Chapter 10 - Between Good News and Bad News

20 0 0
                                    


"Alicia yang menyuruhmu? Apa maksudnya?" cecarku lagi pada Divan setelah kami berada dalam mobil.

"Lalu perkumpulan macam apa lagi ini? For god sake, this must be not important at all, typical of Lisa" cecarku lagi.

"Astaga, tenang aja kenapa sih? Kayak mau diculik aja,"

"Well ya, i've never agree to go in the first place, but you just straight up driving my car like it's your god damn car,"

Divan tak menggubris, sampai akhirnya kami berbelok memasuki komplek rumah Lisa. Gerbang rumahnya terbuka lebar, beberapa mobil telah terparkir memenuhi pekarangan rumah Lisa. Divan terpaksa memarkir di depan, dekat dengan pepohonan hias gerbang rumah Lisa.

Kami turun dan berjalan masuk. Divan tiba-tiba merangkulku begitu kita memasuki halaman belakang rumah Lisa. Aku mendorongnya seketika.

"Apaan sih sumpah?!" Aku memberinya tatapan mematikan, namun rasanya semakin tak mempan dan aku menjadi lelah sendiri menghadapi tingkahnya.

"Ya mau rangkul aja," dengan santai Divan kembali merangkulku. Aku akhirnya mempertanyakan kewarasanku ketika aku membiarkan tangannya bergelayut ramah di kedua bahuku.

Kami sampai di saung, tempat di mana biasanya kami berkumpul dan berdiskusi. Beberapa anggota inti sudah terlihat, begitu melihat aku dan Divan, bola mata Lisa seakan berubah menjadi tanda tanya, Alicia senyum-senyum sendiri, Hana mengerutkan dahi dengan tatapan tajam, Linzy sibuk dengan cemilan rumput lautnya yang tampak sudah habis, sementara Neo dan Jeremy sibuk dribble basket tak jauh dari kolam renang.

"Tuh kan kita telat..." bisik Divan membuatku semakin risih. Akhirnya aku duduk di samping Linzy, dan Divan mengintil di sebelahku.

Lisa yang berusaha tak terusik memanggil Neo dan Jeremy. Keduanya segera ikut bergabung.

"Oke lengkap semua anggota inti. Aku mau buat vote cepet aja di sini untuk bergabungnya Divan dalam tim inti. Aku rasa kita udah lihat keuntungannya bagi grup Demotic, Divan berhasil menarik lebih banyak calon anggota daripada tahun sebelumnya, walau ada insiden kecil berkelahinya Samara dengan Jeremy dan Neo yang sempat menjadi bahan omongan tempo lalu," seketika semuanya melirik kepadaku, serta tambahan jari tengah Jeremy yang melayang untukku, aku hanya menatapnya tajam.

"Kalau gitu, angkat tangan bagi yang setuju bergabungnya Divan dalam tim inti," lanjut Lisa.

Hana segera mengangkat tangan kanannya, disusul Jeremy, lalu Linzy, Neo, Alicia, dan Lisa. Aku yang mengingat kekonyolannya saat kabur dari kumpulan adiknya Hana saat di Puncak menjadi ragu, namun fakta yang dipaparkan Lisa ada benarnya juga. Karisma anak ini mampu membawa lebih banyak potensi bagi grup Demotic. Sial.

Aku pun akhirnya angkat tangan. Namun, ketika aku melihat sekitar, aku menyadari ada yang hilang.

"Tunggu, mana Elle?" tanyaku pada Lisa.

"Dia harus ke bandara, apa dia tidak bilang?" jawab Lisa.

Aku mengernyitkan dahi bingung seraya menggeleng pelan. Aku baru sadar seharian ini tidak bertemu dengan Elle. Ini semua gara-gara Divan yang tak hentinya mengusikku.

Sebelum aku kembali buka suara, Lisa menahanku. "Elle sudah memberikan votenya dengan setuju menerima Divan,"

Akhirnya, Divan secara resmi menjadi anggota inti Demotic Grup. Lisa pun melanjutkan pengumumannya.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Jun 14, 2020 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

The Book of Samara NelsonHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin