90 Days After I Met You: Bab 5

632 76 12
                                    

Malam ini, Jisoo membantu Jennie memilih pakaian. Setelah mencari hampir setengah jam, akhirnya dia menemukan gaun merah berbahan satin yang cukup gelap warnanya. Jennie langsung mengenakannya, dengan wajah yang sedikit ditekuk.

"Apa aku tidak bisa memakai baju tidur saja?" katanya, membiarkan Jisoo mengikat dua utas tali di belakang lehernya.

"Tidak, karena acara ini formal."

"Membuat perjamuan formal di rumah sendiri itu bukankah aneh?"

"Tidak aneh, itulah fungsi ruang makan utama di mansion ini."

Jennie menghela nafasnya

"Sekarang, aku akan menggulung rambutmu."

Jennie kemudian mendaratkan bokongnya di atas bangku, pasrah. Menatap Jisoo yang sudah tampil cantik dan elegan dengan gaun satin hitamnya.

Di apartemennya, Lisa tetap menggerai rambut hitam panjangnya, dengan poni yang sudah tertata rapi. Karena udara saat malam hari akan bertambah dingin, Lisa tetap melapisi setelan jas mewahnya dengan mantel hitam panjang. Kemudian, dia melihat ke arah jam tangan mewahnya, dan bergegas meninggalkan apartemennya di jam delapan lewat lima menit.

Di basement, saat lift terbuka, Lisa langsung melihat sebuah mobil Rolls-Royce hitam yang sudah menunggunya. Pria di dalamnya lekas menurunkan kaca jendela, menatap penampilan Lisa penuh bangga. Namun dengan wajah malasnya, Lisa memasuki mobil itu dan duduk di bangku belakang. Meskipun dia terkesan membuat sang ayah seperti supir pribadinya, pria itu tak keberatan.

"Pakai seatbelt nya."

Lisa menghela nafas, menurut.

"Aku tidak akan lama." ucapnya, memperingati

Pria itu tak menggubris perkataannya, dan segera menjalankan mobilnya.

Sementara itu, di ruang makan utama, terdapat dua buah pintu besar yang saling berhadapan. Veldra masuk dengan langkah tergesa-gesa menghampiri dua orang pelayan yang sedang menyusun piring dan menyalakan lilin. Meja panjang itu diberi alas kain mereka, dilengkapi dengan lima buah kursi di kedua sisi dan masing-masing satu kursi di ujung meja yang saling berhadapan. Veldra jarang sekali menggunakan ruang meeting itu, dan malam ini, acara pertemuan itu didukung oleh suasana malam yang cerah karena bintang nampak bersinar di balik kaca besar di sisi ruangan itu.

Veldra membiarkan pelayan menyiapkan makanan dan peralatan makan, sedangkan dia kini sudah berdiri di depan kaca besar, setelah dia menekan kontak seseorang. Tak jauh berbeda dengan Jennie dan Jisoo, Veldra juga tampak anggun dan seksi malam ini.

"Hallo, kau sudah di sana?"

Veldra menyimak sebentar

"Oh, syukur lah. Aku sudah membatalkannya, dan pihak restoran menerima keputusan ku dengan baik."

Wanita itu kembali mendengarkan, sesekali melirik ke arah para pelayan yang mulai siap.

"Kupikir kita bisa melakukan pertemuannya di rumah ku. Apa kau keberatan?"

Veldra kemudian mengembangkan senyum teduhnya

"Baiklah, aku akan menunggu.."

Panggilan terputus, Veldra bergegas menghampiri Chef Liam dan melihat seluruh makanan sudah tertata rapi. Dimulai dari Mini Beef Sliders dengan bawang Caramelized dan Baccon-Wrapped Scallops sebagai hidangan pembuka, lalu ada Steak Ribeye Panggang dengan Herb Butter, Ekor Lobster dengan Saus Lemon Garlic, Kentang Tumbuk Bawang Putih Panggang, Asparagus Panggang dengan Kulit Lemon sebagai menu makan utama, serta dua dessert yaitu, Pie Apel dengan Es Krim Vanilla dan Kue Cokelat Lava dengan Strawberry Coulis. Terakhir, makan malam itu dilengkapi dengan dua jenis minuman berupa, Koktail Old Fashioned dan Anggur Merah (Cabernet Sauvignon atau Merlot). Semuanya terlihat sempurna dan menggiurkan di mata Veldra. Dia yakin, Jennie juga akan suka menu makan malam kali ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

90 DAYS | JENLISA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang