COURTSHIP ✓ - Neophyte

365 60 16
                                    

Marsha • Oniel

Other cast.
-______-______-

Suara bel istirahat sudah berbunyi dan separuh dari keseluruhan siswa di sekolah mulai memadati area kantin saat ini. Dentingan sendok yang bertemu piring serta obrolan dari setiap orang membuat ruangan besar itu menjadi berisik. Kemudian diantara ratusan murid itu, Oniel, Marsha dan juga teman-temannya pun ikut menjadi penyumbang kebisingan di sana. Mereka sedang makan siang sambil membicarakan acara liburan singkat -hanya untuk grup mereka yang dipelopori oleh Adel.

"Kuy minggu ini ke puncak ya, nanti gue minjem Villanya Om gue." ajak Adel dan disambut baik oleh yang lainnya.

"Jangan minggu ini dong, aku ada acara" Marsha menjadi satu-satunya yang kontra dengan ide gadis berambut wolf cut itu.

"Yaaah terus kapan? Padahal minggu ini long weekend lho, Jumatnya tanggal merah soalnya." Ungkap Jessi kecewa.

Karena sama seperti yang lainnya, dia sudah tidak sabar untuk mendinginkan kepalanya yang hampir berasap akibat digunakan terlalu sering untuk mengerjakan tugas dan menghapal bahan ujian yang tidak ada habisnya.

"Pokoknya sih minggu ini aku beneran nggak bisa, ada acara penting. Tapi kalo kalian semua mau tetep jalan ya nggak apa-apa, paling aku nitip Oniel aja. Tolong jauhin dari dedek-dedek puncak ya" Marsha berkata sambil melirik sang kekasih, membuat Oniel yang duduk berhadapan dengannya memutar mata malas.

Semenjak kejadian tempo hari, Marsha menjadi lebih berani padanya. Gadis itu selalu memiliki celah untuk mengungkit kesalahannya. Namun yang mengherankan, dia tidak marah. Pertama, itu memang kesalahannya. Kedua, dia lebih suka melihat Marsha yang tidak malu-malu lagi padanya seperti sekarang.

Ya, itu sebuah kemajuan untuk hubungan mereka.

"Nggak seru ah kalo ada yang nggak ikut. Minggu depan aja, sekalian lo pada kosongin jadwal dari sekarang biar nggak ada halangan lagi.Gimana?" usul Olla dan disetujui oleh semua yang ada di meja itu.

-

"Kamu hari Minggu mau kemana emangnya?" tanya Oniel pada Marsha yang duduk di belakangnya. la melirik sang kekasih dari kaca spion motornya.

"Hmm nggak tau" jawab Marsha pelan.

Oniel mengerutkan dahinya. "Acara keluarga?" Tanyanya

"Mungkin" Marsha kembali menjawab dengan keraguan. Oniel pun menghela nafas dan akhirnya memilih untuk bungkam.

Sesampainya di kediaman keluarga Harchie, Oniel menatap bingung pada kendaraan roda empat yang terparkir di garasi rumah sang kekasih. Ini memang bukan urusannya, tapi dia merasa asing dengan mobil berplat merah itu.

"Ada tamu?" tanya Marsha seraya menoleh pada kekasihnya yang sudah turun dari motor.

"Iya." Marsha menjawab singkat lalu melepaskan pelindung kepalanya.

"Bunda nggak kerja?" Oniel kembali bertanya, berharap kali ini mendapat jawaban yang sesuai dengan pertanyaannya.

Namun Marsha langsung mematahkannya dengan menjawab menggunakan kata "lya" untuk kedua kalinya.

Oniel pun menghela nafas pelan. "Cha, kalo ada apa-apa tuh cerita." Ujarnya.

Yang disebut namanya pun menatap sang kekasih dengan satu alis terangkat. "Kalo aku cerita, emangnya kamu peduli?"ucapnya.

Oniel menatap tidak percaya pada Marsha. la mulai jengkel dengan sikap gadisnya itu. Oniel sendiri merasa tidak melakukan kesalahan jadi Marsha tidak perlu meluapkan kekesalannya -yang entah apa itu- pada dirinya. Oniel sudah cukup bersabar hari ini, tapi dia tidak lagi bisa menahannya.

COURTSHIP✓ S¹ - Marsha Oniel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang