12- Louis.

191 17 12
                                    

Hai kembali lagi di cerita by Yaraa!!

WARNING!

•CERITA MURNI KARANGAN AUTHOR, BERASAL DARI IMAJINASI DAN PENGALAMAN AUTHOR SENDIRI

•DILARANG PLAGIAT, YANG PLAGIAT SAYA SANTET (CANDA)

•JIKA ADA KESAMAAN ALUR, LATAR, NAMA DAN TEMPAT, MAKA, HANYALAH SEBUAH KETIDAK SENGAJAAN!!

•JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN NYA KAKAKK!

•ENJOYYY🤙



---

Melodi piano mengalun indah menyapa daun telinga laki laki bermanik emerald berwajah tampan nan dingin itu, yang tak lain adalah Rahsya.

Sepasang mata tajam itu menatap dingin seorang pria paruh baya yang msih sibuk memainkan piano, hingga setelah beberapa detik kemudian pria itu memberhentikan aksinya.

Berganti suasana, saat ini ruangan tersebut jadi sunyi dan senyap, kemudian asap rokok dengan tak sopannya melalui hidung Rahsya, pria tampan yang masih diam dengan wajah datarnya.

Sedangkan Louis, sang pria paruh baya itu sibuk dengan batang nikotin itu sambil terus menatap Rahsya.

"Kau siap dengan misi selanjutnya?" Tanya Louis.

"Siap" sahut Rahsya dingin.

Louis tersenyum penuh arti.

Pria paruh baya tersebut melempar sebuah foto kepada Rahsya

Dengan gerakan sigap, Rahsya mengambil alih foto dan menatapnya datar.

"Milo antonio, mantan petarung bebas dua tahun yang lalu. Umur tiga puluh tahun, masuk penjara karena kasus pemerkosaan dan pembunuhan," terang Louis.

Rahsya menatap wajah yang terpampang jelas di lembaran foto berukuran 4R tersebut. Setelahnya rahsya melempar pandangan ke arah Louis yang nampak berdiri di depan jendela kaca. Laki-laki remaja itu menunggu Louis melanjutkan kalimatnya.

"Bunuh dia."

Tidak ada ekspresi, masih datar seakan sebuah robot. Rahsya tidak terpengaruh dengan kalimat Louis, seakan itu hal biasa baginya. Yah, sebab itu memang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi seorang Rahsya


"Satu minggu lagi, kau akan melakukan misi di Bank Duasada. Dari misi ini kau akan tertangkap polisi. Kau ditahan dan masuk penjara. Semua itu aku yang urus, selebihnya... kau ambil alih. Lakukan secara bersih jika kau tidak ingin berada di dalam sana selamanya," jelas Luwis lagi.

"Baik," jawab Gentala patuh dengan suara datarnya.

•MBPT•

Tbc..

Follow, vote dan komen jangan cuma baca!!!

Jangan jadi pembaca gelap uyy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY PSYCHO BF.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang