chap4💞

88 10 0
                                    

"ughhh....Jim badanku sakit..."keluh Jungkook yg kini tengkurap diatas sofa.bagaimana tidak mereka memborong hbis barang perlengkapan bayi disebuah toko yg cukup besar.memang sih barang yg besar seperti kasur dan bak mandi bayi di antar menggunakan mobil pengantar.

Tapi barang kecil si bayi itu harus Jungkook yg bawa semisal satu kantong sih enteng ambil dari mobil bawa kedalam rumah.ini sampai 20 kantong gimana Jungkook nggk encok coba :)

Jimin memandang sinis sembari menggendong bayi yg baru mereka temukan itu.jungmin bayi ini sangat hiperaktif terlihat tidak bisa diam saat digendong."jgn mengeluh bereskan semua dan buatkan susu oke..."

Jungkook menghela nafas,"jujur Jim.....aku tak pernah merapikan barang apalagi membuat susu bayi?!"

"Kau ini....kan bisa lihat petunjuknya dikotak susu!"

Jimin mulai mengomel rasanya lelah Jungkook bertambah kali lipat."kenapa kita tidak menitipkannya ke eomma ku atau eomma mu?....harusnya ini menjadi malam kita berdua kan?"

Jungkook duduk tiba2 matanya membesar dan memelas.kiranya mungkin Jimin terpengaruh tapi tidak."kenapa dgn matamu?...seperti gelandangan saja..."

"Sudah aku akan kekamar.....sepertinya jungmin mengantuk sekarang..."jungmin menguap kecil.jimin gemas jadinya pengen dia usel2 TPI nanti nangis.jujur Jimin juga lelah.perjalanan jauh dari Seoul ke Busan sudah melelahkan ditambah keluarga baru yg mereka tak sangka ini.beruntunglah rumah yg diberikan eomma Jungkook sangat komplit barang dan isinya.

Bruk

Jimin menutup pintu.dgn langkah malas Jungkook pun membuatkan susu utk bayi gendut itu.rasanya Jungkook iri dgn jungmin ya kan? :)





Hari pertama mereka sebagai pasangan suami dan suami :)

Jungkook pikir akan menjadi hari yg bahagia karena bisa bermesraan dgn jimin.tapi dia malah disuruh melakukan hal yg membuatnya diujung kehidupan dan kematian.keringat sebesar biji jagung terlihat di dahi Jungkook.penjepit baju bertengger di hidung mancungnya.dgn mata tertutup sebisa mungkin Jungkook membersihkan sesuatu yg menjijikan itu.butuh sepuluh menit hingga misinya pun selesai.

Jungkook membuka mata dan penjepit baju  itu.dgn wajah bangga menyebalkan terlihat seakan telah melakukan hal yg sangat besar.dan itu tak luput dari pandangan Jimin.

"Akhirnya! Misi diambang hidup dan mati ini berakhir!...kau kutu kecil aku tak mau melakukan hal ini untukmu lagi.."jari telunjuknya menunjuk bayi tak berdosa itu yg sedang tertawa polos.

Jimin memutar matanya jengah,"babababa..."ucap si bayi.

"Kau hanya mengganti popoknya saja Jungkook....bukan ingin perang?!"

"Asal tahu ya ini juga salah satu pencapaian besar ku selama hidupku jim.."

"Terserah...."Jimin mengibaskan tangannya.jungkook cemberut saat tidak diapresiasi atas apa yg sudah ia lakukan.

"Ayo jungmin....kita sarapan habis itu mandi oke...papa Jimin akan membuatmu jadi bayi terwangi di keluarga ini...otte.."jungmin tertawa senang tangan mungilnya mendekap pipi gembil Jimin yg tak disangka jungmin malah mencium bibir berisi Jimin.

Jimin shock apalagi jungkook.bahkan kalau ada efek mungkin laser sudah keluar dari matanya."yak! Iblis kecil!...beraninya kau mencium Jimin?!...aku saja belum pernah mencoba bibirnya tauk?!"

Jungkook marah tak terima.jimin mendelik,"yak jeon Jungkook! Jangan mengatai anak kecil!"

"Huff...."Jungkook mendengus setelah dimarahi jimin.diam2 Jungkook menatap mata jungmin garang tangannya menunjuk matanya lalu mata jungmin.seakan mengerti jungmin meledek balik dgn menjulurkan lidahnya😝.Jungkook pun shock utk kesekian kalinya.



Siang harinya setelah menidurkan jungmin.jimin pun berlalu keruang kerja Jungkook."Jungkook?"

Kepala Jimin menyembul dari pintu terlihat bahu lebar suaminya yg sedang sibuk dgn laptop mahal dihadapannya."mm..."

Jimin berjalan masuk sebelum duduk di sofa panjang disamping meja kerja."kira2 berapa hari lagi kita berlibur?"

Jungkook melepas kacamatanya.dia menatap wajah cantik Jimin."sekitar 3 hari?.....eomma bilang kita harus menikmati waktu kita berdua..."

'sialnya harus dirusak oleh iblis kecil itu'batin Jungkook melas.

Jimin mengangguk paham,"selesai liburan kira2 apa kita harus membawa jungmin pulang juga?"

Jungkook menggeleng,"tentu saja tidak....nanti aku titipkan dia kepanti asuhan....lagian aku masih muda utk dipanggil om2 oleh iblis kecil itu..."

Mata Jimin menyipit,"ya! Kau sangat tidak punya hati ya!.......masa anak manis dan imut seperti jungmin tega kau buang kepanti asuhan! Lagian jungmin itu malaikat yg iblis itu kau kook!"

'andai kau tahu Jim bayi imut itu berkedok iblis bukan malaikat!' batin jungkook

"Terus mau kamu bagaimana Jim?"

Jimin mendesah dia menyenderkan punggungnya kesofa."lebih baik kita titipkan ke eomma ku atau eomma mu saja kook..."

"Oke klau begitu aku akan menelfon mereka sekarang..."

Jimin mengangguk.jungkook pun mengeluarkan handphone mahalnya dan menekan mendial no eomma kesayangannya.

Tut Tut Tut

"Ha? Tumben eomma tidak mengangkat telfon? Biasanya dia yg paling senang ingin mengetahui kegiatan apa yg dilakukan anaknya...."

Jungkook terdiam.jimin pun berinisiatif menelfon eommanya sendiri.

Tut Tut Tut

"Eomma ku juga......biasanya eomma selalu mengangkat telfon dariku tiap waktu..."

Mereka pun terdiam.hingga menelfon appa mereka pun juga tidak ada yg mengangkat.

"Apa kau berpikir yg sama dgn ku Jim?" Jimin menatap Jungkook."apa kook?"

"Klau semua ini ada sangkut pautnya dgn eomma kita...tidak ini pasti rencana eomma ku!"

Jimin yg anak baik tentu tidak enak hati mendengar Jungkook menuduh eommanya sendiri."jgn begitu  aku rasa mereka sedang sibuk mungkin...?"

Berpaspasan SMS masuk dari notif hp mereka berdua.

Bunyi pesan:

Kook/Jim eomma pergi ikut menemani appa kerja keluar negeri jadi eomma harap kalian menikmati waktu berharga kalian ya.......waktu lama pulang eomma tidak tahu pasti tapi eomma ingin pulang nanti diberi cucu yg menggemaskan otte ;*

Jimin dan Jungkook Sling pandang.kecurigaan mereka membesar setelah mendapat pesan dari eomma mereka."memang eomma ini selalu berlebihan!"

Jungkook geram melihat tingkah laku eommanya yg usil itu."mau diapakan lagi kook......mereka saja pulangnya tak tahu kapan kan?"

Jungkook diam menyimak ucapan Jimin."jadi kita harus membagi waktu bagaimana mengurus jungmin saat sudah masuk sekolah lagi kan?"

Jimin benar juga.sekarang mereka harus memikirkan bagaimana membagi waktu utk mengurus jungmin."saranku kita berdua masih harus bersekolah karena kita sudah dipenghujung kelulusan Jim..."

"Lalu jungmin bagaimana.."

"Tiap pagi kita titipkan dipenitipan anak...pulang sekolah nanti kita bisa menjemputnya bersamaan..."

Jimin mengangguk."baiklah aku setuju saranmu kook...tapi nanti kita juga harus mencari org tua jungmin juga ya..."

"Ya ya nanti aku laporkan..."jawab Jungkook malas.

'padahlkan ini semua rencana busuk eommanya dan eomma ku' batin jungkook.

Jimin yg baik memang tidak pernah mengerti klau sedang dikerjai oleh org tuanya sendiri :)








Tbc.

Voment juseyo:v

Jadi Taukan siapa dalang dari rencana ini?

Ya eomma Jungkook :)

Tapi siapa ya anak yg diculik eomma Jungkook ini? Ada yg bisa nebak? 😌😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang