[8] ; Daerin

4K 88 26
                                    

⚠️G!P⚠️

***

02.23 am

Sudah bermenit-menit terlewat sejak kejadian tadi, kejadian dimana dia tidak sengaja menekan notifikasi dari sebuah aplikasi yang sedang membahas tentang hal berbau dewasa―namun Haerin malah semakin dibuat gelisah karena ulahnya sendiri.

Memang seharusnya Haerin tidak masuk terlalu dalam, mengingat bagaimana napsunya memang agak sedikit sensitif, yang jika dipancing sedikit akan langsung melambung tinggi. Tapi, tadi dia terlalu penasaran, jadi akhirnya dia larut dalam pembahasan dewasa itu lumayan lama hingga ia mendapatkan akibatnya; yaitu bernapsu.

Ini sudah terlalu malam, Haerin bingung harus melampiaskan hawa napsunya pada siapa disaat Danielle -kekasihnya- sedang nyenyak tertidur di sampingnya dengan posisi telungkup dan mendengkur keras. Haerin tidak tega membangunkan Danielle hanya karena ingin bercinta.

Apa Haerin harus menyentuh dirinya sendiri? Tapi, sejauh ini, dia tidak pernah menyentuh dirinya sendiri lantaran merasa takut. Jadi, Haerin harus apa? Semakin lama berpikir, bukannya menemukan jalan keluar, otak Haerin malah semakin liar dalam membayangkan hal yang kotor bersama sang kekasih.

Ingin sekali rasanya Haerin menggesekan kewanitaannya pada bagian tubuh Danielle; entah itu paha, perut, atau bahkan wajah blasterannya seperti yang biasa keduanya lakukan hampir setiap hari. Namun, tidak mungkin, Haerin tidak mau mengganggu tidur nyenyak sang kekasih.

Ketika sedang berpikir, tiba-tiba saja Danielle bergerak dan mengubah posisinya menjadi terlentang, yang mana itu mau tidak mau membuat Haerin melirik ke arahnya.

Larut dalam lamunan sambil memperhatikan setiap pahatan wajah sempurna Danielle, Haerin spontan menggigit bibir bawahnya. Pikiran Haerin kembali mengambil alih. Bagaimana jika Haerin menduduki wajah itu tanpa memakai celana atau bahkan celana dalam? Lalu bergerak maju-mundur layaknya seorang jalang murahan? Yang akan membangunkan Danielle karena wajahnya basah oleh lendir yang dihasilkan oleh perbuatan Haerin?

Haerin tidak tahu...

Tapi, Haerin ingin mencobanya.

Boleh, 'kan?

-

-

-

Dengan perasaan tertantang sekaligus takut, Haerin menurunkan sedikit tubuhnya setelah ia berhasil mengangkangi wajah Danielle, hingga ia bisa merasakan klitorisnya menyentuh hidung bangir Danielle sedikit. Setelah sentuhan kecil itu, ribuan volt listrik segera menyengat seluruh sistem syaraf yang dimiliki Haerin dalam tubuhnya.

Sejenak dalam sengatan luar biasa itu, Haerin mencoba menenangkan diri. Dimulai dari menetralkan deru napasnya, agar jantungnya ikut berdetak dengan stabil, tidak berdetak secara brutal seperti tadi.

Haerin menghela napas saat dia semakin turun. Setelah akhirnya bibir kewanitaan Haerin yang sudah lembab, merah, dan berkedut-kedut, menyentuh bibir tipis Danielle yang sedikit terbuka mengeluarkan dengkurannya―Haerin menghembuskan napas yang sempat ia tahan tadi.

"O- oghh... God..." manik mata Haerin seketika bergulir ke atas; sensasi hangat, enak tapi menggelikan dari sentuhan lembut di bawah sana benar-benar membuatnya melayang.

Haerin sedikit melirik ke bawah dengan sayu, melihat apakah Danielle terbangun dari tidurnya atau tidak, ternyata tidak. Karena tidak terganggu, akhirnya Haerin mulai bergerak maju-mundur secara perlahan.

Sial, ini nikmat.

Perpaduan bibir lembut Danielle dan napas teraturnya yang berhembus pada permukaan vagina, menyebabkan banyak kunang-kunang berterbangan di sekitar kepala Haerin.

Cum With Me [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang