2. BERTEMU KEMBALI

2 0 0
                                    

MIANNN AKU LUPA UPDATE PLIS😭🙏🏻

Aku double update deh😎

🍨🍨🍨

"Lo itu emang ya arghhh! Dasar Daki Ketek!" – Lea.

"Bener-bener Bakteri Liar ya lo. Udah keringet bau banget, bau badan lo juga bau, mulut lo apa lagi. Enek gion.

🍨🍨🍨

Seperti biasa, Lea selalu menyempatkan lari pagi. Kini tenggorokannya sudah sangat kering karena belum istirahat, Lea memang sengaja berlari tanpa berhenti. Lea melewati jalan besar juga, meski masih jam setengah 5 pagi tapi tak sedikit ibu ibu dan bapak bapak yang sudah bekerja, contohnya saja saat keluar dari rumah dia sudah melihat ibu ibu menyapu di halaman rumahnya, di jalan besar juga ada bapak bapak yang sudah mulai menyapu pinggiran jalan.

"Permisi, Pak." ucap Lea sopan. Bapak itu berhenti menyapu begitu dirinya akan lewat.

"Iya Neng silahkan."

Jangan berhenti Lea, di belokan itu baru lo berhenti nggak apa-apa dah. Semangat! batin Lea yang sudah mulai lelah.

Begitu sampai di belokan bukannya berhenti Lea malah terus berlari. Ya, itu adalah cara yang biasa dilakukan saat dirinya sudah sangat lelah berlari karena mengatakan itu dia jadi bersemangat kembali karena berpikir sebentar lagi akan istirahat. Membohongi diri sendiri. Memang bodoh tapi herannya cara itu selalu berhasil.

Ayo Lea lo pasti bisa, sebentar lagi sampai rumah masa mau istirahat? Lo kan mau cepet cepet minum. batin Lea. Lea sudah membayangkan bisa meneguk air putih lalu merebahkan diri di lantai dengan kipas yang sejuk.

Bruk!

"Gimana sih lo? Gue tahu ini masih agak gelap tapi apa segelap itu sampe lo nabrak gue? Mana keringetan lagi. Ah sial, gue harus mandi lagi."

Tahan Lea... jangan marah.... batin Lea. Lea pun mengatur napasnya yang masih tersengal sekaligus meredakan emosi.

Lea berdiri dan betapa terkejutnya dia saat melihat wajah itu. Seketika emosi yang ia tahan meledak begitu saja. "Lo ternyata?? Masih pagi udah cari gara-gara! Lo itu yang nabrak gue! Gue lihat sendiri kalo lo fokus sama handphone." Lea tidak mengerti lagi kenapa lelaki itu bisa ada di kawasan dekat rumahnya bahkan pagi pagi begini.

"Kalo lo tahu gue fokus sama handphone harusnya lo yang lebih hati-hati."

"Lo itu emang ya arghhh! Dasar Daki Ketek!"

"Bener-bener Bakteri Liar ya lo. Udah keringet bau banget, bau badan lo juga bau, mulut lo apa lagi. Enek gue."

Apa pula itu Bakteri Liar? Daripada itu dirinya kini benar-benar membutuhkan air. Dan pas sekali matanya melihat minuman di plastik yang dibawa Rion. Dengan cepat dirinya mengambil alih plastik dan langsung meminum minuman Rion. Lea tidak peduli lelaki itu marah atau mencaci maki, masalahnya ini antara hidup dan mati. Tidak lucu kalau sampai dirinya meninggal karena lari pagi.

"Sialan lo! Kenapa diminum?!" Ada rasa puas begitu melihat Rion kesal.

"Minta ganti rugi sama Avan aja ya, dia ada utang traktir gue." ucap Lea lalu berlari meninggalkan Rion yang masih memasang eskpresi kesal.

Lagian, siapa yang mulai ngajak ribut?

Begitu sampai di rumah Lea mandi lalu membantu mamahnya masak di dapur. Memasak adalah bagian dari hobinya, jadi Lea lebih suka diperintahkan memasak dibandingkan membersihkan rumah. Bahkan tanpa diperintahkan pun akan Lea lakukan dengan senang hati. "Kamu bangunin Avan dulu gih."

Dandelion [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang