Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun as Rafael
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▔▔▔▔▔ 🐻🦊 ▔▔▔▔▔ 🐻🦊 ▔▔▔▔▔
A/N: 42k words lebih🙂
Sorry for any typos, pengulangan kalimat dan dialog karena aku copy🥲🙏🏻
Anyway happy reading!💙
▔▔▔▔▔ 🐻🦊 ▔▔▔▔▔ 🐻🦊 ▔▔▔▔▔
Damian menghela nafas panjang. Dia tahu apa yang harus dilakukan malam ini. Tidak ada lagi penundaan. Mamanya sudah bertanya-tanya tentang cucu, mempertanyakan mengapa setelah tiga bulan pernikahan mereka, Rafael belum menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Damian tidak mencintai Rafael. Pria mungil itu adalah hasil dari perjodohan keluarga yang dipaksakan, dan setiap hari Damian merasa semakin tertekan. Namun, tekanan dari keluarganya tidak bisa lagi dia abaikan. Mereka menuntut penerus, dan malam ini, Damian memutuskan untuk memenuhi tuntutan itu, meskipun hatinya masih dipenuhi kebencian.
Langkahnya berat saat dia mendekati kamar mereka. Dalam kegelapan, dia bisa melihat Rafael duduk di atas tempat tidur, matanya penuh kecemasan. Pria mungil itu memainkan jarinya, menatap kosong ke arah lantai. Damian merasa sedikit bersalah melihat ketakutan di mata Rafael, tapi dia mengenyahkan perasaan itu. Ini adalah tugas yang harus dia lakukan. Tidak lebih, tidak kurang.
Dengan langkah mantap, Damian mendekat ke tempat tidur. Rafael tersentak melihat suaminya mendekat, tubuhnya semakin mengecil. Damian tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia menarik wajah Rafael, menatap dalam matanya sebelum menciumnya. Ciuman itu penuh kekerasan, tanpa ada kelembutan atau kasih sayang. Rafael berusaha mengikuti, tapi dia bisa merasakan ketegangan dalam ciuman Damian.
