ten

330 41 3
                                    

happy reading......

"Chanie.... Jungwoo datang jam berapa untuk mengajarmu melukis?" Tanya Mark memecah keheningan.

"Molla....Eomma... echan tidak mau diajar jungwoo Noona lagi...Sebaiknya ganti saja...."ujar Haechan polos sambil menundukkan kepala. Haechan juga sepertinya nampak malu dengan kegiatan semalam HyuckMark. Walau belum mengerti apa yang dia lakukan tapi haechan cukup malu mengingat semalam la dan Eommanya sama-sama polos tanpa pakaian. Mark  tersenyum senang Haechan sepertinya tidak mau Mark sakit lagi. Mark hanya menuruti haechan karena entah kenapa Mark khawatir dengan keberadaan jungwoo didekat Haechan. Perasaan khawatir itu lebih dari karena takut Haechan direbut tapi takut terjadi hal buruk pada Haechan.

Mark segera menghubungi jungwoo untuk mengatakan jungwoo tidak perlu mengajar Haechan lagi dan Mark akan mengirimkan gaji beserta bonus untuk jungwoo karena sudah bisa membuat haechan pintar melukis. Setelah menghubungi jungwoo Mark langsung memeluk Haechan dari belakang yang sedang asik duduk sambil bermain lego pemberian Taeyong waktu itu.

"Chanie.....saranghae...."bisik Mark lembut. haechan hanya menundukkan kepalanya menyembunyikan senyum malu dan wajah merona yang membuat Mark benar-benar gemas sehingga mencubit lembut kedua pipi Haechan lalu mereka berdua tertawa bersama dan Haechan langsung memeluk Mark yang sudah berada di depannya sejak mencubit kedua pipinya.

"Semoga malam pertama kita semalam menjadi awal yang baik untuk pernikahan kita...."ucap Mark dalam hati sambil memeluk erat Haechan.

"Sepertinya kini kamu benar-benar tidak ingin kehilangan istrimu...tapi Aku tidak akan tinggal diam untuk membuatmu menderita...."ujar seseorang di tempat yang jauh dari HyuckMark dengan tatapan kebencian dan amarah.

"chanie.... chanie....ireona....chanie....bangunlah..."ujar Mark cemas melihat Haechan yang tertidur dengan wajah gelisah, takut dan penuh keringat. Sepertinya Haechan bermimpi buruk. Sejak kecelakaan itu Haechan sesekali bermimpi buruk namun biasanya terbangun sendiri. Namun kini Mark sulit sekali membangunkan Haechan sehingga membuat Mark khawatir.

"Andweeeee....."teriak Haechan lalu terbangun dari mimpinya.

"Chanie, kau kenapa? Kau mimpi buruk? Tenanglah....ada aku disini..."ucap Mark berniat memeluk Haechan namun Haechan mendorongnya. Haechan nampak masih belum sepenuhnya sadar dan melihat sekelilingnya mencoba mengingat kembali dan mengumpulkan rohnya agar tersadar dari mimpi buruknya.

"Eomma...."ucap Mark bergetar sambil menarik Mark untuk memeluknya. Mark yang semula terdiam karena didorong oleh Kim Bum perlahan mulai sadar dan mengusap punggung Haechan yang bergetar ketakutan. Belum pernah Haechan mimpi buruk hingga ketakutan seperti ini.

"Sudahlah....itu hanya mimpi...."ucap Mark lembut menenangkan. Setelah lama berpelukan akhirnya Haechan bisa tenang.

"Eomma..... Jungwoo Noona...."gumam Haechan pelan dipelukan Mark. Mark bingung dengan maksud Mark. Apa Haechan bermimpi buruk karena sudah seminggu lebih la tidak bertemu jungwoo. Mark cukup sedih jika benar itu alasan Haechan bermimpi buruk, namun jika dengan mendatangkan jungwoo kembali Haechan berhenti bermimpi buruk maka akan Mark lakukan.

"chanie merindukan jungwoo?"tanya Mark pelan setelah melepas pelukan mereka.

"Anni....tapi tadi echan bermimpi bertemu jungwoo Noona....awalnya jungwoo Noona tersenyum cantik....lalu kemudian menangis...setelah itu ada banyak darah di wajah jungwoo Noona dan jungwoo Noona menatap echan tajam...membuat echan takut Eomma...."cerita Haechan panjang lebar dengan wajah bingung kemudian merengek takut dan manja.

Mark terdiam tidak tahu harus berkata apa. Mark berfikir apakah mimpi ini hanya bunga tidur karena Haechan yang merindukan jungwoo atau ada maksud tersendiri dari mimpi ini, mungkin sebuah petunjuk. Tapi Mark juga tidak tahu maksud mimpi Haechan jika ini benar-benar petunjuk, mungkin berhubungan dengan kecelakaan Haechan atau apapun itu. Mark memilih tersenyum lembut kepada Haechan sebagai dukungan untuk Haechan agar tidak lagi takut.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"Oppa.....Aku harus bagaimana? Sejak mimpinya minggu lalu, Haechan Oppa menjadi sering mimpi buruk. Bahkan sekarang la demam Oppa...."ucap Mark di telpon kepada Yuya.

"Kau ajak dia ke psikiater. Mungkin kau benar, ini ada hubunganya dengan kecelakaan yang la alami....Dan mungkin ini pertanda bahwa ingatannya secara perlahan akan pulih dan bisa kembali pulih seperti semula..."ujar Yuta menjawab kekhawatiran Mark.

"Nde Oppa...." jawab Mark akhirnya setelah diam beberapa saat.

"Tidak perlu mengkhawatirkan apapun....kau tenang saja....Mark.....apa kau akan tetap mencintainya jika la kembali pulih menjadi Haechan yang angkuh, dingin dan cuek?"Tanya Yuta penasaran.

"Aku tidak tahu Oppa.....tapi setiap hari melihatnya saat tertidur di sebelahku la nampak sangat tenang....membuatku tak bisa berpaling...."jawab Mark sambil menatap Haechan yang sedang tidur di ranjang sambil memeluk pinggang Mark yang duduk di samping Mark.

"Aku justru takut....setelah semua yang terjadi saat Haechan Oppa sakit, la melupakannya bahkan mungkin membenci apa yang la lakukan saat menjadi anak-anak..." lanjut Mark pelan.

"Kau tenang saja...hati tetaplah hati...bukan seperti otak yang bisa melupakan sesuatu karena sakit atau karena banyaknya yang harus diingat. Hati itu suatu ruang yang sulit dimasuki namun lebih sulit lagi mengeluarkan sesuatu jika sudah masuk ke hati....yang sakit pada diri Haechan hanya otaknya bukan hatinya.... Walau kau masuk saat Haechan tidak menyadari dirinya sebenarnya namun Oppa rasa hatinya tetap akan mengingatmu bagaimana pun keadaannya,...Kau harus yakin itu...."ujar Yuta lembut memberi semangat. Sifat  Yuta yang dewasa membuat Mark sangat nyaman mencurahkan isi hatinya karena pasti akan mendapat masukan yang baik.

"Ne....gomawo Oppa...."ucap Mark dan tersenyum lega kemudian mengakhiri pembicaraan mereka. Mark kemudian menatap Haechan lembut lalu mencium keningnya dalam dan mengecup sekilas bibir Haechan.

"Aku mencintaimu Haechan Oppa.... Aku harap hatimu akan tetap mengingatku walau kau sudah kembali pulih" ujar Mark sembari mengusap dada Haechan pelan menyalurkan rasa cintanya dan berharap dengan demikian hati Haechan akan selalu mengingatnya.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

tandai kalau ada typo guys.
jangan lupa vote and comment

to be continued
see youu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband Like A Kid• Hyuckmark VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang