18

496 60 4
                                    

Lelah karena jadwal setiap hari terus berganti, hari ini Lisa berniat untuk tidak pergi ke kantor. Ya, dia sengaja ingin membolos karena tak banyak pekerjaan yang akan dia lakukan untuk hari ini. Semua pekerjaan sudah ia selesaikan dengan baik di Minggu kemarin, jadi Lisa ingin bersantai di rumah.

Sekarang ia baru saja bangun dan ingin pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Biasanya Lisa akan makan roti dengan selai blueberry kesukaannya. Sudah lama sekali semenjak menikah, Lisa hampir tak pernah lagi makan roti selai karena ia harus makan bersama Mingyu. Jadi dia selalu membeli makanan dan memakannya bersama.

"Kau lama sekali? Dan apa ini? Kau belum bersiap sama sekali? Apa kau tidak akan bekerja?"

Lisa baru saja menginjakkan kakinya di dapur sudah mendapat omelan seperti itu dari Mingyu. Lisa pikir Mingyu sudah berangkat karena sekarang jam kerja sudah bisa dimulai, tapi ternyata pria itu masih duduk di dapur dengan laptop yang terbuka di depannya.

"Kenapa kau masih disini?" Ujar Lisa keheranan.

"Menunggu mu." Balas Mingyu santai.

Lisa berjalan dan mengambil kursi yang berada di samping Mingyu. Ia melihat ke meja makan yang penuh dengan banyak makanan. Ada beberapa buah dan sayuran yang ada di meja.

"Makanlah, aku yang memasaknya." Ucap Mingyu ketika Lisa menyadari ada banyak makanan di meja.

"Baiklah." Dengan senang hati Lisa mengambil buah yang sudah dikupas dan siap makan, kemudian ia mulai memakannya dengan hati-hati.

"Oh benar, aku tidak pergi ke kantor. Kau bisa berangkat setelah ini." Ujar Lisa di tengah keadaan makannya.

Mingyu menaikkan salah satu alisnya dan menatap Lisa. Ia melirik Lisa karena matanya masih fokus pada laptop di depannya. Lisa tak menyadari hal itu dan terus memakan buah yang masih ada dalam genggamannya.

"Kenapa tidak ke kantor?" Nada bicara Mingyu mulai mengintrogasi.

"Hanya tidak ingin." Balas Lisa santai sembari lanjut makan.

Mingyu berpikir sejenak dan mencerna jawaban istrinya. Dia menatap lamat-lamat ke arah Lisa yang sedang menikmati sarapannya, kemudian beralih menatap laptopnya yang terbuka. Ia terus berpikir dan menatap kedua objek tersebut.

"Aku juga tidak akan ke kantor," Mingyu kembali melanjutkan pekerjaannya yang ada di dalam laptop.

Lisa menghentikan sesi makannya, beralih menatap Mingyu dengan wajah penuh tanya. "Kenapa?"

"Sama dengan alasanmu." Jawaban Mingyu membuat Lisa terdiam sejenak. Tapi ia tak peduli dan melanjutkan aktivitasnya, toh juga itu urusan Mingyu jika dia tidak ingin bekerja. Lisa tidak perlu repot-repot bertanya kenapa.

"Oh iya, satu hal lagi. Aku akan pergi ke rumah Rosè nanti, kau tidak perlu bertanya atau mencariku jika tiba-tiba aku tidak di rumah."

Ucapan Lisa barusan membuat Mingyu kehilangan fokus lagi pada pekerjaannya. Ia berpikir sejenak. "Aku akan mengantarmu." Ujar Mingyu menanggapi kalimat Lisa.

"Eh tidak, tidak. Aku akan naik mobilku sendiri." Lisa menolak tawaran Mingyu.

"Baiklah, aku akan pergi ke rumah Dokyeom." Mingyu sedikit merasa kecewa dengan tolakan dari Lisa, tapi ia mencari alasan untuk keluar agar egonya tidak terluka.

Bingung dengan ucapan Mingyu, Lisa melirik kearah pria tersebut dengan mata memicing. Ia tak tau apa yang sedang direncanakan oleh Mingyu, tapi ucapannya barusan terdengar mencurigakan. Lisa curiga jika Mingyu akan membuntutinya dari belakang atau tidak Mingyu akan membawa mobil Lisa agar dia tidak bisa pergi. Lisa memikirkan semua itu tapi dia tidak menemukan alasannya.

Another DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang