Author POV's
Pagi ini ali sudah rapih dengan kaos pendek yg didobeli jaket dan jeans panjang senada. Rencananya ia ingin mengajak ghina jalan karna 2minggu terakhir ini, ali tak pernah bertemu lagi dengan ghina. Ali sengaja cuti dari kerjaannya karna berniat hari ini full bersama ghina.
Sebelum pergi ke rumah ghina menaiki motornya, ali menghubunginya via telfon.
"Hai sayang.. Maaf yaa minggu2 ini aku hilang. Aku baru bisa hubungi kamu karna aku lagi sibuk bgt"
"Kamu kemana aja sih? Aku bosen tau gak!"
"Ya udh kita jalan yukk"
"Ya, kamu jemput aku pake mobil kan? Ini udh agak panasan. Aku takut kulit aku gosong"
"Maaf sayang, mobil aku lagi dibengkel. Sekarang adanya motor."
Ujar ali berbohong. Ia tak mau kalau ghina tau soal mobilnya yg sudah dijual karna membayar hutang2 kantor ayahnya.
Terlebih lagi, ia hampir jatuh miskin dan tak punya harta apa-apa lagi."Ya udh, jalannya ke mall aja. Aku gk mau panas-panas an. Gapake lama ya li"
Ghina langsung memutuskan sambungan telfon. Ali membuang nafasnya pelan.
"Kalau ghina selalu mengajakku ke mall, apa cukup dengan penghasilan ku selama sebulan yg benar-benar pas2an? Dan uang itu bukan dibagi hanya untuk ghina seorang. Untuk keperluanku dan keluarga ku juga. Kerja aja aku baru 5 hari" gumam ali. Ia membuang nafasnya pelan dan langsung menuju rumah ghina.
***
Ali POV's
Disepanjang jalan aku tak fokus. Aku masih memikirkan perkara tadi.
Aaaaaaaaa....
Suara melengking itu membuatku mengerem mendadak. Ia hampir tertabrak motorku.
Aku lekas membuka helm ku dan memghampirinya.Ia masih merunduk menutupi mukanya karna ketakutannya. Aku membawanya ke kursi disisi jalan.
"Kamu tenang, kamu gapapa" ujarku lembut seraya memegang tangannya untuk memperlihatkan wajahnya.
Nafasnya terdengar tak beraturan. Ia sibuk memegangi badanya mencari titik luka.
Saat dia sudah mendongkakkan wajahnya, aku menatap wajahnya. Ia masih belum melihatku. Aku mencoba mengingat orang yg ada dihadapan ku ini. Ohhp, dia orang yg ku tabrak di tempat kerjaan ku kemarin.
Wajahnya ku lihat tidak asing lagi bagiku. Seperti sudah lama mengenalnya. Entah.
Ah, tapi aku menabrak lagi orang yg sama? Kenapa dengan aku ini?Saat dia melihat kearah ku, dia tiba2 mengomeli ku.
"Zidannnnnnnnn.... Ihhh lo hampir bunuh gueee... Aaaaa" dia berteriak sangat kencang dihadapan ku. Astaga!! Berapa oktaf itu?? Aargh, gendang telinga kuu..
"Maaf mba, aku nabrak kamu lagi. Tapi kamu gapapa kan? Aku bener2 ga sengaja" ucap ku. Aku agak mengganjal saat pertama kali dan sampai sekarang dia selalu memanggil ku zidan. Oh, siapa zidan? Aku ali.
"Iya gue gapapa!! Zidan yg nyebelin, karna dari kemaren sampe sekarang lo nabrak gue, sebagai permintaan maafnya lo anterin gue. Kemaren langsung kabur lagi. Pokoknya harus mau!!" paksanya.
Bagaimana ini? Aku sedang berniat mememui kekasihku. Aku rindu dengannya karna sudah tak bertemu selama 2 minggu ini. Tapi aku tak enak hati dengannya. Aku sudah menabraknya 2 kali. Apa aku ini?
"Tapi aku lagi bur.." ia langsung menarik tangan ku dan membawa ku ke suatu tempat. Motorku? Untung sudah di kunci stang.
***
Zidan POV's
Kemaren sempet nitip mama beli coklat di supermarket. Daripada gue makan sendiri, mending makan bareng sama si constu. Kesayangan kedua gue. Si prilly. Aahh gue kangen dia. Haha
Pertemuan pertama yg lucu. Lope dah.Jam udah nunjukkin pukul jam setengah tiga sore. Udah mau sore aja nih. Gue udh nyampe dirumah prilly dan langsung ketok tu pintu.
Tok. Tok..
Gue nunggu lumayan lama tapi gk ada balesan. Mungkin orang rumah pada pergi kali.
Tiba-tiba ada yg nyentuh pundak gue. Gue langsung balikin badan gue menghadap tangan siapa yg udh nyentuh pundak gue barusan.
"Eh, papa prilly" ujar gue cengingisan.
"Ka.. Kamu?" papa prilly gelagapan. Kenapa tuh? Kek liat hantu aja.
"Ke..ke napa om?" tanya ku yg ikut ikutan gelagapan.
"Zidan apa ali?" tanyanya.
"Saya zidan om"
"Ya elah, cuma nanya nama doang pake gelagapan. Ganteng sih guenya" gumam ku.
"Oh, ayo masuk" papa prilly ngajak gue masuk kedalam rumahnya.
***
Prilly POV's
"Kita ngapain disini??" ucapnya menghentikan langkahku.
Aku sekarang sudah sampai di danau yg dulu pernah aku kunjungi bersama ali. Pacarku.
"Gue mau curhat sama lo dan. Hikss hikss"
Ali POV's
"Kamu kenapa? Kok nangis??" tanyaku pada perempuan disampingku. Tatapannya teduh. Tapi suara isakannya terdengar jelas di indra pendengaranku.
"Danau? Kenapa rasanya tempat ini tak asing bagiku. Padahal aku baru pertama kali kesini. Indah dan sejuk buat orang pacaran. Danau ini, aku teringat pada sesuatu" gumam ku.
"Arghhhh" kepala ku sakit bukan kepalang. Aku memegangi rasa nyeri yg penuh di kepala ku. Tangan2 kecil itu menggapai kepalaku yg nyeri.
"Lo kenapa dan..??" tanyanya yg membuat nyeri dikepala ku reda.
"Gk.. Aku gapapa" ucap ku berbohong. Tapi ingatan itu tentang danau ini selalu memutar2 didalam memori otakku.
"Kalo mau curhat, aku siap ko dengerin"
"Ga usah dan, lebih baik gue pulang aja. Gue ga mau lama2 disini karna akan membuat gue tambah sakit" ucapnya terisak. Aku iba.
"Aku anter kamu pulang. Ayo" aku membantunya berdiri dan langsung menuju motorku untuk pulang.
***
Aku update lagi nihh... Lagi mood bgt, ide pun muter2 di otak. Haha
Jangn lupa untuk selalu voment yauu..
Byee..