Ketemuan?

286 60 3
                                    


Happy reading






Sekitar jam 19:00, Jin siap-siap ingin berangkat ke cafe untuk menemui seseorang yang akan di jodohkan oleh adeknya. Sebelum berangkat Jin berpamitan dulu.

" Mom, dad aku pergi dulu ya". Pamitnya sambil melirik adeknya yang sedang menonton kartun kesukaannya " Dek,kamu gak mau ikut?".

" Tidak mau,abang aja sana". Jawab Jennie seakan-akan tidak peduli

Padahal mah di dalam kepalanya bertanya-tanya. Apakah sosok yang di jodohkannya akan sama sifatnya seperti sang mantan? Apa dia suka bermain tangan? Pokoknya masih banyak yang jennie takutin.

* * * * * * * * * * * *

Pov Jim

Tadi siang papah bilang calon abang iparku ingin bertemu. Kemudian aku mengiyakan ajakan itu nanti malam, sebenarnya aku ingin hari minggu ini di isi dengan rebahan dan bermain game.

Saat ini aku sedang berada di cafe yang di beritahu oleh papah. Aku sedang menunggunya sambil bermain ponsel. Entah kenapa aku gugup sekali ingin bertemu dengan kakaknya, seumur hidup Jim tidak pernah merasakan gugup.

" Apakah kamu yang bernama Jim? ". Ucap seseorang

Pov end

Jim langsung menolehkan kepalanya saat orang tersebut menyebut namanya " Aaa iya saya Jim, anda siapanya?". Tanya Jim

Orang itu pun langsung mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya,dan Jim langsung menjabat tangannya

" Kenalin saya Justino Pranaja Arkhatama, kakak dari orang yang akan di jodohkan oleh mu".

Jim sangat kaget ternyata orang yang di jodohkan olehku dari keluarga Arkhatama, kenapa papah tidak bilang?.

" Kenalin saya Jim Cannavaro Dirgantara".

Justin hanya menganguk

" Hmm.. Saya manggil anda dengan sebutan apa?". Tanya Jim

" Panggil saja bang-Jin". Ucap Jin

" Oke.. Bang-Jin ingin pesen apa? Biar saya pesankan". Tawarku

" Coffee americano" Jawab Jin

"Oke.. Mbak coffe americano-nya satu". Teriak Jim sambil melambaikan tangannya

Sambil menunggu pesanan,mereka berdua mengobrol kecil.

" Ini mas,coffenya". Ucap pelayan

" Makasih". Jawabnya dengan dingin

Pelayan itu pun langsung pergi meninggal meja yang di duduki oleh Jim

"Jim saya ingin nanya sesuatu ke kamu". Ucap Jin

" Tanyakan lah"

"Apakah kamu menerima perjodohan ini? Dan apakah kamu sudah memiliki kekasih?.

"Yaa saya menerima perjodohan ini,tapi kalau pertanyaan terakhir tidak ada".

"Apa kamu nerima perjodohan ini, dengan amanah kakek nenek?"

"Yaa, meskipun saya nerima perjodohan ini dengan sedikit berat. Tapi saya usahakan untuk mencintainya".

"Saya ingin memberi pesan kepada kamu, jika sudah nikah nanti tolong jaga adek saya dengan baik".

"Itu sudah akan jadi tanggung jawab ku".

"ooh iya, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang adek saya".

" Apa itu?". Tanya Jim

" Tolong jangan bentak dia, dan jangan kamu bermain tangan kepadanya, karna dia punya trauma sama laki-laki. Jadi saya harap kamu bisa mengendalikan emosi mu". Jelasnya

" Tunggu.. Dia punya trauma? Apa dia menolak perjodohan ini?". Tanya ku

Jujur saja Jim tertarik kepada adek dari bang-Jin.

" Saya kurang tau,mungkin kalau dia menolak akan di bujuk lagi sama oramg tua saya. Soalnya orang tua saya ingin putri kecilnya mendakan pria yang baik, dan bisa meratukannya. Dan kamu memenuhi kriteria orang tua saya. Semoga benar yang di bilang ortu saya,kalau kamu bisa meratukannya".Jelasnya

WHAAT jangan sampe dia menolok perjodohan ini. Batinku

" Saya aku memperlakukannya dengan baik, dan akan saya buat dia jadi orang yang paling bahagia di dunia". Kata Jim

" Saya harap kamu menepati ucapan mu,dan jika kamu ketahuan bermain kasar saya akan membawanya pulang". Peringat Jin

" Saya tidak suka bermain tangan sama perempuan yang saya sukai"

"Emm.. Bang boleh tau nama adek mu?". Tanya Jim

" Namanya Jennie Anavella Arkhatama".

Woow namanya sangat cantik

"ohh iya bang boelh ceritain gak kenapa Jennie punya trauma". Ucap Jim

" Jadii gin---

Belum sempat menyelesaikan ucapannya tiba-tiba hp Jin berdering.

Drrt..Drrt

Tertara nama " Jennie"
Jin pun langsung mengangkat telponnya

" Abang kapan pulang? Aku gak bisa tidur belum di elus-elus kepalanya".

Jim sekilas mendengar pembicaraan itu, dan terdengar rengekkan. Sudah Jim pastikan itu Jennie

" Iyaa bentar lagi abang pulang"

" Cepetan"

Tuut

Jennie langsung menutup panggilan itu secara sepihak.

" Maaf ya Jim, nanti saya ceritain kejadiannya. Sekarang saya harus pulang,ntar adek saya ngambek kalau kelamaan nunggu". Ucap Jin tak enak

"Aaa iyah gapapa bang, lagian kita keasikan ngobrol jadi gak kerasa tau-tau mau jam 21:00 aja".

"Hahahah, iya sampe lupa waktu. Yasudah saya pamit dulunya,nanti kapan-kapan kita ketemu lagi".

" Hati-hati bang". Kata Jim

Jin hanya menganguk

Ternyata bang-Jin orangnya asik, aku kira dia orangnya galak dan dingin. Ucap Jim lewat batin

TBC


Diusahin setiap seminggu sekali up
maaf kalau gaje,boleh skip kalau gak suka

Terima kasih








You Are Mine [JENSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang