CHAPTER 6

2 0 0
                                    

Ka arsel🐾

sayang besok berangkat
bareng aku ya.

iya ka,tapi aku izin dulu sama abang bunda ya

ok sayang aku tunggu kabar dari kamu ya biar aku bisa stay di rumah kamu 30 menit sebelum bel sekolah

ok,apa ga terlalu pagi ka kalo misal kita berangkat jam segitu?

ngga,aku sengaja si itu biar bisa ngajak kamu keliling dulu.

oh gitu, modus yaa,yauda deh aku tunggu besok yaa,aku mau bobo dulu.
good night, sleep well darling iloveu❤️.

hehe, good night and sleep well too mybubu,i love u too❤️❤️

~~

"Morning bunda,abang" Sapa zia kepada mona dan keenan.

"Morning too adek" Ucap mona dan keenan serempak.

"Eh bang tau ga?semalam ka arsel nyatain cinta sama aku bang duh aku salting banget,terus semalam dia juga chat aku dia ngajak aku buat berangkat bareng bang" Ucap zia excited bercerita tentang pengalaman semalam.

Berbeda dengan ekspresi wajah keenan, dia malah seperti tidak menyukai pembahasan zia,sontak hal itu membuat zia berfikir bingung terhadap abang nya itu.

"Abang ko kaya ga seneng gitu?zia ada salah berbicara ya?" Tanya zia kepada keenan.

"Engga" ucap keenan lalu pergi meninggalkan zia yang masih mematung di tempat.

"Bun,abang kenapa ya?dia ga suka apa kalo zia punya hubungan sama ka arsel?" Tanya zia.

"Gapapa,abang lagi ada masalah mungkin. Udah adek berangkat aja ya?ga usah mikirin abang kenapa, nanti adek malah ga fokus belajar,urusan abang nanti bunda yang selesain aja" Ucap mona kepada zia.

"Hm yaudah deh bunda,ka arsel juga udah mau kesini,nanti tolong sampain maaf aku ke abang ya takut tadi ada kata aku yang buat abang tersinggung,yaudah aku berangkat ya bund, assalamualaikum" Ucap zia berpamitan kepada mona.

"Iya sayang, waalaikumsalam hati-hati ya" Ucap mona.

~~

Tok tok tok

"Bang bunda boleh masuk?" Tanya Mona meminta izin kepada keenan.

"Iya bunda masuk aja" jawab keenan.

"Abang kenapa tadi?" Tanya mona.

"Kenapa apa nya?abang ga kenapa-napa perasaan" jawab keenan.

"Lho tadi abang tiba-tiba pergi pas zia lagi cerita tentang arsel,abang kenapa?abang ada masalah?" Tanya mona.

"Oh tadi. Kalo abang jujur bunda marah ga sama abang?" Tanya keenan.

"Engga, ada apa emang?" Jawab mona.

"Huft.."

"Abang takut bund,abang takut zia kenapa-napa,abang ga mau zia sampai salah memilih pasangan. Bund zia masih sangat kecil usianya, dia masih belum bisa berfikir secara matang bund,usia seperti zia belum cukup untuk menjalin hubungan. Bunda tau arsel itu bukan orang muslim mereka berbeda sama kita,abang tau mereka ga akan sejauh itu membawa hubungan mereka tapi abang takut kalo suatu saat zia merasakan patah hati yang besar dari arsel, karena hubungan mereka ga akan pernah bisa bersatu selamanya. Hubungan mereka sangat mustahil buat di bawa jauh bund.. maaf bund harusnya abang ga begini,abang cuma mau lindungi zia aja" Keenan mengeluarkan semua unek-unek yang dia tahan sedari tadi,cukup lega itu yang di rasa keenan sekarang.

"Udah?ada lagi ga yang pingin abang keluarin?" Tanya mona, dia mengerti rasa ke khawatiran yang di rasa keenan.

"Engga bund udah,maaf bund ga seharusnya abang begini" Ucap keenan.

"Gapapa abang,bunda ngerti rasa khawatir abang buat zia. Bunda jawab ya" Ucap mona.

"Rasa khawatir yang di rasain abang itu wajar,abang berhak buat khawatir tapi jangan berlebihan ya?zia sudah remaja dia berhak buat mencoba hal baru yang belum dia rasakan, bunda tau mereka berbeda tapi bunda juga yakin kalau mereka ga akan membawa hubungan mereka sejauh itu. Abang tau kan arsel itu baik,arsel ga mungkin mempengaruhi zia sejauh itu,abang jangan berfikir yang ga baik ya tentang arsel ataupun zia. Zia juga udah janji ga akan melewati batas, bunda juga percaya sama zia kalau zia ga mungkin berlebihan" ucap mona menenangkan keenan.




Happy reading!
Have a nice day!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tuhan Kita Berbeda Where stories live. Discover now