Ruangan besar itu begitu hening tanpa suara sedikitpun, dua orang di dalam ruangan itu memilih tidak mengatakan apapun begitu keduanya duduk berhadapan satu sama lain.
Seonghwa sendiri sedang sibuk dengan pemikirannya untuk menemukan cara bagaimana agar dirinya bisa keluar dari tempat ini.Sementara pria lain di hadapan Seonghwa tampak duduk dengan tenang menikmati satu cangkir teh hangat di tangannya, bibirnya tidak bisa menahan senyuman melihat bagaimana Seonghwa yang terlihat begitu penasaran dengan seisi ruangan yang saat ini keduanya tempati.
"Tampaknya kau punya banyak pertanyaan"
"Yah ada banyak sekali yang ingin aku tanyakan padamu"
Kedua tangan Seonghwa terlipat di depan tubuhnya begitu punggungnya bersandar pada sofa di belakangnya, tidak lupa kedua kaki yang bertumpu satu sama lain membuat Seonghwa terlihat begitu angkuh.
"Siapa kau? dan kenapa kau membawaku ke tempat ini?"
"Kim Hongjoong, karna kau milikku Mars"
Satu alis Seonghwa terangkat mendengar jawaban pria bernama Kim Hongjoong di depannya ini. Karna apa katanya?
Miliknya? Sejak kapan Seonghwa menjadi milik siapapun?"Jangan main-main, aku bisa dengan mudah melaporkanmu pada polisi"
"Silahkan saja, kebetulan beberapa kenalan ku bekerja di kepolisian"
"Berhenti main-main! sebenarnya apa yang kau inginkan?!"
Seonghwa mulai kehabisan kesabaran karna Hongjoong tidak memberikan jawaban yang memuaskan menurut Seonghwa, dengan perasaan kesal Seonghwa bangkit dari tempat duduk dan meraih tas miliknya yang tergeletak di sofa, kakinya melangkah dengan cepat ke arah pintu yang terletak di sudut ruangan.
"Kemana kau akan pergi hm?"
"Pulang, ada banyak pekerjaan yang harus aku lakukan.
Dan bukannya membuang waktu ku di tempat ini""Kusarankan untuk menjadi kelinci baik dan kembali ke tempat mu.
Atau kau akan menyesalinya"Seonghwa menggenggam erat tas miliknya begitu matanya menangkap dua titik merah yang perlahan bergerak di lantai dan merangkak naik ke atas tubuhnya, Seonghwa tidak bodoh untuk menebak dari mana kedua titik merah itu berasal begitu titik merah itu berhenti tepat di dada kiri nya.
PRANG...
Kedua matanya terpejam dengan erat begitu sebuah guci yang terletak tepat di sampingnya meledak begitu saja, Seonghwa bernafas dengan susah payah melihat pecahan guci di sekitar tubuhnya.
"Kusarankan untuk duduk Mars
Bagaimana jika kita bicara tanpa ledakan"Seonghwa tidak melepaskan pandangan nya dari Hongjoong yang tersenyum ke arahnya, perlahan Seonghwa kembali duduk di sofa berhadapan langsung dengan Hongjoong.
"Sebenarnya apa yang inginkan?"
"Menjadikanmu milikku sayang, hanya milikku.
Akan kuberikan apapun yang kau inginkan""Apapun?"
Hongjoong mengangguk tanpa ragu dan hal itu tidak lepas dari pengamatan Seonghwa, entah Seonghwa harus percaya atau tidak pada Hongjoong.
Seonghwa tidak bisa membaca raut wajah Wajah Hongjoong sedikitpun dan itu membuat Seonghwa frustasi karna pilihan apa yang harus di pilihnya."Apapun hm? bahkan jika aku memintamu menghabisi seseorang?"
"Itu hal yang sangat mudah sayang
Katakan saja"Bibir Seonghwa mengatup melihat Hongjoong mengeluarkan senapan dari balik bantal di sampingnya dan mengokangnya dengan cepat, bohong jika Seonghwa merasa tidak takut saat ini. Posisinya yang sendiri tanpa perlindungan apapun membuat Seonghwa berada di posisi yang sangat lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's the Mafia - JOONGHWA
FantasíaSemua orang berkata jika takdir seseorang sudah di tentukan bahkan sampai akhir hayatnya. Bagaimana dengan seorang pemuda yang mencoba merubah takdirnya justru bertemu dengan takdir yang tidak terduga. MATZ as Main Couple • Kim Hongjoong • Park S...