PPT[5]

3 2 0
                                    


&&&-&&&

Dua hari berlalu. Dan saat ini juga hari di mana Anabel dan kedua temannya mulai melaksanakan masa perkenalan lingkungan sekolah di SMA ALESHA KARTIKA.

Di lapangan yang sangat-sangat luas ratusan pelajar baru yang masih mengenakan seragam putih birunya tengah mendengarkan sambutan dari kepala sekolah tentang pengenalan lingkungan.

"Sekian dari saya selaku kepala sekolah disini. Saya ingin mengucapkan kata sekali lagi! . Selamat datang di sma alesha kartika! terima kasih sudah bergabung!."Pak Dodi mengakhiri sambutannya di iringi Suara tepuk tangan dari para murid.

Upacara pun selesai.  Pelajar baru duduk lesehan dilapangan setelah para guru pergi.

"Ekhem! "deheman dari seorang cewek menggenggam mikrofon ditangannya. "Halo adik-adik! kalian sudah siap mengikuti MPLS hari ini?. " Tanyanya.

"Sudah kak!. " Jawab mereka serentak.

"Oke! sebelumnya perlu perkenalan tidak kepada ketiga kakak-kakak di samping saya ini?. "

"Perlu! "

"Baiklah! dimulai dari saya. " Ujar cewek itu merapikan poninya yang berantakan terkena angin. "Nama saya Ida ramana kelas duabelas IPS tiga." Lanjutnya lalu menyerahkan mikrofon ke temannya yang berada disamping.

"Saya Wahyu dari kelas dua belas IPS tiga juga. "

"Saya Roni kelas Sebelas IPA dua. "

"Aku mawar dari sebelas IPS satu. salam kenal yaa! "

Mikrofon kembali ketangan Kak Ida.

"Sudah hapal kan sama nama-namanya? " Tanya Kak Ida yang dijawab 'IYA' oleh para pelajar baru.

Wahyu mendekatkan kepalanya kearah telinga Kak Ida.
"Kemarin digroup diberi tahu perlengkapan apa saja yang harus dibawa?. Sebutkan bersama! " Suruh Kak Ida.

"Seragam SMP! "

"Sepatu hitam bertali! "

"Papan nama kak! "

"ATK! "

"Rokok! "

Kak Ida melotot kala mendengar nama barang yang dilarang itu. "Siapa yang bilang rokok tadi?. "

"ALAN KAK!. "

Alan yang namanya disebut oleh davi pun terkejut.
"Eh nggak kak! Bercanda tadi. Sumpah. " Ucap Alan mengangkat dua jari membentuk huruf 'V'. Dia berada dibarisan nomor 5 dari depan bersama Davi serta kedua sahabatnya,  Arsel dan Aldi.

Kak Ida menganggukan kepala. "Saya lihat-lihat masih ada yang belum memenuhi perlengkapan hari ini. Ada yang tidak memakai papan nama? Tolong angkat tangan dan maju kedepan!. " Kak Ida mengintruksi kepada peserta yang tidak memakai tanda pengenal.

"Eh! gue nggak bawa gimana nih! kalian kenapa nggak bikinin gue sih, ck! nggak solid lo berdua. " Ujar Anabel berbisik panik.

"Ya mana gue tahu pe'a. Kalau lo nggak bawa. Gue kira lo taro dalam tas, " Balas Aurel yang diangguk i oleh Icha.

ALANABEL [punya pacar tetangga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang