"Pria kecil, apakah kau merasa bosan?"
Glen menoleh dan mendapati pria asing yang ternyata juga memiliki bahasa yang sama dengan dirinya.
"Ya..." Jawabnya canggung.
"Ingin bermain?"
Glen sedikit panik. Dia sedang menunggu ayahnya di seberang meja yang tidak jauh dari tempat duduknya. Dia ingin memanggil ayahnya, tapi dia tidak ingin mengganggu pekerjaan penting itu.
Matanya kembali mencari dimana sekertaris Jun berada, dan dia juga terlihat sibuk dengan beberapa berkas di tangannya.
Glen, dia tidak menjawab pria asing itu, dan sedikit menundukkan kepalanya.
Pukk!!!
Tepukan kecil segera mendarat di atas kepalanya.
Pria itu melihat mata bulat besarnya yang bercahaya. Itu terlihat sangat polos.
"Tidak apa apa. Aku teman ayahmu." Katanya dengan senyuman lembut.
Dia mengulurkan tangannya, dan Glen dengan ragu ragu mengambil tangan besar itu untuk digenggamnya.
"Aku... Aku ingin jalan jalan." Katanya canggung.
Pria itu tersenyum lagi.
"Tentu. Mari jalan jalan dan mencari udara segar."
Rio, Liyu dan Sky masih terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka. Beberapa orang asing diantara mereka juga sedang berbincang bincang. Tablet, laptop yang menyala, dan beberapa berkas di atas meja sungguh membuat sakit kepala jika hanya menatapnya saja. Glen sungguh meninggalkan pria pria sibuk itu dan lebih memilih kebebasan yang sedang menunggunya di luar.
Glen bersama pria asing itu akhirnya terlepas dari sangkar besar yang terasa menyesakkan. Hidung kecilnya menghirup bebas udara segar yang menyejukkan.
Matanya tidak bisa lepas dari jalanan yang tidak terlalu ramai, namun begitu sejuk. Beberapa pedagang di sisi jalan sungguh menarik untuk dilihat. Aroma jajanan, yang harum dan lezat sungguh menggugah selera.
Tanpa sadar, air liurnya menetes saat tidak sengaja melihat permen kapas besar berwarna putih seperti awan.
Pria itu menyadarinya dan membungkukkan sedikit tubuhnya, lalu berbisik pelan.
"Apakah kau menginginkannya?"
Glen tertegun sejenak. Dengan malu malu, dia hanya mengangguk pelan. Pipi bulatnya yang empuk terlihat merah seperti buah tomat.
Pria itu, dia hanya tersenyum sambil menyentuh pipi Glen.
"Melihatmu sungguh mengingatkanku kepada temanku."
Glen menoleh.
"Benarkah?"
"Ya..."
"...."
Glen dan pria asing itu duduk di taman sambil bersantai. Tangan kecilnya memegang sebuah batang kayu kecil dengan permen kapas besar diatasnya.
Dia melihat mulut kecil Glen yang memakan makanan manis itu seperti dia tidak pernah memakannya dalam waktu yang sangat lama.
Sungguh, dia hanya berpikir dibenaknya bahwa dia tiba tiba merindukan teman yang sudah lama dia rindukan.
"Dia sangat menyukai permen kapas."
Glen sedikit tertegun, dan menghentikan mulutnya untuk terus melanjutkan makannya.
"Dia juga memiliki pipi yang selalu merona setiap saat, dan mata bulat sepertimu, hanya saja warnanya perak cerah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect Marriage
Romance🔞🔞 Contain 18+ BxB area BL -- BoysLove berkisah tentang seorang anak laki-laki cantik bernama Muge yang baru saja menginjakkan kaki diusia remaja, tetapi sudah harus merasakan kepahitan hidupnya berumah tangga dengan Rio Saputra seorang pengusaha...