DIKENAL

676 12 1
                                    

Hanya Natan yang berkulit putih sepanjang dia memperhatikan penduduk di lokasi ini. Begitu juga para wanita yang ada di pemukiman ini.

Sesampainya di sungai, pak Nolan menunggu disana.

"Bersihkan disini. Pakai ini mulai dari sekarang selama kamu disini. Menggunakan pakaianmumembuat mu terlihat jauh lebih asing dari kami" ucap nya

Natan sedikit keki karena lokasi nya terlihat jelas dari tempat pak Nolan duduk menunggu. Sudah pasti mengganti pakaian nya dan mandi mengharuskan Natan untuk melepas seluruh pakaian nya. Memang harusnya dia tidak perlu malu. Apalagi pria pria yang bersama nya tadi juga menggunakan pakaian yang sama seperti yang diberikan kepada natan, rompi khas tanpa lengan dan kancing didepannya, ditambah bawahan dari kain yang cukup tebal. Iya, tidak ada pakaian lain selain pakaian ini.

Meskipun sering sekali natan ikut beraktifitas outdoor dengan teman teman nya, dia tetap menjadi orang yang pemalu. Iya, dia cukup introvert, hanya sedikit terbuka dengan teman teman terdekat nya saja. Tapi sekarang, dengan kondisi seperti ini, ada hal yang tidak bisa dia gunakan ego nya saja. Atau akibatnya mungkin akan menjadi mimpi buruk. Bertahan hingga malam ini saja sudah menjadi keajaiban bagi nya ditemukan oleh suku terasing dari hutan ini.

Perlahan natan membuka pakaian nya satu persatu. Untung ada sabun yang dia simpan di tas yang terbawa oleh nya, jadi dia bisa membersihkan badan menggunakan sabun tersebut setelah hari yang panjang. Mau tidak mau akhirnya semua pakaian yang menempel di tubuh natan harus dia buka dan mandi di sungai ini. Tentu saja dengan kehadiran pak Nolan yang menunggu nya. Ternyata tidak seperti yang dibayangkannya, pak Nolan bukan hanya menunggu. Dia bangkit dari posisi nya dan berjalan mendekati sungai dan membuka pakaian nya juga membuat Natan kaget. Ternyata beliau juga ingin mandi.

Tidak ingin berlama lama apalagi dinginnya air sungai ditambah angin yang menghembus lumayan menyengat dikulit nya. Lalu dikeringkannya badannya dan mencoba menggunakan oakaian yang diberikan pak Nolan tadi. Begitu juga pak Nolan yang sudah berpakaian kembali. Sedari tadi mata Natan terus melihat kearah badan pak Nolan yang tampak kekar perkasa, dengan otot yang menyembul di seluruh badan nya. Jauh berbeda dengan milik nya. Tapi dengan sekuat tenaga pandangan nya tetap ditahan agar tidak dianggap aneh oleh pak Nolan. Natan yakin dia hanya kagum dengan badan pria pria yang ada di sini tadi, apalagi pria yang sedang bersama nya ini, yang usia nya mungkin sepantaran dengan orang tua nya.

Pakaian yang digunakan Natan terlihat cukup pas, tapi memang terlihat aneh saja, terasa seperti sedang menggunakan kostum, bukan pakaian sehari hari. Tapi apa daya, hanya ini yang bisa dan boleh dipakai Natan agar dilihat penurut dan berbaur oleh penduduk suku ini.

Natan di antar kembali ke rumah kecil itu, dan sudah dengan beberapa makanan sederhanan yang sudah tersaji disana. Lalu setelahnya pak Nolan keluar dan menguncinya dari luar. Mungkin itu cara mereka agar Natan tidak kabur dan menepati janji nya. Karena perut yang sudah lapar, natan menyantap makanan tersebut hingga habis semua, dan menutup hari berat nya ini dengan tidur mencoba menghapus rasa khawatir sesaat.

...

Keesokan hari nya dia terbangun akibat suara pintu yang terbuka. Pak Nolan Datang menghampiri sambil membawa makanan. Natan sarapan sebentar disana. Dan setelah nya dia dibawa kerumah pak Buso si kepala suku lagi. 

+++++++++++++

Hai! cerita ini sudah tersedia di karyakarsa ya.

kunjungi karyakarsa.com/clementid

atau karyakarsa.com/makanbuah

atau bisa langsung klik link di bio wattpad nya mimin~

pilih BOOK 54. 

BOOK 54 TERSESAT DI HUTAN BELANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang