Ada banyak hal yang ingin Zevan ketahui dalam hidupnya. teka-teki yang selalu meneror dirinya terlalu rumit untuk di pecahkan.
Zevan selalu mengikuti waktu, berharap di ujung sana terdapat tempat di mana dia bisa mendapatkan apa yang dia mau.
Kehad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kaca yang retak tidak bisa memantulkan bayangan dengan sempurna"
❖❖❖
Hanya Zevan dan Dani yang di liburkan. Siswa lainnya tetap menjalani KBM seperti biasa. Larangan membicarakan kejadian kemarin pada pihak luar juga di berlakukan.
"Gue nggak nyangka. Andai Pak Erik telat Zevan bisa aja bunuh si Dani " perkataan Gean di angguki teman-temannya yang lain.
"Itu makannya jangan berani macam-macam sama tuh anak...
"Zevan gak bakal kayak tadi kalau perkataan si Dani nggak kelewatan" sela Lura sebelum Vero menyelesaikan ucapannya.
"Bukannya si Zevan udah biasa di katain gitu. Kenapa kemarin sensi banget?" heran Dion karna memang benar.
Bukan sekali dua kali Dani mencela Zevan dengan kata gila. Zevan sendiri selalu abai karna menganggap ucapan Dani tidak benar. Lain hal dengan kemarin. Cukup beri waktu 5 menit lagi maka akan di pastikan Dani hanya tinggal nama.
"Ada kata lain yang kemarin gak bisa gue kasih tau ke semua orang" terang Kenzo menarik rasa penasaran teman-temannya.
Baru kali ini mereka kembali bersama. Kemarin setelah kepulangan Zevan, mereka semua mendadak kaku untuk berbicara. Jam istirahat pun mereka lalui tanpa makan bersama seperti yang kini tengah mereka lakukan.
"Dani ngajak Zevan duel, yang menang bakal pake lo selama seminggu" Lura kaget bukan main saat tatapan Kenzo mengarah padanya. Dia di jadikan barang taruhan rupanya.
"Gue yakin Zevan nggak maksud jadiin lo bahan taruhan Ra" tukas Gean.
"Lo tau kan Zevan kayak gimana. Dia pasti sengaja nonjok tuh anak supaya kapok dan nggak berani lagi ngomong aneh-aneh tentang lo" Kenzo menimpali.
"Iya gue ngerti nggak usah kek gitu deh. Kalian buat gue seakan nggak tau kelakuan Zevan aja" kesal Lura.
Dion terkekeh. "Kali aja lo amnesia Ra. Biasanya cewek kan gitu. Pikirannya dangkal, yang di pikir cuman rasa sakit yang di terima aja"
"Buset beda yah kalau pakar cinta yang ngomong" sahut Gean menciptakan tawa di antara mereka.
"Jijik banget dengernya" cibir Kenzo seraya menggosok telinganya. Seolah ada debu jahanam yang menempel.
"Sialan lo semua" di antara mereka Dion lah pakar cinta yang sesungguhnya.
Bukan karna setia, justru sebaliknya. Dion Kasatra adalah buaya daratnya SMA Jaya Bangsa. Hampir semua siswi di sini mempunyai riwayat dekat dengannya.
Tidak aneh karna hubungannya paling lama bertahan hanya satu bulan. Maka dari itu banyak pelajaran yang di petik dari pengalamannya.
Berbanding terbalik dengan Kenzo Mahardika. Ketos nya SMA Jaya Bangsa. Meski mempunyai wajah rupawan nyaris sempurna, dia sangat sulit di dekati. Sama dengan Zevan, hanya Lura lah satu-satunya teman wanita yang di beri izin berdekatan dengannya.
