Chapter 1 - Sad Flashback

2.8K 123 1
                                    

*Flashback on

Sore yang sejuk dengan taman yg dibagian belakang dan sampingnya ditutupi dengan paparan warna-warni bunga, kupu-kupu berterbangan dengan lihai nya kesana kemari mengisap madu bunga. Serta didepan bagian samping kanan ada danau hijau yg masih alami tanpa campuran kimianya. Pohon-pohon bergoyang santai mengikuti arah angin.

Menghiasi dua pasangan sejoli yg sedang menikmati waktu bersama. Menghirup udara sejuk di sisi atas danau. Ali syarief dan Prilly bie.

"Li, kalo nanti kita terpisah gimana? Pekik prilly pelan. Ia bergelayut manja dilengan ali dengan tatapan kosong.

"Apaan sih kamu? Gk bakal ada yg misahin kita kecuali kematian dan takdir" ucap ali serius. Ia sampai mengangkat wajah prilly untuk menghadapnya. Kedua tangannya mengambil kedua pipi gembil prilly.

"Tapi aku takut li, kalo nanti aku kehilangan kamu. Aku gk siap kehilangan kamu. Aku udh terlalu cinta sama kamu li" ucap prilly rilih. Tangan mungilnya mengambil batu kecil dan dilempar sembarang ke arah danau.

Entah mengapa prilly bisa berkata seperti itu. Feeling nya merasa tak enak bahwa akan terjadi sesuatu pada ali dan dirinya.

"Siapa juga sih yg mau ninggalin bidadari secantik kamu, Hah?" ucap ali beranjak pergi meninggalkan prilly karna ada telepon masuk.

"Bentar ya sayang, ada yg telpon" ucap ali lembut sambil mengusap pelan rambut prilly.

"Hallo.."

"...."

"Trus gimana???"

"...."

"Iyaa, bentar lagi ali kesana"

"...."

"Yaaa"

Tut..tut

"Prill, pulang yuk, aku ada urusan bentar"

"Aaaaa.. Bentar lagii.." ucap prilly manja. Sepertinya sifat kekanak2an prilly keluar. Ali yg gemas akhirnya luluh dan mengikuti kemauan gadisnya.

Disepanjang perjalanan prilly mengikuti kupu kupu berwarna hijau toska yg menurutnya sungguh cantik. Ia berlari lari kecil berusaha menangkap kupu kupu yg masih asik mengisap madu bunga. Ali hanya tersenyum dan mengikuti gadisnya itu.

"Aliii... Capee!! Kupu kupunya susah ditangkep.." ucap prilly lelah. Kedua tangannya ditaruh di lututnya dengan badan yg sedikit membungkuk.

"Lagian kejar nya kupu-kupu doang. Ayo coba kejar aku. Wleee"

Ali berlari jauh dari prilly. Ia memeletkan lidahnya dan dibalas teriakan prilly. Mereka saling mengejar.

Namun naas bagi prilly, ia terlalu berlari di tengah jalan. Kendaraan yg muncul dari belokan itu menabrak tubuh mungil prilly. Ia terhempas dan terpental sejauh 2km.

Ali yg mendengar suara itu, langsung menoleh kearah belakang. Betapa terkejutnya ia melihat gadisnya terbaring diaspal dengan darah yang mengalir dibagian kening dan hidungnya.

Tubuhnya bergetar, ia berlari tanpa rem untuk menghampiri prilly, di persimpangan jalan, motor berlalu dengan cepat dan menghempaskan tubuh ali. Kepalanya terbentur batu besar dan mengeluarkan banyak darah.

Ali dan prilly di beri pertolongan oleh mobil yg menabrak tadi. Ia di bawa kerumah sakit dan sang supir memberi kabar kepada keluarganya masing-masing.

***

Dirumah sakit tampak ada papa rizal,mama resi dan pak syarief. Mereka tampak gelisah dan mondar mandir menunggu hasilnya.

Sampai akhirnya seorang dokter keluar. Ali dan prilly dibiarkan satu ruangan bersama.

"Untuk keluarga mas ali, diharapkan ikut ke ruangan saya sekarang, untuk pa rizal tolong tunggu sebentar disini karna saya ingin memberitahu kondisi mas ali pada keluarganya"

Papa rizal hanya mengangguk. Ia masih cemas dengan anak semata wayangnya. Ia tak mau kehilangan putrinya karna setahun yg lalu ia dan prilly sudah ditinggal oleh alm.Mama ully.

Mama resi dan pak syarief mengikuti perkataan dokter tersebut dan sesampainya diruangan itu mereka langsung duduk mencari posisi nyaman.

"Gimana dok anak saya??" ucap syarief dengan perasaan cemasnya.

"Jadi gini pak, bu. Karna Mas ali terbentur batu yg lumayan besar, ia mengalami amnesia. Ingatan nya hilang dalam waktu yg cukup lama.

"Tapi ali gk papa kan dok..??" ucap mama resi pasrah

"Iya. Mas ali gpp. Mas ali bisa pulih ingatannya ko" ucap dokter itu seraya menenangkan mama resi dan pak syarief.

"Bapak dan ibu sudah bisa melihat kondisi mas ali sekarang" ucap dokter itu dan dibalas anggukan mama resi dan pak syarief.

Mama resi dan pak syarief bertukar ruangan agar bisa bergantian dengan pak rizal.

"Gimana dok?" ucap rizal dengan wajah tak kala cemasnya.

"Apa sebelumnya prilly punya penyakit?

"Iya, penyakit lemah jantung" ucap rizal sedih.

"Luka prilly tidak terlalu parah. Maaf, tapi penyakit lemah jantungnya membuat prilly tidak akan bisa lama hidup" ucap dokter itu hatihati agar tidak melukai hati rizal.

"Tapi itu baru perkiraan dokter kan? Prilly bisa sembuh dok!! Saya gk mau kehilangan orang paling berharga dihidup saya untuk yg kedua kalinya. Dia anak saya satu2nya. Tolong saya dok!!!" ucap rizal terisak sedih.

"Bapak yg sabar ya, saya akan memberi prilly obat yg harus diminum setiap hari agar menormalkan jantungnya" ucap dokter itu pergi meninggalkan ayah rizal.

*Flashback End

Hai.. Part ini aku kasih flash back nya aja yaa.. Dan tolong! Siapapun yg merasaa baca cerbungku kasih aku voment!
Comentar dan vote kalian semangat si author sendiri

Ali dan ZidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang