Pengganti....

744 33 0
                                    

Aku hanya bisa menatap makanan di depanku tanpa berkedip. Bukan makanan ini yang menggangguku,tetapi gadis didepan yang duduk di seberang meja yang berhadapan denganku. Gadis itu cantik menurutku, dengan mata yang agak sipit tapi tidak mengurangi kecantikannya dengan rambut lurus panjang berwarna hitam berkilau. Tubuhnya yang langsing dan tinggi sangat kontras dengan wajahnya. Gadis ini sebaya denganku. Park Min Ha.

Diruang makan yang besar dan mewah ini aku,ibuku dan gadis itu makan malam bersama. Dengan berbagai makanan khas Indonesia yang tersedia di meja makan itu membuatku agak senang,karena jujur aku belum terbiasa dengan makanan korea. Tapi tetap saja ini benar benar canggung. Dan yang tidak bisa kupungkuri rasa sakit di hatiku saat ibuku mengenalkan Min ha sebagai anaknya. Sebenarnya Min Ha adalah anak tiri dari almarhum suaminya yang sudah meninggal. Suami kedua setelah ayahku. Ayah Min Ha termasuk seorang pengusaha sukses,tapi ia meninggal karena sakit jantung yang dideritanya 2 tahun lalu. Sekarang perusahaan dijalankan oleh ibuku.

Apakah ibu sudah mendapat pengganti,karena itu ia meninggalkanku dan ayahku? Pertanyaan itu berkecamuk didalam hatiku. Dan apakah gadis ini sudah menjadi penggantiku?

Kulirik gadis itu sedikit,tetapi dia tidak mengacuhkanku seolah olah hanya ada dia dan ibuku disini. Gadis ini terlihat angkuh bagiku,apa aku harus seatap dengannya?

Dan pastinya hal ini tidak akan berjalan baik mengingat sifatku yang anti dengan cewek terutama yang sifatnya seperti ini.

"Ibu harap kamu bisa betah dan menyesuaikan dirimu di seoul ryan." Suara ibuku memecah keheningan.

Walaupun sudah bertemu hanya sedikit percakapan yang kami lakukan,termasuk menceritakan tentang gadis didepanku ini.

"Ibu sudah mengatur semua urusan kepindahan sekolahmu disini,dan kamu satu sekolah dengan Min Ha. Ibu harap kalian bisa akrab. Min Ha,tolong kamu bantu ryan ya kalau ada apa apa"

"Ne ..."hanya itu yang keluar dari mulutnya.

"Tapi apakah aku harus masuk besok? Aku tentu harus membeli perlengkapanku." Aku benar benar malas langsung masuk sekolah.

"Ya,karena kamu pindah di tengah semester maka banyak yang harus kamu kejar disini ryan."

Entah kenapa itu benar benar membuatku muak. Apa ibuku tidak pernah tau kalau aku bukan tipe siswa teladan? Kurasa aku benar benar tidak pernah diharapkan baik oleh ayahku maupun ibuku.

Aku hanya bisa mengangguk mengiyakan.

"Baguslah,sekarang istirahatlah. Min Ha tolong tunjukkan kamarnya ya"

Gadis itu langsung mengiyakan dan berjalan menuju tangga ke lantai 2. Saat berbelok kesebuah lorong gadis itu berhenti disebuah pintu bercat putih.

"Ini kamarmu." Gadis itu berdiri di samping dinding sambil bersedekap.

Kubuka kamarku,tapi hadis itu bersuara lagi.

"Kuharap kau tidak dekat dekat denganku di sekolah."

"Apa?" Aku benar benar tidak suka dengannya.

" Kau tidak tuli kan? Kenapa kau harus sekolah ditempatku. Aku tidak bisa menentang saran mama tapi jangan harap aku akan membantumu lebih dari ini."

Gadis itupun berlalu meninggalkanku menuju kamar diujung pojok kamarku yang bertuliskan namanya besar besar dalam hanggeul korea.

Aku hanya bisa mengumpat dalam hati. Sepertinya hari pertamaku disini hanya bertemu dengan orang orang menyebalkan,teringat kembali dengan cowok didanau tadi.

Kuhempaskan tubuhku ke kasur. Kamarku hanya terdiri dari kasur single yang sangat nyaman berseprai motif kotak kotak hitam putih.

Disudut kamar dekat jendela terdapat sebuah meja belajar yang masih kosong. Disamping tempat tidurku ada sebuah meja kecil yang dihiasi lampu tidur.

Besok sepulang sekolah aku pasti akan mendekor dan menghias kamar ini dengan barang barang fadorit yang kubawa dari kamarku dulu.

Sekarang aku hanya ingin tidur dan beristirahat. hatiku benar benar lelah mengingat perlakuan ibuku yang tidak seperti rindu bertemu denganku.

Bahkan dia tidak mengucapkan selamat malam dan mengecup keningku seperti dulu.

Min Ha POV......

Setelah mengantar gadis bernama ryan itu aku kembali kekamarku.

Kubuka buku pelajaranku dan menyelesaikan pr untuk besok.

Tapi aku benar benar tidak fokus,penyebabnya karena gadis itu.

Apa aku harus mewaspadainya? Dia pasti akan mencoba merebut mama dariku. Sudah cukup papa pergi dariku. Aku tidak ingin mama yang sangat kusayangi diambil olehnya. Walaupun hanya anak tiri tapi aku benar benar sangat menyayangi mama. Dia juga sangat menyayangiku,mungkin karena ia juga merindukan anaknya jadi mama pun menyayangiku layaknya anaknya.

Masih teringat saat pertama kali papa membawa mama kerumah. Aku yang saat itu masih berusia 10 tahun sedang bermain boneka di ruang tamu sambil menunggu papa pulang dari kantor. Papa berjanji padaku untuk makan malam bersama setelah sekian lama kami jarang punya waktu bersama karena kesibukan papa sebagai seorang CEO. Saat itu aku yang ditemani bibi pembantu sudah mengenakan gaun kesayanganku berwarna pink yang sangat cantik. Saat kudengar bunyi klakson dan gerbang dibuka aku segera berlari keluar rumah untuk menyambut papa. Papa segera keluar dari mobil dan langsung memyambutku kepangkuannya.

"Papa!!!"

"Haha... ryan apa kamu sudah tidak sabar?" Tawa papa pecah melihat kelakuanku.

Tiba tiba seorang wanita keluar dari mobil dan tersenyum padaku. Wanita itu sangat cantik tapi wajahnya tidak seperti orang korea .

"Siapa itu pa?"

"Kenalkan ryan,itu tante miranda"

"Miranda? Namanya kok aneh pa?"

"Hush! Tante miranda itu bukan orang korea,tapi tante dari indonesia"

"Indonesia? Dimana itu papa?"

"Ya pokoknya sangat jauh nanti kamu pasti tau."

Aku hanya mengangguk memahami.

"Halo, kamu min ha ya? Kamu cantik sekali sayang ."

Ucap tante miranda mendekatiku dan papa sambil tersenyum.

Entah kenapa aku sangat menyukai senyuman tante miranda.

Kami pun masuk untuk makan malam. Aku benar benar senang dengan tante miranda.

Setelah makan malam itu,tante miranda semakin sering kerumah dan aku sangat senang mengjabiskan waktu dengannya. Ia benar benar bisa menggantikan sosok seorang ibu yang tidak pernah kurasakan. Ibuku meninggal saat melahirkanku karena pendarahan.

Kebahagiaanku semakin lengkap saat 6 bulan setelah kedatangan tante miranda kerumah,ayah mengatakan padaku bahwa tante miranda akan menjadi mamaku.

Aku langsung mengiyakan dan melonjak kegirangan.

Masih ingat dikepalaku saat aku menjadi pengiring pengantin memakai gaun berwarna putih dan mahkota bunga dikepalaku. disaat itu ayah dan tante miranda benar benar terlihat bahagia tidak terkeculi aku.

Kembali ke kamar belajarku. Aku termangu menatap keluar jendela menikmati langit malam seoul.

Bagaimanapun aku tidak akan membiarkan gadis itu mengusikku dan mama.

Lagipula ia pasti tidak akan betah tinggal di sini apalagi sekolah.

Dia tidak tahu apa yang menantinya.

Setelah mengetahui dikelas mana gadis itu , maka aku harus menjauh darinya terutama disekuolah.

Dia pasti akan menjalani tradisi disekolah. Tradisi yang dibuat oleh anak anak yang menganggap dirinya berkuasa.

Sang Penakluk CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang