CHAPTER 20

544 74 10
                                    

Hari kedua turnamen kini sudah tiba, Ferrel dan anak-anak ekstrakurikuler sudah bersiap-siap baik secara taktik atau fisik.

"sebelum berangkat gua cuman mau kasih tau ke kalian untuk bekerja keras,menang kalah urusan belakangan guys"Ucap Fino sebagai pelatih di SMK Insan Cendikia.

"SIAP BANG"

"SMK INSAN CENDIKIA"

"JUARA"

********

Di dalam perjalanan, banyak pasang mata yang tak berhenti menatap kagum kearah mereka, dan juga sebagian ada yang meremehkan mereka.

Pertandingan 16 besar sudah di mulai sejak 5 menit tadi, berhubung SMK Insan Cendikia dapat pertandingan sebelum terakhir, jadinya mereka memutuskan untuk menonton terlebih dahulu,

*****

Setelah cukup lama menunggu, kini giliran SMK Insan Cendikia yang akan memulai pertandingan, pendukung SMK Insan Cendikia hari ini terlihat tidak seramai kemarin, hanya sebagian murid dan para alumni, beserta keluarga yang kini dapat hadir di pertandingan 16 besar.

Saat memasuki lapangan, suara Bunda Chika dari tribun penonton berhasil membuat Ferrel mengulum senyum tipis di bibirnya, perasaan baru bagi Ferrel di tonton sang Bunda saat pertandingan, karena sebelumnya belum pernah sekalipun Ferrel mendapatkan itu.

Bunda Chika, Gito, Nek Aya dan kedua adik Ferrel turut hadir hari ini, dan tentu saja keluarga para pemain yang lain juga, tetapi tidak dengan teman-temannya yang sedang ada pengambilan nilai di sekolah sehingga mereka tak bisa menonton.

Prittt

Peluit tanda memulainya pertandingan berbunyi, Sean, Rio, Galih beserta Ferrel dan Chris, sudah mulai benar-benar siap dengan pertandingan ini.

Lawan hari ini adalah yang menjuarai kejurnas,SMA ADIPATI LUHUR. dan mewakili Indonesia di internasional. Jadi hari ini adalah hari yang sangat panjang untuk mereka berlima.

Pertandingan berlangsung dengan cukup sengit dan keras, dan tentu saja para penonton yang menjagokan SMA Adipati Luhur cukup terkejut dengan tim nya yang berhasil di tahan imbang ini.

Hingga sampai di pertengahan waktu, Ferrel di tackle keras oleh lawan dengan sengaja, tentu saja itu berhasil membuat pemain yang berada di bangku cadangan terpancing emosinya.

"bangsat lu"Ollan mengumpat kasar sambil bergegas menanyakan keadaan Ferrel. "gimana Rell, aman ga? "Tanya Ollan menanyakan keadaan Ferrel.

Ferrel hanya menggelengkan kepalanya tanda ia tak bisa melanjutkan pertandingan, Fino pun memasukkan Ollan untuk menggantikan Ferrel yang harus di rawat medis untuk melihat kondisinya.

"Llan gua yakin lu bisa" Ucap Ferrel saat ingin keluar lapangan. Ini adalah pengalaman pertama Ollan di turnamen futsal, tentu saja Ollan saat ini di liputi perasaan gugup dan cemas. Mendengar perkataan Ferrel membuat Ollan sedikit lebih tenang.

"tenang aja Rel, gua juga mau keren kaya lu kali"Ucap Ollan sambil berlari kecil memasuki lapangan. Ferrel pun tersenyum di atas tandu yang membawa dia ke ruang medis.

******

Pritt
Pritt
Pritt.

Petandingan selesai dengan hasil yang memuaskan, SMK Insan Cendikia berhasil mengalahkan juara kejurnas dengan susah payah.

"Good game guys"Ucap Ferrel dari bangku cadangan

"gila lu liat gua ga pada, anjir ko bisa gitu yaa gua"heboh Ollan, Teman-temannya yang mendengarkan ocehan Ollan hanya tertawa dengan kelakuan nya tersebut.

MATI RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang