- 3 weeks later -
Monday!
Hari ini hari senin yang sangat spesial.
Mau tau?
HARI INI JADWALNYA KEMBALI KE SEKOLAH TERCINTA. Fuck!
Setelah lamanya liburan sekolah dan tepat hari ini seluruh siswa - siswi di wajibkan masuk kembali untuk mengikuti tahun ajaran baru. Yang artinya aku harus mulai beradaptasi dengan keadaan disekolah yang dimana aku bukanlah anggota ekstrakulikuler band lagi. Miris!
Tapi disisi lain ada positifnya juga karena aku bukanlah bagian dari Demotic Group lagi. Yang artinya aku tidak akan berurusan dengan Lisa lagi. Ah thank God.
Selama liburan 3 minggu itu aku habiskan untuk bermain musik sepuas - puasnya. Bisa dibilang dari pagi hingga malam aku hanya berada di ruang musik rumah ku. Ya, Dad membuatkannya untuk ku saat aku berada di elementary school. Katanya agar aku bisa menyalurkan hobiku dengan serius yang sekarang sudah berkembang menjadi suatu kebutuhan.
Sesekali juga aku hang out dengan Elle. Menghabiskan waktu ke mall dengan berbelanja atau nongkrong di sebuah cafe hingga lupa dengan waktu. Aku juga menceritakan segala kejadian saat party tahunan yang diadakan Lisa tempo hari. Dan Elle mendukung apapun keputusanku, mengingat aku sering bercerita padanya mengenai keterpaksaanku masuk ke Group nggak jelas itu. Walau ia mengaku akan kesepian berada di Group itu karena aku sudah keluar, tapi tak ada yang bisa dilakukannya. Nasi sudah menjadi bubur. Elle juga tak hentinya menceritakan Neville hingga aku bingung untuk kesekian kalinya mengapa ia sangat tergila - gila dengan Neville.
Dan Lisa. Perempuan itu tidak henti - hentinya menghubungiku pasca kejadian party tahunan tempo lalu. Ia berkata menyesal dan berharap aku kembali ke Demotic. Apa yang ia tuntut sebenarnya dariku? Aku tak habis pikir. Katanya aku menyusahkan, selalu berbuat onar, dan selalu merusak nama baik Demotic. Tapi apa sekarang? Ia memintaku untuk kembali. Aku tidak mengerti lagi dengan jalan berpikirnya.
Aku menolaknya habis - habisan di minggu pertama liburan. Ia menelfon ku hampir bisa dikata setiap hari. Lalu di minggu ke dua tidak ada telfon darinya dan aku sangat lega karena mungkin dia sudah menyerah. Tapi dugaanku salah. Pada minggu ketiga ia menelfonku kembali. Dengan alasan ia sangat membutuhkanku untuk melatih anggota Demotic yang baru. This bitch is totally insane.
Dengan terpaksa aku mengatakan akan memikirkannya kembali. Hanya agar bisa memiliki sisa liburan yang tenang tanpa gangguan dari Lisa. Aku benar - benar sudah muak dengan kelakuannya. Mengapa manusia seperti dia dapat hidup di muka bumi ini?! Jalang yang nggak guna sumpah. Sama saja seperti sepupunya yang sampah itu.
"Samara! Cepat turun, kau akan terlambat!" Bentak Mom dari bawah.
Seketika aku tersentak kembali ke dunia nyata. Aku langsung mengikat tali sepatuku yang belom selesai dan langsung melesat kebawah.
"Rapikan bajumu Samara, dan pakai blazermu. Kau ini kenapa tambeng sekali kalau dibilangin." Omel Mom ku saat aku duduk disalah satu bangku meja makan.
Aku menghiraukannya dan lebih memilih menyantap roti bakar dengan selai coklat favoriteku.
"Dad belom pulang Mom?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Lusa Daddy baru akan pulang," ucap Mom.
"Kak Selly?" Tanyaku lagi.
"Dia tepar dikamarnya," ketus Mom tiba - tiba.
Mendengarnya aku hanya dapat menaikkan kedua aliku pertanda paham apa yang dimaksud Mom.
Kebiasaan kakakku. Pasti dia pulang pagi dengan keadaan mabuk parah sehingga temannya yang mengantar hingga depan rumah.
![](https://img.wattpad.com/cover/15382260-288-k670483.jpg)
ŞİMDİ OKUDUĞUN
The Book of Samara Nelson
Ficción GeneralKeluarganya tampak baik-baik saja, kedua orang tuanya masih saling mencintai, kakak perempuannya dapat dijadikan panutan, teman setia selalu mendampingi, merupakan anggota inti grup terhormat di sekolah, segala kebutuhan dan keinginannya terpenuhi b...