Hyuuga Hinata [MATURE]

Scandal [Gaara & Hinata]

Original Story Scandal by; AmethystShin.

© Naruto, Anime Naruto, Indonesian, School, Mature, Romance, S Gaara & H Hinata, AU,. OOC,.

　　　　　　          Disclaimer
All characters belongs to Masashi Kishimoto. I don't own anything. No profit. just for fun.

　　

Hinata berlari. Secepat dan sekuat yang ia bisa. Meski kedua kakinya sedikit terluka karena menggunakan sepatu boots, Hinata tidak peduli. Ia hanya ingin terlepas dari serbuan para wartawan yang selama berhari-hari ini terus mengejarnya.

Berusaha mencari tempat bersembunyi, Hinata tak pernah merasa sepanik ini bahkan ketika menghadapi klien penting.

Nekat mendatangi penthouse Gaara diam-diam, Hinata malah ketahuan dan akhirnya menjadi kejaran wartawan. Sungguh sial. Seharusnya ia kini masih mencari bajingan itu dan memukul wajahnya.

Hinata benar-benar mengutuk pria yang hilang sejak berita itu muncul. Seakan membiarkannya dalam situasi sulit seperti ini. Padahal saat berita skandal mereka dulu belum muncul, Gaara yang menjemput dan melindunginya dari kejaran para wartawan.

“Pasti disekitar sini!” Teriak salah satu wartawan membuat Hinata bersembunyi ketakutan pada salah satu gedung.

“Akhh—”

Hinata terkejut karena ditarik paksa dengan mulutnya tiba-tiba dibekap sebuah tangan besar. Manik amethystnya membulat menatap orang yang membawanya bersembunyi pada salah satu jalan kecil di belakang gedung tersebut.

Gaara. Pria itu semakin merapatkan tubuh mereka ketika terdengar beberapa wartawan lewat. Mata pria itu siaga melihat sekitar, memastikan tidak ada wartawan yang bisa menemukan mereka.

“Kau tidak apa-apa?” Tanya Gaara sembari melepaskan rengkuhannya. Iris jadenya menyiratkan kekhawatiran.

Plak!

Menggigit bibir, matanya berkaca-kaca. Hinata tidak percaya bisa bertemu dengan pria bajingan yang ia cari seperti ini. Lega bisa selamat, namun sangat marah melihat sumber kegelisahannya tampak baik-baik saja.

“Hin—”

Gaara menahan tangan Hinata yang ingin memukulnya, lagi. Menarik tubuh wanita itu dan mendekapnya dengan erat.

Meski meronta dan berusaha memukulnya. Gaara tetap memeluk Hinata dengan erat. Membiarkan wanita itu melampiaskan amarahnya.

“Kau benar-benar sialan! Apa kau puas, Sabaku Gaara!?”  Desis Hinata kesal, menghentikan aksi memberontaknya.

“Kau bisa marah padaku, memukulku atau apapun yang kau mau. Tapi jangan sekarang, Sayang.” Gaara menarik dagu wanita itu agar menatapnya dan mengelus pipi halus Hinata yang basah dengan lembut.