بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
hai, hai semuaa
sebagai pembaca, ada baiknya jika kalian menekan vote!! itu ngga bikin rugi kalian ko. yu kita saling menguntungkan, jangan jadi silent reader ya manteman!!
terimakasihh•
•
•
•
•"belajarlah menerima kenyataan, tanpa harus membenci. berdamailah dengan segala yang sudah di tetapkan yang tidak bisa diubah. ikhlas, adalah jalan dan ending terbaik dari semuanya.
⚠️ cerita pada bab ini alur maju mundur. harap pahami, agar tidak ada kesalahpahaman alur cerita!
.....
"kotak apa ini?" ucap hasna yang tak asing dengan kotak bewarna biru muda.
hasna tengah membersihkan barang barang yang ada di gudang dekat kamar, semalam ia penasaran ketika melihat sekilas kotak yang tersimpan rapih di rak dekat barang barang peninggalan ayah.
hasna athaya faranisa, gadis cantik yang sudah menginjak umur 16 tahun. ia adalah gadis yang ceria sebelum semua itu terjadi.
hasna yang sedang berjalan di gang sempit di dekat rumahnya sepulang sekolah. ia pulang terlambat karn a ada kegiatan osis di sekolah. pukul 16.45, ayahnya tak bisa menjemputnya karna sedang sakit di rumah.
tap tap tap
hasna yang memakai seragam putih biru, berlari menuju rumahnya, ia takut karna suasana di gang ini sangat sepi dari biasanya, cahaya lampu yang remang remang menyala walau tak menambah terang di sekitar gang ini.
hap
seseorang bertubuh besar memakai pakaian serba hitam, serta masker yang menutupi sebagian wajahnya menarikku ke pojok gang sepi ini. hasna meraung ketakutan, ia tak kenal dengan orang ini.
"hai cantik" ucap lelaki itu
hasna memberontak ketika lelaki itu mencoba mendekatinya. ia mencoba berteriak pun tak ada gunanya.
BUGH
"jangan macam macam kamu, sama gadis ini!" teriak lelaki bertubuh tegap menggunakan seragam SMA yang tertutup jaket bewarna hijau gelap.
"dasar bocah"
lelaki berseragam SMA itu menghampiri hasna setelah menghindar dari bogeman pedofil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wounds and Promises
Randomkejadian pada sore itu, biarlah menjadi luka yang abadi. luka yang tak akan pernah hilang sepenuhnya. dan trauma yang aku rasakan seakan menghantuiku, menyiksaku. kehilangan yang terjadi pada saat itu juga membuat kesehatan mentalku terganggu. "kamu...