"Aku ingin kau mengasuh anakku, aku ingin ia mendapatkan kasih sayang seorang ibu aku juga sudah bilang ke kakek itu dan dia menyetujui nya"
"Aku sih mau mau saja mengasuh anakmu yang menjadi masalah aku ini seorang laki laki!! Kasih sayang seorang...
Setelah malam yang panjang akhirnya kapal itu sampai di arabasta namun sebelum memulai perjalanan mereka semua menyiapkan kebutuhan selama perjalanan dan memakai pakaian yang tidak terlalu panas karna mereka berada di gunung pasir
"sampai sini saja kita bersama aku harus pergi lagi" ucap ace
"apakah harus benar benar pergi ace?" tanya luffy
"ya aku harus kembali.... bukan begitu kaasan?"
"hmm kau harus benar benar kembali oke jangan mengejarnya lagi, dan luffy kaasan juga harus pergi sekarang, sepertinya kerjaan kaasan menumpuk lagi"
"kenapa tiba tiba? apakah kalian menghindari ku? kalian sudah tidak menyayangi ku lagi? " tanya luffy
"hei putra nya kaasan yang tampan kaasan benar benar harus menyelesaikan kerjaan kaasan agar bisa bertemu dengan anak anak kaasan lagi okeee"
"aku juga begitu luffy aku harus segera bertemu ayah dan memberikan informasi kepadanya"
ace pun segera mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya
"ini.... jagalah kertas ini agar kau tahu bahwa aku baik baik saja dan kaasan ini untuk mu juga tolong jagalah kertas ini"
"hmn kaasan akan menjaganya dengan baik dan ini juga untuk kalian berdua"
m/n pun memberi keduanya sebuah vivre card
"benda apa ini ace ,kaasan?"
"jaga saja kertas ini luffy ini adalah kertas yang berharga, bukan begitu ace?"
"hmnn kaasan benar luffy jaga baik baik kertas ini seperti barang yang paling berharga untuk mu"
"kalau begitu kaasan dan ace pergi dulu yaa, minna tolong jaga luffy untukku ya maaf jika merepotkan kalian dia anak yang paling nakal untukku"ucap m/n sambil menundukkan badannya
"haik m/n san kami akan menjaga luffy untukmu yakan minna"
"haikk"
M/n dan ace pun lama lama menghilang dari pandangan para kru dan mereka pun mulai melakukan perjalanan
di sisi lain...
"nahh ace mari pergi bersama kaasan, kaasan membuat janji juga dengan shirohige"
"apa yang mau kaasan bincangkan dengan ayah? apakah kaasan akan memberitahu ayah?"
"hanya sekedar berbincang ace bukan yang lain"
"瞬間移動操作魔法" Shunkan Utsuri dō sōsa mahō
tiba tiba tanah yang m/n dan ace pijak berubah menjadi dek kapal dan mereka telah sampai di kapal sirohige
"bagaimana caranya kaasan bisa melakukan hal seperti tadi?! itu sangat keren, apakah aku bisa melakukannya?!"
"kau itu api ace mana bisa melakukan hal seperti tadi"
para kru yang berada di sirohige sontak saja terkejut dengan kedatangan m/n dan ace, mereka kira tadi musuh yang menyerang
"Yo sirohige sesuai perkataanku waktu itu aku membawa ace pulang kesini, dan aku butuh bicara empat mata padamu"
sirohige yang mendengar hal itu langsung saja menyuruh anak buahnya meninggalkan mereka bertiga di sana
"ace kembalilah ke kamar mu, kaasan ingin berbicara empat mata dengannya"
"haik kaasan kalau begitu selamat tinggal ayah kaasan"
ace pun pergi dari sana m/n yang melihat punggung ace semakin menjauh sontak memulai percakapan yang menurutnya amat penting
"apa yang ingin kau bicarakan gaki? aku rasa ini sangat penting hingga kau meminta untuk berbicara empat mata saja dengan ku"
"maaf jika mengganggu waktumu sirohige, aku merasa ini memang harus di bicarakan empat mata dengan mu"
"tidak apa lagi pula aku sedang tidak mengerjakan apapun"
"ini tentang ace, aku... " jeda m/n yang memikirkan kata kata apa yang harus ia lontarkan
"kenapa dengan ace? dari raut wajahmu yang gelisah membuatku tak nyaman berbicaralah yang benar gaki"
"kau tahu kan ace sedang mengejar teach? aku takut jika ace tidak menuruti ucapan mu dan diriku ia akan dalam bahaya... "
m/n kembali menarik nafas dan memulai kembali obrolan
"entah apa yang akan terjadi di masa depan firasat ku berkata bahwa anak itu akan dalam bahaya, aku benar benar takut sirohige mungkin sekarang ia masih mendengar ucapanku untuk pulang ke sini terlebih dahulu namun aku tak yakin kedepannya ia masih mendengarkan atau tidak" ucap panjang lebar m/n
keduanya kembali termenung memikirkan ucapan yang telah keluar dari mulut m/n baik sirohige ataupun m/n dua duanya takut dengan masa depan yang akan terjadi
"hahhh baiklah jika di masa depan terjadi sesuatu kepada ace kau tahu kan kami tidak akan tinggal diam, kami akan membantu sebisa mungkin... walaupun aku harus kehilangan nyawaku"
ucapan dari sirohige sontak saja membuat m/n mebelalakan matanya, tujuan ia berbicara seperti itu karna ia mau jika ace sedang dalam keadaan yang mampu membuat ace tak berkutik ia mau sirohige membantunya jika ia tak ada di samping ace
"kau tidak usah seperti itu sirohige , aku sebagai ibunya merasa tak enak hati padamu kau bukan ayah kandung ace namun kau rela kehilangan nyawaku demi ace yang anak angkat mu"
"aku juga akan memepertaruhkan nyawaku demi anak anak yang ku sayang, namun aku berfikir jika aku tiada apakah mereka akan menjalankan kehidupan dengan baik"
"jadi aku minta tolong kepadamu jagalah anak tertua ku, mungkin selama ini aku selalu fokus pada pekerjaanku dan tidak fokus dengan anak anak namun aku yakin dari lubuk hati ace yang paling dalam ia sangat merindukan kasih sayangku... aku... aku ingin berada di samping anak anak ku jika mereka membutuhkan bantuan dari ku"
ucapan m/n yang terbilang panjang itu pun membangkitkan rasa kasihan di diri sirohige
"tanpa kau suruh pun aku akan menjaga ace dengan seluruh nyawaku"