03

363 51 15
                                    

•••

sanemi tidak tau harus bersikap seperti apa, karena saat membuka matanya di pagi hari. keponakan nya berbaring diatas nya dengan banyak iler di dadanya

"giyuu!!!"

giyu segera duduk dan menuruti telinga nya dengan wajah datar dan polos nya itu ".. paman masih pagi, jangan berteriak-teriak"

sanemi memegang kedua sisi wajah keponakan nya itu dengan satu tangan nya dan memaksa anak itu melihat kearah nya

"kenapa kau bisa ada dikamar paman huh?!"

"tadi malam hujan petir..aku takut sendiri jadi aku pergi kesini" jawaban nya dengan polos membuat sanemi tidak bersikap kasar padanya

"kau sudah 17 tahun giyuu, seharusnya kau sudah berani tidur sendiri..."

"tapi petirnya menakutkan paman..."

sanemi menghela nafas panjang dan kembali berbaring dengan lelah

"paman..."

"hm?"

"tidak jadi..." giyuu kembali berbaring di atas dada bidang sanemi

"...apa yang kau lakukan?!"

"giyuu masih mengantuk..."

"astaga anak ini...kau 17 tahun...apa ibu mu tidak pernah mengajari mu untuk tidak masuk kekamar orang asing sembarangan atau bahkan berbaring di tubuh pria asing!?"

"paman itu paman ku.."

mendengar jawaban polos tanpa dosa itu sanemi tidak tau harus apa-apa lagi, dia lelah dan ingin tidur. tapi dengan tubuh keponakannya yang menimpa nya itu terasa sedikit aneh dan canggung

apalagi...jika sanemi boleh jujur, keponakan nya itu bening seperti seorang gadis remaja

//plak//

sanemi menampar wajah nya sendiri..

"loh, paman?"

"diam..atau aku akan melempar mu dari lantai dua ini"

"jangan..."

gitu akhirnya memilih diam dan bersender di dada bidang sanemi yang bertelanjang dada

"paman...kenapa banyak bekas luka sayatan di tubuh paman?"

"...itu bukan luka.."

"lalu?" giyuu menatap sanemi dengan tatapan polos dan datarnya

"tanda lahir...kau tidak punya tanda lahir??"

"tanda lahir..hmm aku punya..disini"

gitu menjulurkan lengan tangan kanannya, sebuah tanda lahir seperti sayatan pisau yang melingkar tangan kurus nya itu

sanemi menatap tanda lahir giyuu, baginya itu aneh tapi miliknya lebih aneh, di dada bidangnya ada bekas tanda silang seperti luka juga dan itu sudah ada sejak dia lahir

"jelek yah?"

"huh?" sanemi bingung dengan gumaman giyuu

giyuu menarik kembali lengan bajunya menutupi tanda lahir nya itu

"teman-teman sering mengejek ku jika mereka melihat tanda lahir ini..."

sanemi menatap giyuu, keponakannya itu tampak sedih dari nada suaranya tapi ekspresi wajah nya tidak berubah sama sekali, tetap datar

Blu• [SaneGiyuu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang