3. Diculik bangsa iblis

162 19 2
                                    

Warning: vote + komen untuk melihat kelanjutan mereka

***

Serena menatap bintang dari balkon kamarnya di temani pelayan setianya, gadis berambut merah itu sedang meramal dengan mulut komat-kamit. Serena tidak terganggu akan aktivitas gadis itu karena sudah terbiasa.

"Lady tidak lama lagi akan ada kekacauan yang sangat besar terjadi."

Serena menoleh ketika mendengar perkataan Grace. "Kekacauan?"

Apa mungkin kekacauan yang akan di lakukan oleh bangsa iblis. Karena bunga mawar hitam ia bawa ke kediaman Alam ini. Berbagai pikiran buruk melintasi begitu saja. Serena mengalihkan perhatiannya pada bunga mawar hitam di depannya.

"Apa menurutmu aku melakukan kesalahan dengan mengeluarkan bunga mawar hitam dari taman kematian, Grace?" tanya Serena.

Sebelum menjawab Grace mengibaskan rambutnya dengan anggun. "Hmm, dari sudut pandang para warga tentu sangat salah, Lady. Selain membuat kekacauan para iblis juga menculik anak gadis mereka kembali." jawab Grace membuat Serena menoleh pada gadis berambut merah itu.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Hanya satu Lady yaitu mengembalikan bunga mawar hitam ke tempat asalnya."

Serena terdiam cukup lama sebelum akhirnya suara geraman raja iblis dari seberang sana terdengar. Seketika kehebohan terjadi saat pasukan iblis memasuki kerajaan alam. Suara teriakan para warga desa dan geraman para pengikut iblis bersahutan.

"Lady!!"

"Apa yang terjadi." Serena terkejut bukan main saat di malam hari beberapa pekikan warga terdengar nyaring.

"Iblis datang Iblis datang. Pasukan iblis sudah kembali."

"Ayah tolong!"

"Ibu...ibu aku takut!"

"Aaaa, apa yang terjadi? Tolong, tolong selamatkan anakku."

Kekacauan benar-benar terjadi saat ini. Serena sekarang percaya bahwa Grace memang benar-benar bisa meramal. Grace menarik tangan sang Lady saat merasakan aura iblis mulai mendekati kerajaan.

"Akhh," Tanpa sengaja lengan Serena tergores oleh bunga mawar hitam. "G-grace darahku?"

Darah Serena harusnya berwarna merah pekat, tapi ada keanehan saat darahnya agak kehitaman. Takut, Serena takut nyawanya akan melayang karena bunga mawar hitam itu memiliki racun yang sangat berbahaya.

"Lady!" Grace mengoyak gaunnya lalu mengikat lengan Serena. "Lady, kita harus pergi seperti bangsa iblis sudah mengetahui keberadaan pemilik bunga mawar hitam."

"Shh, apa mereka ingin menumbalkan ku?" panik Serena. Sepuluh tahun ia bersembunyi dari para bangsa iblis tapi kenapa sekarang dirinya jadi incaran para mahkluk kejam tersebut.

"Lady mereka mungkin mengincar orang yang membebaskan mawar hitam itu dari taman kematian. Ayo lady kita tidak memiliki waktu lagi."

Sementara di luar kerajaan alam, pasukan iblis mulai mencari asal bau bunga simbol kerajaan Iblis tersebut. Pasukan yang di pimpin oleh Lugi kembali berpencar kala merasakan aroma darah segar tercium.

"Di sana cari disana. Pastikan kalian membawa orang itu." perintah Lugi.

Para iblis berwujud manusia kepala tengkorak mulai menyebar pesat. Kedatangan para iblis sontak membuat Raja kerajaan alam murka.

Lord Baron memerintahkan para pasukannya untuk menghentikan aksi bangsa iblis yang sudah berani mengacak-acak wilayahnya.

"BERANI-BERANINYA BANGSA IBLIS MENGACAK-ACAK WILAYAH KU." murka Lord Baron. "Pengawal perintah bangsa Alion untuk menyerang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang