BAB 01 : SALAH PAHAM

75 17 0
                                    

📌Target 100 vote dan 50 komen buat lanjut, biar kalian gak jadi siders (silent readers)

--🤍--

Angin sepoi-sepoi malam menerpa wajah tampan seorang pemuda berjaket kulit hitam dengan penampilan yang cukup berantakan. Garis matanya yang sipit namun tegas, menatap fokus ke arah jalanan kota Bandung. Tangannya menarik gas motor dengan kecepatan tinggi.

Di dalam pikirannya terus berputar perkataan kiyai Bahri tempo hari. Hatinya penasaran, apa sebenarnya yang disiapkan oleh kiyai untuk nya? Bahkan sampai meminta Harsa menemui nya langsung ke pesantren.

"Ini adalah pertama kalinya gue bakal menginjakkan kaki ke pesantren." Batin nya.

Ia pun kembali fokus pada laju motor balap hitam kesayangan nya. Namun, perjalanannya terhenti ketika ia melihat seorang gadis bercadar, diganggu oleh dua preman di jalanan sepi.

Motor Harsa berhenti mendadak, membelah keheningan malam yang sunyi.  Sorot lampu motornya menyorot dua sosok yang sedang bergumul di pinggir jalan.  Harsa, dengan jaket kulit berlogo pedang dan dua sayap yang terpasang di bagian dada nya, turun dari atas kuda besi itu. 

Tatapan matanya yang sipit menyorot tajam ke arah kedua preman yang sedang mengganggu seorang gadis yang sudah mencengkram ujung Khimar nya itu karena merasa ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan matanya yang sipit menyorot tajam ke arah kedua preman yang sedang mengganggu seorang gadis yang sudah mencengkram ujung Khimar nya itu karena merasa ketakutan. Melihat tatapan gadis itu yang berkaca kaca, rasanya hati Harsa tak terima. Ntah kenapa, ada naluri ingin melindungi gadis itu dalam hati Harsa.

"Dasar pec*undang kalian! Berani nya dengan wanita. Dimana rasa hormat kalian pada wanita, hah?" Harsa berteriak, suaranya bergetar karena amarah.  Kepalan tangannya mengepal erat, siap menghajar kedua preman itu.

Salah seorang preman itu maju mendekati Harsa dengan wajah slengean nya. "Gak usah ikut campur! Ini bukan urusan, lo!"

Harsa justru membalas dengan senyuman smirk nya dengan tatapan mengintimidasi. "Kalian sudah berani mengganggu seorang wanita, itu artinya kalian juga mengganggu ketenangan saya! Karena saya tidak akan pernah diam disaat melihat wanita disakiti ataupun tidak dihargai."

"Halah bac*t! Hajar aja, bre!" Teriak salah seorang preman lainnya.

Kedua preman itu terpancing emosi, sehingga dengan berani menyerang Hada.  Dengan sigap, Harsa pun membalas serangan dari kedua preman tersebut. Harsa merasa sangat tertantang, apalagi hanya untuk melawan dua preman modelan seperti itu. Terasa tidak ada apa apanya bagi Harsa yang merupakan seorang atlet taekwondo yang pernah memenangkan kejuaraan internasional dengan skor terbaik.

Kedua preman itu saja sampai kewalahan rasanya melawan Harsa. Namun tampaknya mereka pun tidak ingin menyerah begitu saja. Mereka semakin tertantang untuk menghabisi Harsa, bahkan salah seorang dari preman itu mulai mengeluarkan senjata tajam berupa pisau* dan kembali menyerang Harsa.

SAGARA ALBIRRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang