O5. Jomblo

1 1 0
                                    

Backburner itu antara dua hal cewenya gila terus cowonya plin plan atau kebalikannya. Nah kalau kata Barra ga ada backburner backburneran, kalau menurut dia Kala ya Kala bukan backburner padahal kalau dipikir pikir sejauh ini Kala emang bukan backburner tapi kedepannya siapa yang tau.

Setelah kumpul dengan teman temannya disinilah mereka, ditaman menuruti keingin Kala buat mewarnai Doraemon yang warnanya udah berubah dari biru jadi abu abu. Alasannya karna Kala suka abu abu sampai hidupnya juga sebenarnya ikutan abu abu makannya sekalian aja doraemonnya warna abu abu.

Barra yang melihat perempuannya tengah mewarnai itu tersenyum sesekali ia juga memotret Kala dengan kamera miliknya. Maklum masih bucin bucinnya.

Kala itu cerewet, cerewet banget, pas sama Kala ia ngerasain dibutuhin banget. Karna Kala itu tipe orang yang hal sekecil apapun bakalan diceritain ke dia. Contohnya sekarang Kalanya lagi ngomel, ngeluhin waktu makan siang dapat ikan jadi lauknya trus pas minta tuker ke yang lain, temen yang lain ikutan.

Berakhir kena sindir sama panitia ospeknya, Barra yang dengernya ketawa aja, ga heran cewenya ini eh mantannya ini ga suka ikan tapi kalau disuruh ngisi gform buat alergi ikan gamau. Alasannya dosanya udah banyak, gamau nambah.

Terus ngeluhin posisinya yang tadinya enak banget dapet kipas eh kipasnya abis selesai ISHOMA digeser kebelakang berujung ga kedapetan. Apes untuk kedua kalinya.

Kalau kata kala hidupnya abu abu tapi cukup seru menurut Barra, soalnya kalau Barra hidupnya flat flat aja. Nano nano pas bareng Kala doang.

"Buat yang tadi kemarin maaf ya gue gonceng cewe lain" kata Barra sembari mewarnai gambar Sofia disebelah Kala.

Kala yang mendengar itu langsung menoleh kearahnya, terkekeh pelan. "Kenapa minta maaf bar? Itu hak lo kali buat gonceng siapa pun, gue kan cuman mantan lo ga perlu minta maaf kali" ujar Kala, kembali fokus kepada Doraemon buatannya.

Barra yang mendengarnya terdiam, wajahnya datar menunjukan raut tidak suka. Mau marah tapi apa yang dikatakan perempuan disampingnya benar, namun hati kecilnya tidak bisa membenarkan hal tersebut.

"jangan gitu, gue ga suka. Gimana pun ceritanya kalau lo mau marah, mau cemburu ke gue, gue masih terima kal" ucapnya serius.

"Lo bukan cuman mantan gue" tambahnya lagi.

Kala tersenyum, "kalau gitu gue apa kalau bukan cuman mantan lo?"
Terdiam, Barra tidak bisa menjawab. Ia tidak tahu hubungan mereka apa. Jika diingat mereka pernah balikan, namun hal itu tak berlangsung lama, dan karna hal itu membuat dirinya betah dalam hubungan tidak jelas ini.

Dibanding ia mempunyai status dengan Kala namun nantinya akan putus kembali, yang mana mereka juga belum tentu masih bisa bersama seperti ini lagi. Barra , Kala dan nyamannya, membuat mereka takut untuk kembali melangkah. Terlalu nyaman dititik ini membuat mereka masing masing lupa, kadang beberapa hal yang dibutuhin itu sebuah kepastian.

Kepastian sebenarnya dari hati yang paling dalam kita ini masih punya rasa yang sama atau engga? Kala melangkah menaiki tangga menuju kamarnya, ia telah tiba dikos dengan perasaan yang entah bagaimana. Setelah percakapan mereka tadi selama di mobil yang terdengar hanyanya lagu yang mengalun indah.

Mereka sama sama diam, bergelut dengan pikiran masing masing sebelum akhirnya di depan gerbang kos Barra baru membuka suara.

"Bisa kita tetap gini kal?" Yang dibales dengan anggukan serta senyuman dari Kala. Ntahlah ia bingung dengan dirinya, mungkin di lain waktu ia akan mengajak Barra untuk benar benar kembali bersama.

Setelah membersihkan diri sebuah notif masuk dihp miliknya, pesannya cukup membuat Kala bingung. Nomor itu tidak terdata di kontaknya, namun pemilik nomor tersebut tahu ketidakjelasan hubungan ia dan Barra.

Kayanya lo sama Barra bagus pisah deh dibanding hubungan lo berdua gajelas gitu, wkwkw, bercanda.

Saran gue sih selesain ya, atau mau gue ambil Barranya biar bener bener selesai?

Lalu setelah mencerna kala kembali mengetikkan balasannya
Ambil sini kalau barranya mau sama Lo

•••

Ospek hari ketiga telah terlewati, dan ini menjadi hari pertama Kala dan Barra untuk mengikuti perkuliahan, tentunya hari ini sangat amat melegakan terutama setelah mendengar curhatan Kala sewaktu ospek pertama yang timenya berubah menjadi ospek sekaligus war KRS (kartu rencana studi) untuk fakultas Kala.

Bisa dikatakan Kala beruntung punya teman segugus yang sangat update, dan berakhir membuatnya tidak perlu susah susah untuk mendapatkan dosen rekom selama satu semester ini.

Hari ini dan seterusnya Kala akan berangkat dengan menebeng pada vayra, sebab semua kelas mereka sama, ya gimana ga sama merekanya war KRS bareng. Hari pertama dijalani dengan santai dan damai berhubungan masih perkenalan serta pemberitahuan mata kuliah mengenai kontrak perkuliahan selama satu semester.

Sementara itu disisi lain, Barra juga tak jauh berbeda. Namun ia sedikit tidak bersemangat mengingat Kalanya tak berangkat bersama. Kebetulan mereka memiliki jadwal yang berbeda jadilah ia pergi sendiri, walaupun pada akhirnya ketika dijalan ia menebengi Raneya.

Barra bisa dikatakan seseorang orang yang cukup humble jadilah pada saat ini ia sudah bisa dikatakan memiliki banyak teman, beda hal dengan kala yang humblenya cuman bisa lewat chat, sekarang teman yang paling dikenalnya hanyalah vayra dan teman segugusnya. Namun ia dan teman segugusnya sendiri tidak memiliki kelas yang samaan.

Sebuah pesan masuk bersamaan dengan dering telpon dari orang diseberang sana, "halo, kenapa lama banget balesnya?"

Kala memutar mata jengah, " Please Bar, chat yang lo kirim bahkan baru masuk di gue" jawabnya.

"oh maaf lupa, ada film bagus ni mau nonton ga?" tanya Barra, sejenak Kala berpikir untuk menerima namun ia sudah terlebih dahulu memiliki janji dengan teman sekosnya untung hunting makanan dan berujung nongkrong di danau kampus.

"Ga deh, gue udah ada janji bar" terdengar helaan nafas kecewa di sebrang sana sebelum akhirnya, barra meng ok kan dan menetup telpon tersebut.

Mungkin emang belum waktunya ngajak balikan pikir Barra yang melangkah ke parkiran dengan lesu.
"Ayo nonton bareng kita kita aja bar" ucap Raneya yang tiba tiba datang dan langsung menggandeng tangan Barra begitu saja.

Andre yang melihat itu sedikit berdehem cangung, sedikit tidak suka dengan sikap Raneya yang dirasa berubah setelah mereka pulang nongkrong waktu itu.

Entah kenapa ia merasa raneya lebih agresif dibanding sebelumnya, ia tahu raneya suka dengan Barra, itu sudah menjadi rahasia umum di circle mereka. Namun sebelumnya Raneya tidak pernah menunjukkan terang terangan, bahkan terlihat menjaga jarak dari Barra yang notabenenya walaupun jomblo tapi ga bener bener jomblo.

TBC . . .

halloo jangan lupa untuk ninggalin jejak yaaa! karna vote, kritik dan saran dari kalian itu sangat membantu akuu memperbaiki cerita ini!

Terimakasih 🤩🫶

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang