03

53 4 1
                                    


"kakak! Hah.. K-kakek kak! Kakek kambuh lagi"

"apee!!!"

Tap
Tap
Tap

(name) mengikuti kemana mereka pergi. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Saat melihat lagi ternyata tidak semua hutan disini yang rusak ada sebagain hutan yang masih subur tapi hanya sedikit.

Kami sampai di sebuah desa kecil didekat bukit tinggi. Cukup banyak orang disana tapi dari melihat wajah mereka sepertinya penduduk disini kekurangan bahan makanan dan persediaan air.

Brak

"kakek!! Apa yang terjadi?" ryan menatap khawatir kepada kakek tua yang terbaring lemah.

"R-rya! Uhuk uhuk".

"kakek!!"

Melihat kakek itu (name) merasa kasian. Ia melihat ada yang aneh dengan tubuh kakek itu samar samar ia melihat warna biru pada kulit kakek itu yang bercampur merah. Spertinya kakek itu merasa panas. Dengan inisiatifnya ia mendekat.

"tunggu sebenar!" (name) memegang pundak ryan meminta nya untuk menepi sedikit. Ryan memberi ruang untuk (name). Ia memperhatikan setiap gerak gerik (name).

"kakek apa yang anda rasakan?" tanya nya.

"p.. Phanas.. Dan.. Lelah.. "

"sudah kuduga!!". Perkataan (name) membuat semua menatapnya.

"apa"

"kakek keracunan! Sudah berapa lama ia seperti ini?". Mereka tampak terkejut dengan ucapan (name).

"apa!! Keracunan!!"
"kakek bergini sudah hampir 2 bulan!! A...apa tak ada yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan kakek?" tanya anak kecil itu sendu. (name) mengelus surai anak kecil itu lembut berusaha menenangkan kannya.

"ryan!! Izinkan aku menyembuhkan kakek mu! Percaya kepada ku!". Terlihat ada keraguan dari nya.

"huff.. Baiklah mohon bantuannya!". Setelah mendapatkan izin (name) mendekat ke ranjak kakek itu.

"tolong beri aku ruang!" mintanya, tentunya mereka memberikannya. Ryan menyuruh orang untuk bubar hingga menyisakan 6 orang (kakek, (name), ryan, anak kecil dan 2 orang lain)

(name) mengambil sebelah tangan kakek itu dan mulutnya yang komat kamit membaca manta.

"tolong bantu aku!! Sembuhlah!"
Sebuah lingkarang aneh berada pada bangannya dan cahay yang menyinari tubub sang kakek membuat semua orang menatap kagum. Perlahan tubuh kakek itu kembali pulih.
Cahaya itu perlaha lahan memudar dan kesadran sang kakek kembali pulih.

"kakek!!!"

"..sepertinya aku membuat kalian khawatir ya"

"huaaa... Kakek akhirnya sembuh!!" anak kecil itu menangis meraung memeluk sang kakek.

Seorang gadis cantik mendekat pada (name).
"terima kasih!! Kami tidak tau bagaimana harus berterima kasih bagaimana lagi! Kakek begitu berharga bagi kami! Sekali lagi terima kasih!" ucapnya sambil menunduk.

"ehh.. A-anu tolong angkat kepala kakak! Tidak masalah kak lagi pula saya melakukan itu ikhlas dari hati saya! Saya tak tega melihat kakek menderita seperti itu jadi kakak tidak perlu seperti itu!". Gugup? Tentu saja saat ini gadis cantik mengucapkan terima kasih padanya sambil menunduk, rasanya tak enak hati.

"haha.. Yang dikatakan seila memang benar! Terima kasih banyak! Oh iya siapa nama mu?"tanya seorang pria yang ada didekat kakak cabtik itu alias seila.

"nama ku (full name) panggil saja (name) "

"hoho salam kenla (name) nama ku arkan, ini seila, anak kecil itu nama nya chiko, kakek yang kamu sembuhkan itu namanya kakek Garu dan... Pria yang di samping mu itu pasti kamu dah tau kan.. Namanya Ryan!" tunjuk arkan pada ryan, (name) melihat ke arah samping dan benar saja ada ryan dan....

Shirland//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang