#Sungren

4.6K 54 2
                                    

▔▔▔▔▔ 🐹 ▔▔▔▔▔ 🦊 ▔▔▔▔▔

Jisung as Jiva

Jisung as Jiva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Renjun as Razfa

▔▔▔▔▔ 🐹 ▔▔▔▔▔ 🦊 ▔▔▔▔▔

Malam itu, jam menunjukkan pukul delapan ketika Razfa dan Jiva baru saja selesai makan malam. Keheningan malam mulai terasa ketika Razfa merasakan kontraksi. Pada awalnya, itu hanya seperti desiran lembut yang datang dan pergi, namun dia tahu bahwa ini adalah permulaan.

"Mmmnnn... Mulai kerasa sakitnya..." desah Razfa, matanya menyipit menahan rasa yang mulai muncul. Dia duduk di sofa, mencoba menemukan posisi yang nyaman.

Jiva, yang lebih muda dua tahun dari Razfa dan juga seorang dokter kandungan, segera menggenggam tangan istrinya. "Kak, tenang ya. Kita akan melalui ini bersama," kata Jiva dengan suara lembut namun penuh keyakinan, mencoba menenangkan Razfa yang mulai merasa gelisah.

Razfa menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya seiring kontraksi yang semakin sering terjadi. "Uhhh... Aaahhh... Jiva, sakitnya mulai meningkat..." suaranya terdengar bergetar, campuran antara ketakutan dan harapan. Jiva mengusap tangan Razfa dengan lembut, memberikan dorongan semangat yang sangat dibutuhkan.

"Tarik napas dalam-dalam, Kak. Ingat, kamu kuat. Bayi-bayi kita akan segera lahir," kata Jiva sambil menatap Razfa dengan penuh kasih sayang.

Razfa mencoba mengikuti saran suaminya, menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan. Namun, kontraksi berikutnya datang lebih kuat. "Ughhh... Ahhh... Sakitnya makin menjadi, Jiva!" teriaknya, air mata mulai menggenang di sudut matanya.

Jiva mempererat genggaman tangannya, merasakan betapa besar perjuangan yang sedang dilalui oleh istrinya. "Kak, kamu hebat. Kita bisa melalui ini. Fokus pada napasmu, ya," katanya sambil terus memberikan kata-kata penyemangat.

Razfa berusaha keras, menarik napas panjang, namun kontraksi demi kontraksi datang semakin cepat dan intens. "Mmmnnn... Ahhh... Ini semakin sakit, Jiva..." keluhnya, wajahnya menunjukkan ekspresi menahan rasa sakit yang semakin intens.

Mpreg StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang