six

614 45 3
                                    

happy reading

______________________________________________

Haechan mulai mengangkat tubuhnya lebih dekat dengan Mark dengan menjadikan tangan kirinya sebagai tumpuan. Haechan sudah menempelkan bibirnya pada bibir Mark dan secara perlahan mengecup bibir itu bergantian atas dan bawah seperti yang Mark ajarkan. semakin lama ciuman itu semakin kuat menjadi lumatan.

Mark tanpa sadar menarik tengkuk Haechan agar memperdalam ciuman mereka sementara Haechan mulai meremas pelan segala yang ia sentuh menyalurkan nafsunya mulai dari paha, pinggul, pinggang, hingga ke payudara Mark sehingga membuat mark mendesah namun mereka tetap melakukan ciuman panas tersebut yang akan berhenti saat mereka kehabisan nafas.

"Eommaaa...hhh.... kenapa di sini jadi sakit dan keras?" tanya Haechan sambil terengah karena kehabisan nafas habis berciuman. Mark bingung dan cemas mendengar pertanyaan Haechan lalu mulai melihat ke arah Haechan.

Mark dapat melihat Haechan sedikit meringis menahan sesuatu. mata Mark membulat sempurna melihat sesuatu yang sakit yang ditunjuk Haechan adalah sesuatu yang menonjol dibalik celananya. walau pikiran Haechan masih polos seperti anak-anak namun tampaknya tubuhnya tetap merespon rangsangan seperti orang dewasa.

Mark bingung harus bagaimana. walau sebenarnya Mark juga Ingi melanjutkannya namun tentu hal itu tidak mungkin karena baik Mark maupun Haechan belum mengerti harus bagaimana. Mark pun memiliki memeluk Haechan dengan meletakkan kepala Haechan di dekapannya lalu membelai lembut kepala Haechan berusaha membuat Haechan rileks dan melupakan rasa sakitnya hingga akhirnya dongmark tertidur.

______________________________________________

"Eommaa..... Eommaaaaaa..... " lagi-lagi pagi ini Haechan berteriak saat tak mendapati eommaaa nya disebelahnya. dan Haechan berteriak lebih kencang lagi saat tidak mendapatkan Mark di dapur, ruang makan, ruang keluarga, dan ruang tamu

" echan, eomma di kolam renaaaang...." sahut Mark juga berteriak. Haechan bergegas ke kolam renang dan langsung menceburkan dirinya lengkap dengan baju tidur ny saat mendapati Mark berenang.

" echan, seharusnya kau membuka bajumu dulu...." ujar Mark geleng-geleng kepala melihat tingkah Haechan. Haechan tidak peduli kata-kata Mark Karena terlalu senang bisa berenang dengan Mark. sudah lama dongmark tidak berenang bersama san kini mereka nampak tertawa bersama sambil main ciprat-cipratan air.

" eomma tidak bekerja?" tanya Haechan setelah dongmark berenang dan sarapan kini dongmark nampak duduk santai di ruang keluarga sambil menonton televisi dan berpelukan. seperti dongmark ingin mengikuti gaya pasangan suami istri di acara we got married semalam."anni.... eomma mau menemani echan... hari ini tidak ada rapat dan tidak banyak pekerjaan jadi uncuk eonni bisa menyelesaikannya sendiri...."

"benarkah? yeeee...."

"echan kenapa kau senang sekali berteriak..."

"chanie kan sedang senang eomma..."

"tapi tadi kau juga berteriak...."

"hehehe... aku hanya mencari eomma...."

"echan tidak boleh seperti itu.... katanya echan mau jadi dewasa? lagipula eomma kan hanya pergi ke kantor..."

"tapi chanie tetap tidak tenang jika eomma pergi tanpa pamit pada chanie...." ucap Haechan kini cemberut.

"arraseo... tapi echan tetap tidak boleh berteriak... kalau tidak menemukan eomma, echan bisa menelpon eomma..." ucap Mark lembut sembari mengusap pipi Haechan membuat Haechan memejamkan mata nyaman.

"echan kau ingin belajar sesuatu? keterampilan mungkin?" tanya Mark mengingat pembicaraannya dengan hyunsuk kemarin.

"emmm.... chanie ingin melukis... kemarin chanie melihat orang melukis dan hasilnya bagus sekali. chanie juga ingin bisa melukis." ujar Haechan riang

"arraseo... nanti kita membeli perlengkapan melukis kita akan mencari guru lukis untuk echan.... mau?"

"mau....mau.... gomawoyo eomma..." jawab Haechan semangat sembari memeluk Mark lalu mencium pipi dan bibir Mark membuat Mark merona.

siang ini Mark bersama Haechan, dan Jeno sedang menunggu calon guru lukis Haechan. kemarin dongmark sudah membeli peralatan lukisnya dan sudah meminta hyunsuk mencari beberapa kandidat untuk menjadi guru lukis Haechan. dan kini sudah ada tiga kandidat terdiri dari 2 wanita dan 1 pria. Mark meminta para kandidat menunjukkan karya mereka dan Haechan memperhatikan nya dengan serius. Jeno juga nampak mengamati dan berfikir. setelah para kandidat mempresentasikan karya mereka kini saatnya Haechan memilih.

"eomma.... chanie mau Noona yang itu.... Noona    Jungwoo..." ucap Haechan semangat.

"kenapa?" tanya Mark

"karena Noona cantik dan senyumannya manis.." ucap Haechan malu-malu khas anak kecil. Mark merasa sedikit sakit mendengar perkataan polos Haechan. apa ini pertanda jika setelah Haechan pulih maka Haechan pastinya tidak akan mungkin mencintai Mark. jungwoo tersenyum mendengar ucapan Haechan sementara Jeno masih diam memperhatikan Jungwoo merasa pernah mengenal gadis ini. Mark hanya bisa terdiam dengan mata berkaca-kaca dan rasa cemburu saat Haechan tanpa malu mendekati Jungwoo.

______________________________________________

jangan lupa vote dan komen please, di bab kemarin belum ada vote 35 padahal udah lama banget, tolong kerja sama nya ya guys.

thank you...

#aku singkat nama Haechan sama Mark nya jadi dongmark aja ya guys.#

My Husband Like A Kid• Hyuckmark VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang