empat belas

170 5 1
                                    

Setelah beberapa saat pertempuran sengit di dalam gudang, ketika situasi semakin sulit bagi Taehyung, Jimin, dan Suga, akhirnya bantuan akhirnya tiba.

Jungkook datang bersama anak buahnya. Mereka tiba dengan persenjataan lengkap dan keterampilan bertempur yang hebat, mampu mengimbangi kekuatan pengawal Sehun yang tersisa dengan cepat.

Tentu saja itu bisa cepat terselesaikan, di seluruh benua ini tidak ada yang berani macem-macem dengan jungkook, apalagi kali ini jungkook datang bersama anak buah nya yang sudah ia latih secara pribadi, tentu saja itu lebih mengerikan dari pada ledakan meriam.

Dengan koordinasi yang baik, Jungkook dan anak buahnya berhasil membuat keadaan berbalik. Mereka menggunakan strategi yang terencana untuk menyerang dari berbagai arah, memaksa pengawal Sehun untuk menarik diri dan bertahan dalam pertempuran yang semakin intens.

Jimin, Suga, dan Taehyung merasa lega melihat bantuan datang tepat pada waktunya. mereka memerintah anak buah nya untuk menyelamatkan sebanyak mungkin anak buah lain yang masih hidup, lalu mereka bersatu kembali dalam serangan bersama, memanfaatkan keunggulan jumlah dan keahlian untuk mengatasi para bodyguard sehun.

Akhirnya, dengan kerjasama yang solid, mereka berhasil menyingkirkan pengawal Sehun yang tersisa. Namun, Sehun sendiri telah berhasil melarikan diri, meninggalkan gudang yang tengah dalam kekacauan itu.

Jimin:"Sial, dia lolos lagi,"kesal

Suga mengangguk setuju,

Suga:"Kita harus mengejar dia lebih ketat kali ini, dan dia tidak boleh sampai lolos."

Taehyung, yang mengatur nafasnya, menatap ke luar gudang yang terbuka, ia kembali ke mobil dan melihat anak buah nya yang terluka dan gugur.

Jungkook:"Kita akan menemukannya. Tapi sekarang, kita harus pulang."

Jungkook:"kita harus mengobati mereka, dan ara sekarang sudah sadar, ia mencari mu hyung"melihat ke arah taehyung.

Setelah memastikan tidak ada lagi ancaman dan semua masalah bodyguard sehun sudah di selesai kan, mereka segera mengatur perjalanan pulang.

Tentu saja, bagi mereka sekarang ara adalah yang utama, Namun ketika mereka tiba kembali di rumah jungkook, mereka melihat ara yang sudah sadar melihat ke dagangan mereka.

Taehyung mendekati Ara dengan ekspresi khawatir di wajahnya.

Taehyung:"Ara, bagaimana perasaanmu? Kau baik-baik saja? Ada yang sakit?"
khawatir.

Ara menatap taehyung dengan mata yang penuh kebingungan, tentu saja karena saat ini mereka datang dengan tubuh terluka dan pakaian yang di penuhi bercap darah yang sudah mulai mengering.

Ara:"O... Oppa terluka? Astaga darah terus keluar dari dahi oppa, ayu segera kira obati!"panik.

Jungkook menelan ludah. Dia tahu betul bahwa Ara tidak menyadari identitas sebenarnya dari Taehyung, yang sebenarnya adalah seorang mafia yang berada di balik banyak kekacauan yang mereka hadapi.

Jungkook memilih kata-katanya dengan hati-hati,

Jungkook :"Taehyung terluka sedikit saat menyelamatkan mu, padahal dia tidak bisa berkelahi, dan pakaian nya seperti itu karena kau tau di sana kan banyak darah"bohongnya.

Ara mengangguk karena setaunya taehyung memang tidak terlalu bisa berkelahi, taehyung saja sampai sering kalah dari ara saat latihan bela diri, padahal taehyung memang sengaja mengalah, tetapi rasa curiga masih terpancar di mata ara.

Ara bisa merasakan sesuatu yang tidak biasa dalam kata-kata Jungkook, meskipun tidak bisa memastikan nya.

Sementara itu, Jimin dan Suga yang lain juga saling bertukar pandang, merasa tegang dengan situasi yang semakin rumit ini.

Jungkook menatap Ara dengan penuh perhatian.

Jungkook:"Kau harus istirahat sekarang. Semua sudah baik-baik saja."

Ara mengangguk, meskipun hatinya masih dipenuhi dengan kebingungan. Ara kembali ke kamar nya dengan di antar seorang pelayan wanita, Ara mulai menutup matanya, mencoba untuk menerima kembali ketenangan setelah peristiwa mengerikan yang baru saja dialaminya.

Jungkook mengambil kesempatan ini untuk berbicara dengan Jimin dan Suga secara pribadi di ruangan kerja nya.

Jungkook"Kita harus memastikan bahwa Ara tidak mengetahui kebenaran tentang Taehyung dan kita semua. Kita tidak ingin dia terlibat dalam dunia gelap seperti ini."

Jimin mengangguk setuju,

Jimin:"Aku akan mencoba membujuk Ara untuk tetap tenang dan tidak bertanya terlalu banyak."

Suga menambahkan,

Suga:"Kita juga harus lebih waspada terhadap Sehun. Dia tidak akan tinggal diam setelah kekalahan ini."

Taehyung hanya mengganguk karena saat ini, rencana paling tepat adalah ini.

Mereka berempat setuju untuk menjaga rahasia ini dari Ara.

Sementara itu, di ruangan kamarnya yang tenang itu, Ara perlahan-lahan mulai tertidur lagi, terlihat perlahan senyuman di wajahnya.

Namun, di luar, ketegangan masih terasa. Mereka harus mempersiapkan diri untuk pertempuran yang lebih besar di masa depan, sambil menjaga rahasia dari gadis yang mereka cintai.

Bersambung...
Jangan pelit vote dan tulis bagaimana tanggapan kalian tentang cerita di bab ini.

Perjodohan 18+Where stories live. Discover now