1. The Feeling is still the same

16 1 0
                                    

1. The Feeling is still the same

Tak selamanya yang indah akan tinggal bersama kita, bukan? Atau malahan kita yang akan meninggalkan nya? Entahlah, ini adalah misteri semesta yang selalu bergema di pikiran.

Sederet kata telah ditulis Raina pada buku di pangkuannya. Pagi ini, memang ia berangkat pagi, entahlah apa maksudnya. Menghirup udara segar di halaman sekolah seperti saat ini, mungkin. Atau hal lainnya yang ia ingin rasakan? Tapi berangkat pagi bukanlah sebuah masalah, hanya saja bagi Raina sebenarnya tidak biasa.

(Pict by pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pict by pinterest)

Pohon yang rindang di halaman sekolah, mentari yang masih malu-malu menambah keasrian sekolahnya. Sudah pukul enam lewat tiga puluh, lingkungan ini masih saja memiliki hawa yang sejuk.

Dari ujung koridor terlihat Kalila dan Natasha, dua teman Raina yang baru berangkat. "Hai Raina... tumben nih berangkat pagi, biasanya sih pukul 7 baru masuk kelas" sapa Kalila yang masih menggendong tasnya.

"

Raina kan on time, jam tujuh masuk pelajaran pertama, ya datang ke kelas jam tujuh aja, iya kan Ra ?" kata Natasha menambahi. Ini Natasha memuji atau menyindir sih?

Raina sedikit menyunggingkan pipinya, ia tak heran kenapa temannya bertanya seperti itu, karena memang ia berangkat selalu mepet waktu masuk jam pertama. " Hm... emang ga boleh ya kalau aku berangkat pagi ? Bukannya malah menjadi kebiasaan baik. Menikmati masa putih abu-abu di kelas 12 dengan berangkat pagi, untuk menghirup udara segar pagi di sekolah, kan ga bisa selamanya kita begini, hehe..."

Natasha tampak sedikit ragu dengan alasan temannya ini, lalu ia mencari-cari sesuatu disekitar duduk Raina. Benar saja, ia menemukan sebuah buku. Pasti Raina telah menulis sesuatu, pikirnya. "Aaa... I know, pasti habis nulis kan kamu, tuh ada buku, suka sama siapa sih sampai diceritakan di buku, se-rahasia apa gitu lho, masa gak mau berbagi cerita sama kita, iya kan Kal?"

"Iya, ga mau cerita-cerita nih, dikeep sendiri" tambah Kalila.

"Apa Sih, ga gitu. Nanti deh kalau waktunya sudah pas. Lebih baik sekarang kalian piket, ntar keburu masuk, okay?" ucap Raina sambil mengacungkan jempol nya.

"Ya udah sih, yuk Kal masuk kelas" ajak Natasha pada Kalila

Sebenarnya Raina tak enak hati, bagaimanapun juga mereka adalah temannya. Melihat mereka masuk kelas dengan ekspresi seperti itu, berat bagi Raina untuk tidak cerita. Baginya teman-teman nya adalah keluarga kedua setelah orang rumah. Mungkin Raina akan memberitahu apa yang terjadi, tapi mungkin tidak untuk sekarang.

~🍓~

Kantin sekolah tampak ramai seperti biasanya. Banyak lalu lalang siswa siswi untuk mendapatkan bangku makan. Raina, Kalila dan Natasha, mendapatkan tempat yang sedikit pojok. Mereka telah memesan makanan dan saling mengobrol seperti biasa.

ENCHANTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang