Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun as Raven
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▔▔▔▔▔ 🐰 ▔▔▔▔▔ 🦊 ▔▔▔▔▔
Pagi hari di pulau pribadi Nathalen, mentari baru saja menyemburatkan sinarnya, memberikan kehangatan lembut yang menyapa pepohonan dan pasir putih yang mengelilingi mereka. Ombak laut yang tenang, dengan suara lembutnya, menjadi simfoni alam yang menenangkan. Pulau ini, dengan segala kemewahan dan keindahannya, seolah menjadi surga tersendiri bagi Nathalen dan Raven.
Nathalen dan Raven baru saja bangun dari tidur nyenyak mereka di villa mewah yang menghadap langsung ke laut. Nathalen, dengan rambutnya yang sedikit berantakan, keluar dari kamar mandi sambil mengusap wajahnya dengan handuk. Raven, yang tengah duduk di teras, menghirup dalam-dalam udara segar yang membawa aroma asin laut.
"Pagi, Ven. Gimana tidur lo tadi malam?" Nathalen bertanya, suaranya lembut dan penuh perhatian.
Raven menoleh, tersenyum lemah. "Lumayan sih, tapi perut gue makin gede aja, susah nyari posisi tidur yang enak. Tapi pemandangan ini... Worth it banget."
Nathalen duduk di sebelahnya, merangkul Raven dengan penuh kasih sayang. "Gue seneng lo suka di sini. Makanya gue pikir kita stay di sini aja sampe lahiran. Gue ga mau ambil risiko dengan bolak-balik ke Indonesia."
Raven mengangguk, menatap jauh ke horizon. "Iya, Than. Di sini tenang banget. Gue ngerasa bisa lebih rileks. Dan lo tau, pagi ini si Avery gerak-gerak aktif banget. Kayaknya dia juga suka di sini."
Nathalen tertawa kecil, lalu menempelkan telinganya ke perut Raven. "Avery, dengerin papa ya. Kamu harus tenang di sini, kita bakal nikmatin waktu ini bareng-bareng sebelum kamu lahir. Oke?"
Raven mengusap kepala Nathalen dengan lembut. "Lo ngomong sama perut gue lagi, Than. Tapi gue suka cara lo berkomunikasi sama Avery."
Mereka berdua tertawa, menikmati momen intim ini di tengah ketenangan pulau pribadi. Burung-burung berkicau, angin sepoi-sepoi membawa kesejukan yang menenangkan hati. Nathalen berdiri dan menarik tangan Raven, mengajaknya berjalan-jalan di sepanjang pantai.
