13. Amato

423 59 9
                                    


Halilintar menatap malas kearah layar tv di hadapannya. Setelah mengobrol sejenak bersama dua kembarannya tadi, keduanya tiba tiba mendapat panggilan kerja kelompok. Dan karenanya juga Halilintar kembali sendirian di rumah saat ini. Sementara adik adiknya yang lain belum kembali satupun.

Jarum jam telah menunjukkan pukul 4 sore. Sejujurnya Halilintar ingin mengirimkan pesan pada adik adiknya untuk segera pulang, hanya saja Halilintar terlalu gengsi untuk melakukannya dan juga Halilintar tak ingin menganggu waktu adik adiknya.

Karna itu juga saat ini menonton TV adalah satu satunya pilihan yang dilakukan oleh Halilintar untuk mengisi kegabutannya.

"Dimana adik adikmu Hali?"

Terlalu fokus dengan layar TV dihadapannya membuat Halilintar sama sekali tak menyadari keberadaan Ayahnya yang kini duduk tepat disebelahnya. Hingga pertanyaan Ayahnya barusan menyapa indra pendengaran miliknya dan sukses membuat Halilintar terkejut.

"Eh, Ayah? Kapan Ayah tiba?" tanya Halilintar setelah berhasil menetralisir keterkejutnya.

"Baru saja, sepertinya beritanya terlalu seru sampai sampai anak Ayah ini tidak menyadari kedatangan Ayahnya sendiri."

Halilintar tertawa canggung mendengar ucapan ayahnya barusan. Sungguh dirinya sama sekali tak berniat mengabaikan ayahnya hanya saja Halilintar terlalu larut dalam pikirannya sejak tadi, "Bukan begitu hanya saja ...."

"Hahaha ... Ayah hanya bercanda Halilintar." tawa Amato merasa puas melihat ekspresi gugup Halilintar barusan. Sementara Halilintar hanya bisa menatap datar pada sang ayah.

"Nah, mumpung adik adik mu tidak ada di rumah, bagaimana jika kita pergi jalan jalan keluar?"

*********************

"Ayah, apa tidak masalah kita pergi berdua saja?" tanya Halilintar ragu, bagaimanapun dirinya masih ingat sewaktu Taufan mengajaknya jalan jalan pagi tanpa berkabar sedikitpun dan berakhir adik adiknya yang kelimpungan mencari keberadaannya.

"Tenang saja, lagi pula kapan lagi kita ada waktu berdua begini?" Sebenarnya bukan tanpa alasan Amato merahasiakan kepergiannya bersama Halilintar dari anak anaknya yang lain. Hanya saja Amato yakin 100% jika Amato mengatakannya pada mereka, mereka akan segera menyusul keduanya.

Tolong diingat, adik adik Halilintar sangat overprotektif pada Halilintar.

Menghembuskan nafasnya pelan Halilintar menganggukkan kepalanya, yah mungkin tak ada salahnya pergi berdua dengan ayahnya.

"Sebenarnya ayah ingin mengatakan sesuatu padamu Hali." Amato menatap kearah mata Halilintar, melihat bagaimana Halilintar menatapnya dengan raut penasaran. Tatapan Amato beralih kearah mata Sang sulung. Mata yang bewarna merah ruby, mata yang sangat sangat indah, mata yang selalu Amato rindukan, karna mata Halilintar adalah satu satunya yang mewarisi mata merah ruby milik sang istri.

Dulu sewaktu istrinya meninggal Amato benar benar mengalami masa masa yang sulit. Amato mengurung dirinya dikamar tanpa mempedulikan perasaan anak anaknya tanpa mempedulikan jika bukan hanya dia yang merasa kehilangan, bukan hanya dia yang terpuruk. Harusnya dimasa itu Amato menghibur anak anaknya, harusnya saat itu Amato menguatkan anak anaknya, harusnya waktu itu Amato tak membiarkan anak anaknya sendiri.

Dan penyesalan Amato semaki  bertambah saat orang itu datang pada keluarga mereka, menagih  janji 10 tahun yang lalu padanya.

Saat itulah Amato benar benar menyesal. Hari dimana Sang sulung, Amato benar benar melihat bagaimana terpuruknya anak anaknya saat Halilintar pergi. Disitu Amato menyadarinya, jika anak anaknya juga terpuruk saat kepergian ibu mereka, tapi karna kehadiran Halilintar yang selalu berusaha berdiri dan menjadi sandaran bagi adik adiknya Amato lupa jika anak anaknya juga butuh sandarannya sebagai seorang ayah, karna Halilintar telah berperan besar dalam menggantikan tugasnya. Tapi saat Halilintar pergi dari rumah, sudah tidak ada lagi yang bisa menjadi sandaran mereka, tak ada lagi yang berusaha menghibur mereka, tak ada lagi yang menguatkan mereka. Dan Amato benar benar menyesalinya.

Not AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang