Happy reading ❤
Tandai jika ada typo.•
•
•
Semilir angin terasa sangat dingin saat melintasi kulit setiap manusia yang sibuk berlalu-lalang di jalanan yang ramai.
Cuaca pagi ini sedikit tidak bersahabat karena rintik hujan yang terus menetes. Jika tak ada kesibukan, setiap orang mungkin memilih untuk berdiam diri saja di rumah sembari menonton film dan memakan camilan favorit.
Mine dan teman dekat nya Grey sudah berada di kantin sekolah, mereka sepakat datang sedikit lebih awal karena siaga hujan deras dan mereka tidak ingin terjebak macet saat hujan.
"Kau masih melanjutkan hobi mu yang suka menulis di aplikasi?" Grey membuka topik obrolan setelah beberapa waktu diam melamun menikmati hawa dingin.
Mine menoleh lalu mengangguk, sambil menikmati kopi susu yang ia pesan untuk menghangatkan tubuhnya.
"Tentu saja, aku suka menulis banyak hal. Lagi pula banyak orang yang suka membaca tulisan ku, tidak sedikit dari mereka selalu ingin aku segera melanjutkan cerita yang ku buat." Sahutnya seraya meletakkan gelas kopinya.
"Kau hanya buang-buang waktu untuk menyenangkan orang lain, yang tidak kau kenal."
Selalu seperti ini! Batin Mine kesal, ada saja pendapat Grey yang menilai dirinya melakukan hal yang tidak berguna.
"Tidak ada yang sia-sia, aku tidak merasa terbebani dengan apa yang ku lakukan."
"Kau terobsesi menjadi penulis terkenal ya?"
"Tidak juga, aku hanya suka menuangkan isi pikiran ku saja. Kalau memang takdir berpihak padaku untuk menjadi penulis terkenal, ya aku bersyukur."
Terdengar Grey mendengus sambil tertawa pelan seolah meremehkan jawaban Mine. "Oh ayolah ... Kau bahkan menulis cerita BL, siapa yang akan menganggap mu sebagai penulis yang punya karya yang indah?"
Mine menatap kesal ke arah Grey. "Terserah aku! Apa pun yang ku tulis atau apa pun yang ku lakukan tidak merugikan dirimu, kau bahkan hanya hobi party bersama teman-teman mu itu," Mine membalas ucapan Grey dengan sarkas.
"Banyak yang menilai tulisan ku bagus dan menarik, karena mereka mengerti makna tulisan ku!" lanjutnya memberi jawaban tegas.
"O-wow ... Santai saja sih, aku hanya bicara tentang fakta, tidak ada orang yang sukses karena jadi penulis. Soal aku yang hobi party ya wajar, kita ini darah muda dan aku tidak harus menyenangkan semua orang." Ujar Grey santai, sama sekali tidak merasa telah menyinggung perasaan Mine.
"Mereka suka membaca tulisan mu, lalu memintamu segera lanjut menulis sama saja mereka mengatur hidupmu. Dan realitanya setiap orang yang sukses itu karena ia bekerja atau punya bisnis, bukan jadi penulis." sambung Grey.
Mine diam mendengar ucapan Grey, yang di ucapkan teman nya ini ada benarnya juga.
"Aku kan hanya menyadarkan mu dari kesenangan yang semu," Grey menepuk pundak Mine pelan agar teman nya ini tidak lanjut merasa emosi.
"Biar saja, aku akan tetap menulis."
"Ya baiklah, terserah kau saja, lanjutkan hobi membosankan yang tidak berguna itu."
Mine kini hanya menatap kosong lapangan basket yang semakin basah karena hujan turun semakin deras, Grey membuat dirinya ragu karena berharap bisa bersinar dengan karya. Mine juga tidak ingin bertengkar dengan Grey karena di balik sifat menyebalkan nya, masih ada sisi baik yang membuat keduanya berteman sejak awal masuk SMA.