~3~

309 17 0
                                    



Beomgyu menidurkan kepalanya di atas meja, mengabaikan guru yang sedang mengajar di hadapannya.Dirinya merasa tidak enak badan belum lagi dengan perutnya yang berasa lapar tapi sering muntah bila diisi.

"Beomgyu"

"...."

"Beomgyu"

"...."

"CHOI BEOMGYU!!"

Beomgyu tersentak terus mengankat kepalanya dan melihat semua murid menatapnya. Huft bukankah hari ini hari malang baginya?bagaimana dia boleh lupa harini waktu guru cerewet yang mengajarnya. Tamatlah riwayat beomgyu.

Guru muda cerewet itu kita panggil pak heechul bercakak pinggang menatap beomgyu tajam.Beomgyu berdiri perlahan dan menunduk takut, tangannya meremas seragam sekolah yang dipakainya."maafkan saya pak, harini saya sedang tidak enak badan"lirih beomgyu.

Pak heechul agak melunak dan menghela nafas. "Bukankah seharusnya kamu pergi uks jika tidak enak badan choi beomgyu?saya sangat marah dengan orang yang tidak fokus dalam kelas saya"katanya tegas.

Beomgyu menunduk kepalanya,"maafkan saya pak".
Pak heechul hanya mengangguk "kamu butuh istirahat pergilah uks". Pak heechul sadar muka beomgyu sangat pucat jadi yah dia percaya.

"Baik pak"

"Ouh yah chenle temani beomgyu ke uks!"

Chenle yang berada disebelah beomgyu laju berdiri dan tersenyum.ini kesempatan untuk dirinya lari dari kelas pak heechul yang cerewet 😈 hehehe."baik pak!!"katanya semangat.Pak heechul hanya menggelengkan kepalanya.

Chenle memapah beomgyu untuk keluar dari kelas. Keluar sahaja dari kelas chenle menatap wajah beomgyu."beomgyu-ya...apa kamu tidak makan?wajahmu sangat pucat seperti mayat hidup saja"tanya chenle. Ouh iyah chenle satu-satunya sahabat nya yang beomgyu ada.

Beomgyu tersenyum lirih dan mengelus pelan lengan chenle."aku hanya tidak enak badan...tidak mengapa"lirih beomgyu.

"Huft...kalau begitu kantin yuk! Aku belanja kamu iyah!kamu harus makan"ajak chenle semangat.

"Tidak....aku tidak ingin ke kantin"jawab beomgyu lirih.tolonglah dirinya sudah sangat lemas kepalanya rasa berputar tapi chenle agak memaksanya.

"Tumben..biasanya juga kalo aku tawar belanja ka—"

Hueok..

Beomgyu membekap mulutnya, buru-buru berjalan pergi ke toilet meninggalkan chenle saat dirinya merasakan mual.Saat beomgyu buru-buru ke toilet tanpa sengaja beomgyu berpapasan dengan mark seniornya.

"BEOMGYU-YAHHH!!"teriak chenle mengejar beomgyu ke toilet.

Mark jung menatap chenle yang berteriak itu.Chenle yang sadar ada seniornya disitu menundukkan badanya tersenyum kekok. "Eh maaf kak"lirih chenle pada mark dan jeno disebelahnya.

"Kenapa dengan dia?"tanya mark.Mark sadar itu adik kelasnya yang melakukan itu denganya pada hari itu.Jeno menatap mark pelik,jarang sekali hyung nya peduli pada orang lain selain keluarganya.

"Sahabat saya dirinya sedang tidak enak badan dan kelihatan pu—"

Chenle belum menghabiskan ayatnya terus diabaikan oleh mark,"Jeno kamu uruskan bocah ini karna dirinya berteriak sebentar tadi"katanya pada Jeno.Chenle membulatkan matanya. Iyah apa kesalahannya.

Tanpa menunggu jawaban jeno, mark terus berlangsung pergi dari hadapan jeno dan chenle.Mark menyusul beomgyu ke toilet.

"HEH MARK JUNGGG SIALAN!"

~Love~

Beomgyu mencuci mulut dan wajahnya yang pucat dengan air keran.beomgyu mengantur nafasnya yang tersengal, merasakan perut yang tidak enak lagi.

Beomgyu keluar dari toilet, dirinya di buat terkejut melihat mark berada di hadapan pintu toilet.

"Kak mark.."lirih beomgyu.

Mark menarik tangan beomgyu perlahan."ikut aku"
Beomgyu hanya pasrah ditarik oleh mark membawanya pergi ntah kemana.

Mark membawanya ke gudang yang agak sunyi dan memgunci pintu, setelah itu memdekati beomgyu.

"Sekarang jujur sama aku...kamu hamil ya"mark to the point.Mark tahu akan akibat kejadian malam itu.

Beomgyu terkejut matanya berkaca-kaca,menundukkan kepalanya.

"Aku bertanya padamu choi beomgyu!!apakah kamu hamil!!"

Beomgyu menjengit dirinya takut, menganggukkan kepalanya lalu tangisan nya pecah.Mark mengacak rambutnya agak syok.ketakutan mark selama ini sudah terjadi, Beomgyu sedang hamil, bayi itu sudah tentu anaknya.

Mark meringis pelan mendengar tangisan beomgyu,dia sudah merosakkan masa depan nya.Mark menarik beomgyu masuk ke pelukkanya.Dirinya harus bertanggung jawab bukan?ini akan agak rumit baginya, tetapi bagaimana kalau beomgyu yang sedang mengandung pula.

Beomgyu menangis di pelukkan mark."maaf...maafkan aku yah...gara-gara aku mabok masa depan mu rosak...maafin aku".

"Kak aku takut hikss...aku hiks harus bagaimana?hiks"isak beomgyu.Dirinya sangat takut bagaimana ke hadapan nya membesarkan bayinya,beomgyu tak sanggup menggugurkannya dirinya tidak sejahat itu untuk membunuh bayinya.

Mark melepaskan pelukkannya dan menatap netra beomgyu yang berkaca-kaca."aku bakal tanggungjawab...kamu tenang aja yah..."mark menangkup wajah beomgyu dan mengelap air mata yang mengalir begitu saja.

Beomgyu melepaskan tangan mark yang menakup wajahnya dan menggeleng.

"Aku ngak papa kak ak-aku bisa besarin bayi ini sen—"

"Kenapa kamu fikir begitu sih!?aku yang melakukan ini tapi kamu yang menangungnya... aku ngak sebrengsek itu yah!"ucap mark dengan tegas.

"Aku anak miskin kak, aku jugak tidak ada keluarga sedangkan kaka anak orang kaya...aku ngak pantes kak..aku takut jika keluarga kaka ngak suka sama aku dan bayi ini karna keadaan aku hikss..aku sadar..hiks"lirih beomgyu dan berakhir menangis.

Mark memijit kepalanya, mark mencengkram bahu beomgyu."aku ngak peduli kamu anak miskin, aku juga ngak peduli kamu tiada keluarga...aku cuma mahu bertanggungjawab atas kesalahan yang aku lakuin...bayi itu anak aku juga, kamu tega dia membesar tanpa kasih sayang ayahnya?".

Beomgyu menggelengkan kepala nya, dia tidak mahu anaknya membesar tanpa kasih sayang ayahnya, cukup dia saja yang tidak pernah memdapat dan merasai kasih sayang ibu ayahnya anaknya jangan.Air mata beomgyu mengalir begitu saja, terisak di hadapan mark.

Mark menyelip jari nya dengan jari runcing beomgyu untuk digenggam, mata mark menatap beomgyu sendu.

"Nikah sama aku ya..."

"Ni-nikah?"

Sejujurnya beomgyu tidak memikir sampai kesini, bagi dirinya menikah ialah sesuatu yang tidak akan berlaku kepadanya. Siapa yang mahu orang yang sepertinya miskin dan tiada keluarga.Mendengar ajakan mark untuk menikah membuat dirinya agak syok, lagipula usia nya terlalu muda untuk menikah.

"Tapi a-aku mahu bersekolah lagi kak.."cicitnya

"Kita tetep aja bisa pergi sekolah...aku akan minta sama orang tua aku untuk uruskan hal itu,kita besarin nya bersama yah"mark menatap lekat mata indah beomgyu.

"Kaka yakin ingin menikah dengan diriku yang begini?"lirihnya.

Mark mengangguk tegas, dia sudah yakin dengan keputusannya.Perihal orang tuanya akan kecewa itu dia yakin orang tuanya akan kecewa dengan dirinya.

Beomgyu menatap mata mark lekat mencari keyakinan, hanya mark menatap nya tulus dan ikhlas.

Beomgyu mengangguk dan tersenyum lirih."iyah aku mahu".

~tbc~
Comment and like

Love ||markgyu||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang