ꦨꦸꦠꦸꦃꦮꦺꦏ꧀ꦠꦸꦲꦶꦁꦏꦁꦱꦸꦮꦶꦏꦁꦒꦺꦴꦩ꧀ꦧꦭꦺꦏ꧀ꦤꦺꦥꦺꦂꦕꦺꦴꦪꦺꦴꦭꦤ꧀ꦲꦪꦺꦩꦺꦲꦠꦶꦱꦺꦁꦱꦏ꧀ꦲꦸꦮꦶꦱꦺꦢꦶꦒꦮꦺꦭꦺꦴꦫꦺꦴ꧉
{Butuh wektu ingkang suwi, nggo mbalekne percoyo lan ayeme ati seng sak uwise digawe loro}
(Butuh waktu yang lama untuk mengembalikan kepercayaan dan tenangnya hati setelah dibuat sakit)
•parikesit•📖
Malam itu, langit mengadu tentang adanya luka pada angkasa yang tak kunjung binasa. Air hujan perlahan turun mengguyur seluruh sudut kota. Angin membalut sepinya nuansa, rembulan juga tak lagi menampakkan
sinarnya.Disaat seperti inilah Ziva meluapkan segala kepenatannya. Merenung dibawah selimutnya. Matanya mengarah pada gemericik air yang turun, diiringi cahaya serta suara yang mengerikan.
Sesekali mereka bersahut-sahutan, membelah gelap yang setia menemani hujan. Kaca jendela kamarnya bergetar saat gemuruh awan mendatangi bumi.
Gadis itu menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya beranjak dari ranjang. Tangan lentiknya mencoba menggapai sebuah lilin yang tergeletak diatas meja.
Dinyalakannya lilin tersebut lalu ia amati hingga sedikit terlarut. Senyum manisnya tercipta secara tiba-tiba, kemudian ditiupnya api kecil itu hingga padam."Happy birthday to me!!" Bisiknya diantara suara" dunia. Ziva memeluk erat dirinya sendiri yang memang tau, tiada manusia yang memperdulikan nya.
Gadis itu kini berusia tepat 16 tahun, ia menikmati segala yang telah di takdirkan untuk dirinya tanpa memperdulikan denting yang berbunyi dari dinding kamarnya. Waktu telah menunjukkan pukul 00.00 dan pertanda tengah malam telah datang.
Mata mulai redup, sayup-sayup dan dengan perlahan menutup. Keheningan dunia malam, membawa jauh angan dari kebisingan. Jiwanya kembali terlelap bersama peri mimpi.
"Va..!! Bangun Vaa!!!" Seru suara pemuda yang berusaha membangunkannya. Suaranya terdengar seolah bersatu bersama ribuan tangisan manusia.
"Vaa!!.. " teriakan itu seakan terus menyuruh Ziva agar membuka matanya.
"Ibu istirahat bentar yaa sayangg!" Terselip suara wanita yang sangat Ziva sayangi itu.
DEG!!..
Tepat pada saat itulah mata gadis itu mulai terbuka dengan tangan yang spontan melempar guling nya.
"Ibukk!!!.." Teriaknya histeris. Tanpa sadar guling yang ia lempar mengenai tubuh seorang pemuda yang tengah sibuk membangunkan nya "ibu" Lirih Ziva yang masih terlihat kaget.
Dunia terasa hening sementara sebelum tubuhnya jatuh dalam pelukan sang kakak. Mata indahnya mulai mengeluarkan air mata saat telinganya menangkap suara lantunan ayat Al-Qur'an yang terdengar keras memenuhi setiap ruangan rumahnya.
"Ziva cantikk!!, adek kakak yang paling kuat.. kenapa nangis hm?" Tutur Valeron seraya membelai lembut ujung kepala Ziva.
"Maksud kakak?" Tanya Ziva yang bahkan jauh dari perkataan Valeron.
Valeron hanya terdiam seolah memandang Ziva dalam sebelum akhirnya dirinya juga harus meneteskan air mata. "Why!!" Seru Ziva menatap kembali mata elang sang kakak.
Dengan tanpa kata Valeron kembali memeluk tubuh kecil Ziva penuh makna. "Happy Birthday cantiknya kakak!!" Ujarnya lembut.
"Ibuk mana kak!?" Tanya gadis itu sambil menangis sesenggukan. Suaranya bak tertelan tangisan. Mengetahui ibunda yang suka membuatkan kue coklat dihari ulang tahunnya, pada saat ini tidak hadir disampingnya.
"KAKAK!.. JAWAB!!"
"Ibu pulang dek!, Ibu dah ga ada" ujar Valeron hampir berbisik.
Secara paksa dunia merenggut kebahagiaan saat hari kelahirannya tiba. Semesta menyembunyikan senyuman manisnya dibalik bongkahan duka. Suka citanya telah habis terkubur runtuhan jiwa. Angin kencang bersamaan hujan yang tak kunjung reda, seakan ikut merasakan pedihnya.
"Happy Birthday sayang!!, Ibu udah tenang di surga..jangan di tangisin yaa...nanti almarhumah berat ninggalin kita!" Tutur gadis yang tiba-tiba datang membawakan kue coklat dengan lilin yang tertancap diatasnya. Lembut tutur katanya seakan mengingatkan nya kembali pada sang ibunda.
Dia Aretha, kekasih Valeron yang sudah menganggap Ziva sebagai adek kandungnya sendiri. Ketulusan hatinya tidak akan berpaling pada yang lain. Dan Valeron adalah laki-laki beruntung karena telah dapat meluluhkan hatinya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Life is meaningless
Mistério / SuspenseSeorang pemuda yang terbunuh secara tragis menyisakan berjuta misteri bagi orang terdekatnya, kematiannya yang tidak meninggalkan suara masih menjadi teka-teki yang belum juga dapat terjelaskan oleh akal manusia. Laki-laki berusia 18 tahun itu mengh...