Ch. 7

3.7K 160 25
                                    

"Nghh.. Mhm.."

"Aahnnn.. Mmh..."

"Sshh~ tahan desahnya~ kalo ada yg denger gmn?" Seringai Ara

Kini posisi Chika sedang ada di pangkuan ara dengan hanya kemeja putih di tubuhnya, alias bagian bawahnya sudah naked.

Mereka berdua sedang berada di sofa samping ranjang RS.

Ara hanya memainkan jarinya dibawah sana, Chika dengan sekuat tenaga menahan desahannya, Ia mencengkram kuat pundak Ara dengan tangan kanannya

Sedangkan tangan kirinya menutup mulutnya agar tidak ada desahan yg kluar

"Iya bagus, tahan sperti itu~ berapa lama si kamu bisa nahan?~"

Ara melihat kearah leher Chika

"Uwihh kak, lehernya kliatan sedap juga tuh?"

"Mhhm....mh... J-janganhh di leher.. Nhh"

"Heeh? Kenapa emang?~"

"K-Kalau klihatan gmn.."

"Justru kakak makin cantik loh dengan tanda itu~ biar semua tau klo kakak udh punya akuu"

"... M-malu maluin.."

"Emg aku bilang kalo kakak bisa nolak yaa??"

Chika sudah speechless dengan bocah 1 ini, tidak ada gunanya melawan dia didalam hal sprti ini, kalau sudah berurusan dgn tubuh chika ia menjadi keras kepala dan arogan.

Jadi dia hanya bisa pasrah apa yg akan dilakukan bocah keras kepala itu.

"Bagus, gausah ngelawan, oke."

"You'll always on my mercy." Seringai ara

"Ngh.. Shut uph.."

"No i won't~" Tak lama Ara mulai mendekati kepalanya kearah leher chika. Ia menurunkan kemeja putih itu yang menggangu, dan mulai menjilati pundak dan leher chika dgn rakus~

"Mmhmm... G-geli..nhh"

Ia tak mengubris apapun yg dikatakan chika. Setelah puas menjilati leher dn pundaknya, Ara perlahan menghisap pelan bagian pundak chika dan memegang perutny dengan sangat erat.

"NGH- ...." Chika hampir mendesah dengan keras tapi ia tahan kembali dengan meremas kuat pakaian ara

"Good, keep ur pretty moans for urself, or people will hear it."

"Nghh.. I-i know.. Shut uph.."

Tiba tiba ara menjatuhkan tubuh chika di sofa, dan ia pun berdiri melihat posisi chika kaki chika yg sudah terbuka lebar dibawahnya

"U'll regrets for send me those sexy photo to me,kak~"

Ia perlahan membuka sabuk yang berada di celana jeansnya, lalu merogoh saku celananya, Ia mengeluarkan sebungkus 'permen' yg Ia beli saat perjalanan pulang

"K-kamu dapet dari mana itu?.." Kaget  chika melihat ara sudah mengigit 'permen' di mulutnya

"Who knows?" Sekarang Ara sudah tidak memakai apapun dibawahnya

Ia kemudian jongkok lalu mensejajarkan wajahnya ke 'bawah' chika dengan seringai seram

"Jngn dilihatin aja..." Ucap chika yg perlahan menutupi bagian bawahnya dengan tangannya

"Ga perlu ditutupin kak. I'll f*ck ur p*ssy till morning. This is ur punishment."

"Gila kamu."

"Really? Can u blame me?? I mean aku lagi kluar untuk meet klien dan dengan sengaja kamu mancing aku pakai foto paha begitu? U know me so damn good, right?"

Pacar Nafsuan (CHIKARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang