2. Still like at the beginning of time

11 1 0
                                    

2. Still like at the beginning of time

~🍓~

"Sebuah rasa tidak luput dari sebuah pertemuan pertama. Namun apa artinya jika hanya aku yang masih mengingat dan merasakannya?"

~🍓~

Masih pagi begini, siswa-siswi sudah berlalu lalang di halaman sekolah. Seperti anak-anak Ipa 3, sering disebut kelas paling nakal padahal banyak siswanya yang berprestasi. Mungkin sering berbuat onar, itu yang menjadi penyebabnya. Tak terkecuali 4 siswa ini yang baru datang meletakkan tasnya pada meja masing-masing. Bangkunya yang terletak dipinggir dan juga pojok belakang, sudah menjadi kebiasaan sejak awal dan turut menjadi perhatian guru-guru.

"Keluar kuy! Masih pagi udah ngedekem aja dikelas, cuci mata lah kita" ajak Rama pada ketiga temannya yang masih stay duduk setelah meletakkan tas.

"Gas lah kalo itu!"

Aksa dan Rama. Mereka berdua ini memang sering satu frekuensi. Kedua temannya, Baskara dan Althar mengikutinya. Duduk di depan kelas, sambil bercengkrama menunggu bel.

"Bas, ada Natasha tuh. Samperin lah, masa di anggurin aja." kata Aksa menunjuk arah dimana Natasha berada.

Baskara memang menyukai Natasha sejak awal masuk sekolah. Namun hingga kini, ia tak ada niatan untuk mengganggu atau pun menyatakan perasaannya. Entah apa dia tak melakukan hal itu. Karena takut Natasha sudah memiliki kekasih hati atau mungkin dia memang tak ada keberanian.

Baskara hanya memandangi Natasha dari kejauhan. Melihatnya tertawa bersama teman-teman nya sudah cukup baginya, mungkin.

"Sampai kapan lo pendam perasaan itu Bas?" tanya Rama menatap Baskara yang masih memandang jauh ke depan.

Helaan nafas terasa berat. Baskara hanya mampu menatap Natasha dari kejauhan.

"Kenapa lu pada ungkit hal itu lagi sih ? Udah susah-susah gue mencoba menerima gimana alurnya. Malah diingetin lagi. Jadi gagal move on buat ga suka lagi kan ?"

"Bukan gitu Bas, sebagai teman yang baik, kita tuh sekedar ngingetin. Udah kelas 12 kan ya, jadi waktu buat liat dia di sekolah semakin sedikit gitu, kenapa ga diungkapin aja?" kata Aksa panjang lebar.

"Lu pada pikir ngungkapin perasaan bakal gampang ha?" kesal Baskara pada temannya itu.

"Eits tenang ada solusinya!" ucap Aksa dengan menepuk pundak Baskara yang disampingnya. Baskara menaikkan alisnya dengan wajah menunggu jawaban dari temannya itu."Ada duo A. Aksa dan Rama. Siap membantumu brother."

"Emang kalian udah pernah?" Pertanyaan menohok itu datang dari Althar di samping Baskara yang sedang membaca buku dengan satu tangan nya.

"Wohoo... jangan ragukan Aksa Al. Diam-diam begini dia banyak gebetan nya." kata Rama memberitahu.

"Jadi badut sih, iyya percaya" sahut Baskara

Dengan matanya yang melotot tanda tak terima dikatakan seperti itu, Aksa membalas nya, "Kurang ajar lu jadi temen, minta di sleding nih. Awas aja nanti ngemis-ngemis minta bantu deketin Natasha."

"Itu tandanya minta dipanggilin Natasha, Ak." kata Rama mengompori Aksa

"Owh oke".

ENCHANTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang