"Jadi gw langsung masuk nih?" Tanya kathrin yang sudah berada di depan toilet kampus itu
"Iyaa lo masuk aja kita tunggu disini" jawab olla
Mereka sekarang sudah berada tepat di depan toilet kampus yang konon katanya berhantu itu. Waktu pun sudah menunjukkan pukul 09.00 malam.
"Aaaaa lo pada beneran ga ninggalin gw kan?" Rengek kathrin yang matanya sudah berkaca-kaca
"Lo tenang aja kath.. kita ga setega itu buat ninggalin lo kok, karna jujur sebenarnya gw juga takut sih hehe" ucap christy sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu
"Yaudah kath lo masuk sekarang deh daripada makin malam makin serem tau" ucap jessi menyuruh kathrin masuk
"Semangat kath" sambung christy
Kathrina pun mau tidak mau memaksakan dirinya untuk masuk ke dalam toilet itu, dengan perasaan yang tidak tenang kakinya tetap melangkah pelan masuk.
Baru selangkah kathrin tepat di dalam toilet tiba-tiba"Kath" panggil olla yang mengawasinya dari luar itu
Kathrina pun langsung menoleh ke arah belakang menatap olla
"Pintunya ditutup ya?" Ucap olla
"La? Lo gilaa ya?" Balas kathrin emosi, ia tercengang mendengar perkataan temannya itu
"Yaa sama aja dong kita ikutan uji nyali kalo pintunya dibuka kath, udah lo tenang aja pintunya ditutup doang kok ga dikunci" ucap olla sambil mendekat ke arah kathrin lalu mendorongnya masuk ke dalam dan dengan cepat ia menutup pintunya kencang
"LAAA, OLLAA" rancau kathrin saat olla menutup pintunya, ia sekarang sangat dipenuhi dengan perasaan yang sangat amat takut tetapi daripada waktu semakin larut malam ia dengan sisa keberaniannya pun membalikan badannya ke arah depan.
Di toilet itu ada dua bilik, bilik pertama masih sering digunakan anak-anak kampus walaupun jarang, dan bilik kedua inilah yang disebut sebut berhantu dimana bilik itu yang pernah digunakan sebagai tempat bund*r oleh mahasiswi kampus beberapa tahun silam
Pelan tapi pasti kathrin melangkah menuju ke arah bilik sambil sesekali mengatupkan matanya takut, saat ia sudah berada di depan bilik pertama ia sedikit ragu untuk membuka pintunya tetapi ia memberanikan diri agar waktu itu cepat berlalu.
Kathrin menyentuh pintu itu dengan pelan sangat pelan, tiba-tiba
Ngikk
Suara pintu itu perlahan terbuka dengan sendirinya
Jantung kathrin berdegup sangat kencang, ia menggigit bibir bawah berharap tidak terjadi apa-apa
"Hahh hahh huhh" dengan napas yang terengah engah kathrin bersandar di depan bilik pertama lega ia tidak melihat apa-apa
"Syukurlah" ucap kathrinTetapi tepat setelah ia mengatakan hal itu tiba-tiba
Ctakk
Suara benda jatuh terdengar dari dalam bilik nomer dua
Ketenangan kathrin pun langsung buyarr, ia dilanda dengan perasaan sangat takut tapi juga sedikit penasaran
Dengan langkah yang penuh keraguan ia tetap memberanikan dirinya menuju ke bilik kedua untuk menuntaskan rasa penasarannya itu
Saat kathrin sudah berada didepan pintu ia kembali mendengar suara keran air yang menyala di dalam bilik itu
Sambil mengumpulkan semua keberanian yang ia punya dengan lantang kathrin memukul keras pintu itu
Brakkk
"Ehh kathrin kenapa tuh" ucap christy dari luar mendengar bising dari dalam toilet
"Ayo buruan kita samperin" ucap jessi
"Ehhh tunggu-tunggu" ucap olla menghentikan mereka
"Tunggu dulu ga ada apa-apa kok itu, kathrina juga ga ada ngeluarin suara yang membahayakan kok" sambung olla lagiKembali di sisi kathrina
Brakkk
"Arghh" raung kathrina saat membuka pintu itu keras
Tetapi saat pintu itu terbuka lebar, di dalam toilet tidak ada apa-apa.
Kathrin pun bingung sekaligus lega karna ia lagi-lagi tidak melihat ada hal-hal mistis di dalam toilet itu.
Tapi ternyata dugaan kathrina salah"Ga ada apa-apa" ucap kathrin sambil melihat-lihat ke arah dalam bilik itu
"Anak-anak kampus pada hebat banget sih bikin mitos cihh" sambung kathrin sambil tersenyum menantangSaat ia membalikan badannya untuk menuju ke arah luar, seketika badannya membeku karna ia melihat sosok perempuan dengan senyuman menyeringai sangat lebar matanya penuh darah tepat dihadapannya yang hanya berjarak 5 centi
"Nyari aku ya"
"AAAAAAAA"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Dan Cintamu
RandomTerkadang aku memang terlihat tidak perduli denganmu, tanpa kamu tau bahwa aku mencintaimu lebih dari kamu mencintaiku