Two

896 72 2
                                    

Happy reading

---------------------------------------------------------

Haechan pun dengan ragu mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah Mark yang juga nampak gugup.
Semakin dekat wajah Haechan maka Mark semakin menahan nafasnya. Mark sudah dapat merasakan nafas Haechan itu berarti sebentar lagi bibir Haechan akan menyentuh bibirnya. Namun sesuatu di luar dugaan terjadi

Tuk..

Hidung mancung Haechan dan Mark bertumburan sebelum bibir mereka menyatu....

"Eomma...mengapa hidungku mancung sekali jadi Echan tidak bisa menyentuh bibir Eomma..." Ucap Haechan kesal dengan wajah cemberutnya. Mark yang belum sepenuhny sadar dengan apa yang terjadi masih diam tidak mengerti.

"Eomma... kenapa diam saja? Jika Echan belum bisa melakukannya berarti Echan belum bisa dewasa...Eommaaaa" rengek Haechan pada Mark dengan menarik rok Mark karena saat ini Haechan sudah terduduk ditanah.

"Eoh??Aa...hwuahahah..." Mark yang baru menyadari apa yang terjadi langsung tertawa terbahak-bahak membuat Haechan terdiam. Entah apa yang Mark tertawakan sebenarnya, menertawakan Haechan yang tidak bisa menciumnya atau menertawakan dirinya sendiri yang sudah sangat gugup menunggu ciuman dari suaminya itu namun gagal.

"Eomma???..." Bingung Haechan.

"Eoh? Mianhe chanie....kau menggemaskan sekali...." Ucap Mark sembari mencubit gemas kedua pipi Haechan.

"Eomma...Echan tidak ingin menggemaskan, Echan ingin jadi dewasa agar Echan tidak membuat Eomma kesal..." Ucap Haechan cemberut kesal dan berdiri kemudian berjalan meninggalkan Mark. Mark tersenyum melihat sikap Haechan kemudian ia berlari dan melompat ke punggung Haechan sehingga kini Mark berada di gendongan punggung Haechan.

"Chanie, kau ingin dewasa kan? Sekarang gendong Eomma keliling taman ini. Kalau chanie bisa berarti chanie sebentar lagi akan benar-benar dewasa. Karena salah satu ciri orang dewasa adalah kuat." Ucap Mark dengan senyuman nya.

"Benarkah Eomma? Arraseo...Eomma bersiap ya, Echan akan berlari"

Hana

Dul

Set

Haechan pun berlari dengan bahagia bersama Mark mengelilingi taman bahkan rumah besar mereka. HyuckMark/ chanmark sangat menikmati kebersamaan mereka

Hah

Hah

Hah

Nafas Haechan terengah-engah karena menggendong Mark keliling taman dan rumah mereka hingga kini berada diranjang Mark untuk istirahat.

"Eomma...sekarang Echan sudah hampir dewasa kan?" Tanya Haechan yang sudah duduk diranjang Mark dan menatap Mark yang masih berbaring....

"Hmmm..." Jawab Mark tersenyum

"Eomma...tapi Echan masih ingin mencoba yang tadi...ajari Echan." Bujuk Haechan. Mark pun mengangkat tangannya terbuka meminta Haechan untuk berbaring memeluknya. Mark akui ia sangat senang berada di pelukan Haechan. Haechan pun dengan senang hati memeluk Mark. Haechan mensejajarkan kepalanya dengan kepala Mark dan meletakkan tangannya memeluk pinggang ramping Mark. Mark pun memeluk perut rata Haechan.

"Chanie kedewasaan itu tidak bisa dipaksakan dan terburu-buru. Harus bersabar sesuai hati kita. Tanpa kita sadari sifat dewasa akan tumbuh sendirinya didiri kita."

"Tapi Echan kan seharusnya sudah dewasa Eomma....makanya Echan ingin kembali lagi menjadi dewasa...."

"Hmmm....Ne....Chanie ingat saat Chanie baru sadar di rumah sakit? Chanie bingung dengan keadaan sekitar Chanie. Chanie bahkan tidak mengenali Eomma, Yuta Oppa dan teman-teman Chanie. Chanie malah memanggil Markie Eomma..."

My Husband Like A Kid• Hyuckmark VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang