sambil melanjutkan makan "lanjut dulu aja makannya, cari cara buat kenalannya nanti kalo udah kenyang" lanjutnya. Mereka pun melanjutkan acara makan siang dengan sesekali melirik para lelaki TNI itu.
Duk!
"Maaf maaf saya ga sengaja, kakinya kena ngga?" Yang ditanya hanya bia diam sediam diamnya. Jangan ada yang menepak bahu Dina atau dia akan tantrum nantinya.
"E-eeh! Eng engga ko mas gapapa" jawab Dina dan dijawab anggukan oleh lelaki TNI itu, namun entah sejak kapan pipinya sudah memerah karena ditatapi oleh mas mas TNI itu sedari tadi.
"Lucu, adek jangan lucu lucu nanti mas suka" jawabnya sambil tersenyum seraya meninggalkan meja mereka bertiga.
Jangan tanya kondisi meja mereka saat ini yang jelas Dina sedang menahan diri agar tidak tantrum dan Nana tidak gedebak gedebuk ditempat, ya seperti biasa Oce sebagai penyimak yang baik saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloomate
RomanceGenre: Romance, Happiness, Precious energy ______ "Mas udah punya pacar? Kalo aku deketin ada yang marah ngga?" 🌻 "Lain kali aku kalo ngomong selalu pake Bissmillah deh kalo gini. Bissmillah calon suami" 🌹 "Jangan terlalu cuek mas nanti kalo naks...